Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Salat dan Doa Kekuatan Yongki

Jumat, 24 Desember 2010 | 11.29.00 | 0 komentar

Seputar Tulungagung - Yongki Aribowo sedang merajut sukses sebagai pemain sepakbola nasional. Diberi potensi lewat olah bola, ia selalu diingatkan orangtuanya agar tidak melupakan salat dan berdoa.

Bagi pesepakbola, kaki merupakan aset utama. Dengan organ tubuh inilah mereka berlari, menendang bola, melepaskan operan, atau pun melancarkan tembakan yang berbuah gol.

"Jaga kakimu, Nak. Itu selalu saya katakan sebelum dia bermain, baik langsung atau sekedar lewat telepon," kata H. Gunarto, ayah kandung Yongki, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Kelurahan Botoran, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Kamis (23/12/2010).

Penyerang yang memperkuat Arema Indonesia itu diakuinya sebagai sosok yang tak jarang sembrono, sehingga sering kali tak mempertimbangkan risiko yang dihadapinya saat bermain bola.

"Misalnya dia tahu kalau menerjang jalan itu akan cedera tapi dia tetap melakukannya, akhirnya juga cedera. Itulah mengapa saya selalu sampaikan pesan itu. Ahamdulillah dia sekarang selalu memperhatikan dan mengingatnya," tambah Gunarto menjelaskan.

Ditanya mengenai kemungkinan permainan Yongki tak berkembang karena pesan tersebut, Gunarto mengaku sama sekali tidak mencemaskannya. Itu juga sudah dibuktikan dengan tetap apiknya permainan sang anak, di tengah kepatuhannya pada pesan yang disampaikan ayah kandungnya.

"Pemahaman dia dan sampeyan saat saya jelaskan beda. Dia tahu pesan itu batasannya di mana, sehingga permainanya tetap bagus," sambungnya.

Gunarto yang dalam kesehariannya menekuni usaha konveksi juga mengatakan, bersama istrinya Nurfadilah, saat ini tak henti-hentinya terus mendoakan agar anaknya menjadi pemain hebat yang bisa terus berkarir, baik di klub maupun tim Nasional. Keduanya juga menolak menggunakan cara-cara tak rasional, semacam meminta bantuan dukun untuk membantu keberhasilan, dengan menyerahkan sepenuhnya hasil akhir pada Tuhan.

"Banyak yang menyarankan saya, sikile Yongki opo gak diisekne (kakinya Yongki apa tidak diberi mantra--red)? Saya selalu katakan tidak, dan cukup doa setelah salat adalah yang terbaik untuk dia," tegas Nurfadilah.

Nurfadilah juga mengatakan, berserah kepada Tuhan juga selalu diajarkannya kepada sang anak. Dia tak jarang mengingtakan kepada Yongki untuk tetap tidak meninggalkan salat, meski saat menjalani sebuah pertandingan.

"Salat asar misalnya, dia selalu saya telepon saat jeda pertandingan. Pokoknya jangan sampai bolong (berlubang)," pungkasnya.

Sumber: detiksport.com

Posting Komentar