Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Garuk 10 Pasangan Mesum

Sabtu, 29 Mei 2010 | 16.37.00 | 0 komentar

8 Bocah Karaoke Juga Diamankan

TULUNGAGUNG – Sepuluh pasangan yang diduga mesum dan delapan remaja di bawah umur kemarin malam (27/5) sekitar pukul 21.00 terjaring razia yang digelar Polres Tulung­agung. Mereka ditangkap di dua tempat.

Pasangan mesum digerebek polisi saat berada di kamar Hotel Srikandi di Kecamatan Ngunut. Sedangkan delapan remaja diamankan dari tempat hiburan karaoke Dinasty di Jalan P Sudirman. Ironisnya, empat dari delapan yang diamankan berstatus pelajar SMA/SMK di Tulungagung. Selanjutnya, 10 pasangan mesum serta 8 remaja digiring menuju Polres Tulung­agung.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Tulungagung AKBP Heri Wahono melalui Kasatreskrim AKP Mustofa.
Perwira dengan pangkat balok tiga di pundak itu menuturkan, 10 pasangan bukan mukrim dan 8 remaja di bawah umur yang diamankan merupakan hasil razia penertiban bertajuk Cipta Kondisi.

“Mereka kami giring ke polres untuk didata dan dimintai keterangan. Sebelum akhirnya dipulangkan, kami memberikan pembinaan ke meraka agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi,” kata AKP Mustofa.

AKP Mustofa melanjutkan, Operasi Cipta Kondisi digelar sejak pukul 21.00. Sebanyak 150 personel dilibatkan. Mereka mulai menggelar razia di beberapa tempat hiburan karaoke di Tulung­agung. Mulai dari Karaoke & Pool Dinasty, Barata, dan Yess. Namun hanya di Dinasty yang terdapat bocah yang berkaraoke. Sedang di Barata dan Yess tak ditemukan ABG.

Selanjutnya, operasi ditargetkan menuju Hotel Srikandi di Ngunut. “Operasi ini dalam rangka penertiban serta antisipasi dari ancaman bahaya terorisme, pencurian dengan kekerasan, premanisme dan lain sebagainya,” kata pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini.

Saat diperiksa, ada-ada saja polah serta alasan 10 pasangan mesum yang diperiksa di aula reskrim Polres Tulungagung tersebut. Salah satunya diperlihatkan Riadi, warga Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol. Pria berusia 36 tahun ini mengaku perempuan yang bersamanya di kamar hotel adalah familinya.

“Kami tidak berbuat apa-apa kok. Karena dia adalah keluargaku sendiri,” ucapnya di depan petugas.
Riadi mengaku terpaksa menginap di Hotel Srikandi karena kemalaman saat hendak mengantarkan pulang saudaranya. Itu terjadi saat usai menjenguk salah satu keluarga yang dirawat di rumah sakit di Ngunut. “Usainya menjenguk keluarga sakit kami kemalaman, ya terpaksa menginap di hotel,” ucapnya sambil menundukkan kepala.

Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar 3 jam, tak jarang pasangan mesum sempat menitihkan air mata. Atau terus menundukkan kepala serta menutupi wajahnya dengan kerudung. Mungkin mereka malu atau menyesali perbuatannya.

Di ruangan sebelah kiri aula Satreskrim, juga berjajar 8 remaja di bawah umur. Mereka terjaring saat asyik menikmati hiburan di karaoke Dynasty & Pool. Ketika dimintai keterangan petugas, salah satu pelajar putri berinisal CMA asal Kelurahan Jepun, Tulungagung, sempat menyeletuk di depan para wartawan yang meliput. “Pak kapan, saya dipulangkan? Saya kan hanya karaoke saja, kenapa sampai digaruk dan ditahan seperti ini,” ujar pelajar kelas II SMA di Gondang.

Ketika mengetahui jika yang dikeluhkan bukan petugas kepolisian, CMA tersenyum kecut. Karena, dia salah sasaran. “Hiii…, hiii…, saya takut dimarahi kedua orang tuaku,” katanya. (radartulungagung.co.id)

Posting Komentar