Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Timnas U-23 : Yongki Aribowo Pupuk Asa Masuk Tim Inti

Minggu, 31 Juli 2011 | 12.52.00 | 0 komentar

JAKARTA - Penyerang Arema Indonesia Yongki Aribowo berharap bisa terpilih masuk tim inti skuat Timnas U-23 yang dipersiapkan ke SEA Games XXVI pada November 2011 di Jakarta dan Palembang.

"Saya akan berusaha saja untuk menjadi yang terbaik, karena bagaimana pun semua pemain pasti sangat ingin masuk tim inti," ujar Yongki Aribowo ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu (30/7) malam.

Yongki yang selama ini bermain di klub Arema Malang, termasuk di antara 24 pemain yang lolos seleksi Timnas U-23 di Batu, Jatim, pada Sabtu siang.

Seleksi pemilihan pemain tersebut dilakukan oleh Pelatih Timnas U-23, Rahmad Dharmawan (RD) yang kemudian mengumumkan 24 pemain yang telah lolos seleksi.

Pemain-pemain itu disaring dari total 42 pemain yang telah mengikuti seleksi di Kota Batu sejak Selasa, 26 Juli 2011. Yongki termasuk di antara lima pemain depan yang dipilih oleh Rahmad Darmawan. Empat lainnya adalah Titus Bonai (Persipura), Jajang Mulyana (Sriwijaya FC), Lucas Mandowen (Persipura) dan Fauzi Rishaldi (Persita).

"Masih akan ada seleksi lagi setelah ini, tapi saya belum tahu kapan. Yang pasti, kami akan kembali berkumpul dan menjalani latihan lagi di Batu mulai 2 Agustus nanti," ujar Yongki Aribowo yang sedang pulang ke kampung halamannya di Tulungagung, Jatim.

Penetapan tim inti memang belum dilakukan oleh Rahmad Darmawan yang dibantu Widodo C Putra, Aji Santoso dan Satya Bagja.

Rahmad Darmawan secara terpisah mengatakan, pihaknya masih akan memberikan kesempatan kepada empat pemain lain yang gagal ikut seleksi karena cedera.

Keempat pemain adalah pemain Persidafon Patrick Wanggai, Andik Vermansyah (Persebaya 1927), Marcelino Mandagi (Bontang FC) serta Fery Bayu Thomas (Persela U-21).

"Kesempatan masih terbuka lebar bagi mereka. Selain itu, masih ada enam pemain U-23 lainnya yang kemarin ikut memperkuat Timnas Senior di Pra-Piala Dunia dan akan ikut bergabung mengikuti seleksi lanjutan," ujar Rahmad Darmawan. (Ant/OL-2)

Source: MICOM
Minggu, 31 Juli 2011 | 0 komentar

Tahanan Tulungagung Meninggal karena Sakit

Tulungagung - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tulungagung, Suheriyanto, menyatakan, bahwa kasus meninggalnya salah seorang tahanan perempuan di RSUD dr Iskak, murni karena sakit.

"Tidak ada faktor lain. Dia masuk sini sudah dalam kondisi sakit," katanya melalui telepon seluler, Sabtu sore.

Jawaban tersebut disampaikan Suheriyanto sekaligus untuk menepis isu adanya unsur penganiayaan ataupun faktor kekerasan lain sehingga menyebabkan tahanan perempuan bernama Indayana (32) tewas.

Menurut dia, tersangka penipuan yang berlatar belakang sebagai kasir salah satu diler motor di Kecamatan Ngunut itu dibantarkan pengadilan ke Lapas Tulungagung sudah dalam kondisi sakit-sakitan.

Buktinya, ujar Suheriyanto, Indayana tercatat sudah dua kali masuk rumah sakit sejak dia dibantarkan.

"Sudah dua kali, terakhir ya Jumat (29/7) kemarin itu sebelum akhirnya meninggal tadi pagi (Sabtu pagi)," ujarnya.

Kematian Indayana yang diduga menjadi otak serangkaian penipuan nasabah dealer sepeda motor yang menjadi tempatnya bekerja itu memang sempat memantik kecurigaan.

Sebab, kematian janda dua anak yang masih tercatat sebagai warga perumahan Sobontoro Permai, Kelurahan Sobontoro, Kecamatan Tulungagung itu terkesan mendadak.

Padahal, selain masih muda, sejumlah tetangganya menyebut kondisi Indayana selama ini baik-baik saja atau relatif jarang sakit, apalagi sesak nafas seperti yang dialaminya menjelang ajal tiba.

"Kami memang tidak tahu pasti. Tapi sebelum kena kasus, sepertinya kok baik-baik saja ya. Hanya memang dia orangnya gampang marah (temperamental)," kata salah seorang warga yang rumahnya tak jauh dari rumah korban di Perum Sobontoro Permai.

Sayang, pihak keluarga enggan dikonfirmasi mengenai kematian Indayana. Begitu meninggal pada Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, pihak keluarga langsung membawanya pulang untuk kemudian dimakamkan.

"Kalau berdasar pemeriksaan medis maupun laporan dari petugas di IRD (instalasi rawat darurat), almarhum ini memang masuk sini karena mengalami sesak nafas. Suhu tubuhnya juga tinggi (demam) saat diperiksa dokter jaga," ujar staf humas RSUD dr Iskak, Sujianto.

Ia tidak mau berspekulasi ataupun berkomentar mengenai penyebab kematian tahanan perempuan tersebut saat menjalani perawatan di RSUD dr Iskak.

Alasan Sujianto, kewenangan penyelidikan maupun penyidikan merupakan wilayah kepolisian.

Sehingga ketika ditanya wartawan mengenai sebab-sebab kematian Indayana, dia hanya bilang bahwa sejauh ini kematian korban karena alasan yang wajar, yakni karena sakit bawaan.

Ibu muda ini terbelit masalah hukum sejak sekitar tiga bulanan lalu. Ia bahkan langsung ditetapkan sebagai tersangka setelah sejumlah konsumen di dealer tempatnya bekerja, melapor ke polisi dan mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban penipuan Indayana.

Modusnya, Indayana merubah kontrak jual-beli kendaraan yang ditanganinya, dari seharusnya telah dibayar kontan menjadi jual-beli secara kredit.

Ironisnya, manipulasi kontrak jual-beli itu dirubah tanpa sepengetahuan konsumen sehingga bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) tidak segera turun.

Total kerugian yang ditanggung puluhan konsumen akibat ulah tersangka Indayana ini ditaksir mencapai ratusan juta. Source: Antara
| 0 komentar

Ratusan Anak TK-SD Tulungagung Gelar Pawai Ramadhan

Tulungagung - Ratusan siswa-siswi cilik dari Yayasan Pendidikan TK/SD Darussalam, Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung, Sabtu, menggelar pawai unik dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, yang diperkirakan jatuh pada hari Senin, 1 Agustus 2011.

Pantauan ANTARA, para peserta yang rata-rata baru berusia antara 5-10 tahun itu, berkeliling mengitari alun-alun serta sejumlah jalan protokol Kota Marmer dengan mengenakan aneka atribut keislaman, seperti pakaian jubah putih ala pakaian sunan "wali sanga", bersurban layaknya seorang haji/hajah, serta berjilbab.

Uniknya, pawai yang dikoordinir pihak yayasan serta dewan guru di lembaga TK/SD Darussalam tersebut, tidak sebatas menggelar pawai biasa, tetapi juga berorasi diiringi nyanyian selawat nabi serta yel-yel berisi seruan agar masyarakat Tulungagung agar menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar.

Pawai yang diikuti ratusan anak itu tak pelak menarik perhatian sejumlah pengguna jalan maupun masyarakat sekitar.

"Bagus juga mengajari anak-anak berdemokrasi dengan membawa isu positif. Asal saja jangan mengajari mereka terlibat politik praktis," ucap Fadli Rohman, salah seorang pengguna jalan yang kebetulan melintas di sekitar lokasi pawai.

Ia menilai, misi sosial-keagamaan yang dibawa dalam pawai tersebut sangat mengena. Apalagi pelaksanaannya digelar menjelang datangnya bulan suci Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada 1 Agustus mendatang (Senin). "Semoga misi mereka tersampaikan," gumam Fadli.

Di konfirmasi usai pawai, beberapa anak/siswa mengaku sedikit kelelahan. Meski begitu, mereka tetap senang karena mendapat hiburan jalan-jalan bersama teman-temannya mengitari kota sambil berdemontrasi seperti orang dewasa. "Senang tapi lelah juga," ucap Fitroh Igama (6), salah seorang peserta pawai, polos.

Hal senada disampaikan Syafa Aulia, kakak kelas Fitroh Igama di SD Darussalam. Gadis cilik ini terlihat lebih mengerti dengan tujuan pawai yang diikutinya dengan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada seluruh umat muslim, terutama yang tinggal di Kabupaten Tulungagung.

"Syafa juga ingin belajar puasa, tapi kalau sehari penuh belum kuat. Kata bu guru, kami boleh belajar puasa semampunya, yang penting belajar (puasa) dulu," jawab Syafa Aulia senang.

Usai mengikuti rangkaian pawai, para siswa-siswi TK/SD Darussalam ini lalu diberi materi doa berbuka maupun niat puasa ramadhan. Mereka sempat diajak membaca lafal doa-doa itu secara bersama-sama dengan dibimbing guru setempat.

"Kegiatan semacam ini (pawai) sudah rutin kami gelar setiap menjelang ramadhan dengan harapan anak-anak (siswa) bisa memaknai datangnya bulan suci ramadhan dengan meningkatkan kwalitas ibadah dan keimanannya, termasuk memotivasi mereka dalam melakukan syiar keagamaan," kata Abdul Karim, salah seorang staf pendidik di SD Darussalam.
Source: Antara
| 0 komentar

Yongki Aribowo Berharap Bisa Masuk Tim Inti

Jakarta - Pemain penyerang Yongki Aribowo berharap bisa terpilih masuk tim inti skuad Timnas U-23 yang dipersiapkan ke SEA Games XXVI pada November 2011 di Jakarta dan Palembang.

"Saya akan berusaha saja untuk menjadi yang terbaik, karena bagaimana pun semua pemain pasti sangat ingin masuk tim inti," ujar Yongki Aribowo ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu malam.

Yongki yang selama ini bermain di klub Arema Malang, termasuk di antara 24 pemain yang lolos seleksi Timnas U-23 di Batu, Jatim, pada Sabtu siang.

Seleksi pemilihan pemain tersebut dilakukan oleh Pelatih Timnas U-23, Rahmad Dharmawan (RD) yang kemudian mengumumkan 24 pemain yang telah lolos seleksi.

Pemain-pemain itu disaring dari total 42 pemain yang telah mengikuti seleksi di Kota Batu sejak Selasa, 26 Juli 2011.

Yongki termasuk di antara lima pemain depan yang dipilih oleh Rahmad Darmawan. Empat lainnya adalah Titus Bonai (Persipura), Jajang Mulyana (Sriwijaya FC), Lucas Mandowen (Persipura) dan

Fauzi Rishaldi (Persita).

"Masih akan ada seleksi lagi setelah ini, tapi saya belum tahu kapan. Yang pasti, kami akan kembali berkumpul dan menjalani latihan lagi di Batu mulai 2 Agustus nanti," ujar Yongki Aribowo yang sedang pulang ke kampung halamannya di Tulungagung, Jatim.

Penetapan tim inti memang belum dilakukan oleh Rahmad Darmawan yang dibantu Widodo C Putra, Aji Santoso dan Satya Bagja.

Rahmad Darmawan secara terpisah mengatakan, pihaknya masih akan memberikan kesempatan kepada empat pemain lain yang gagal ikut seleksi karena cedera.

Keempat pemain adalah pemain Persidafon Patrick Wanggai, Andik Vermansyah (Persebaya 1927), Marcelino Mandagi (Bontang FC) serta Fery Bayu Thomas (Persela U-21).

"Kesempatan masih terbuka lebar bagi mereka. Selain itu, masih ada enam pemain U-23 lainnya yang kemarin ikut memperkuat Timnas Senior di Pra-Piala Dunia dan akan ikut bergabung mengikuti seleksi lanjutan," ujar Rahmad Darmawan.

Source: ANTARA News
| 0 komentar

Sita Ribuan Obat Seks Ilegal

Sabtu, 30 Juli 2011 | 16.59.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung mengamankan ribuan obat tradisional yang diduga membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Obat yang diamankan tersebut rata-rata berasal dari sejumlah toko di kawasan pelosok. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Tulungagung Masduki. Menurut dia, penertiban produk obat tradisional itu menindaklanjuti public hearing Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) dengan Kementerian Kesehatan. Berdasar hasil uji, BPOM menemukan sekitar 60 produk obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
’’Razia kami sejak awal Juni hingga Juli menemukan ribuan butir obat tradisional dalam kemasan yang mengadung BKO sehingga keberadaannya harus diamankan,’’ katanya, kemarin (29/7).
Obat tradisonal yang ditengarai membahayakan kesehatan tersebut meliputi, obat pegel linu, sesak napas, pelangsing, hingga jamu untuk stamina pria.
“Produk-produk itu ditarik karena di dalamnya mengandung tandenafil dan sildefil. Dua bahan kimia tersebut sangat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi,” ungkap Masduki.
Masduki melanjutkan, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam produk yang diamankan itu dapat mengakibatkan konsumen menderita hipertensi, detak jantung meningkat tidak beraturan, sulit tidur, mata kabur, bahkan gagal ginjal.
“Efek langsung yang biasa pusing, mual, gangguan penglihatan. Bahkan kematian karena jantung bisa berhenti mendadak,” katanya.
Produk-produk yang diduga berbahaya tersebut rata-rata adalah obat kuat alias obat untuk meningkatkan stamina pria dalam urusan ranjang. Rencananya, dinkes bakal memusnahkan obat tradisional itu.
“Beberapa produk tersebut telah kami amankan karena membahayakan, seperti Jamaica, Arabian, dan lain sebagainya,” jelas Masduki.
Beberapa produk tradisional lain yang juga diamankan adalah obat yang ternyata registernya fiktif. Ada nomor registrasi di dalam kemasan. Setelah dicek, ternyata tidak terdaftar.
“Bagi pengecer yang kedapatan menjual, kami minta menulis surat pernyataan untuk tidak lagi menjual, memesan, dan menyimpan. Jika tidak mengindahkan selama tiga kali, izin usaha pengecer bakal kami cabut,” paparnya.
Ancaman Masduki juga terhadap pelaku yang masih menjual produk tersebut juga dilakukan. Ini sesuai pasal 196 UU RI No 35 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
”Jika masih mengedarkan barang haram ini, pelaku dapat diancam pidana 15 tahun dan denda maksimal Rp 1,5 miliar,’’ tegasnya. (jpnn)

Source: radarjogja.co.id
Sabtu, 30 Juli 2011 | 0 komentar

Nama Pemain U-23 yang Lolos Seleksi

Berikut nama pemain yang terpilih dalam seleksi di Kota Batu, Jawa Timur.

Penjaga Gawang
1.Rifky Mokodompit (Persita)
2.Andretani Adyaksa (Persija)
3.Johan Angga kusuma (Persijap)

Pemain Belakang
4.Abdurrahman ( Pelita Jaya )
5.AA.Ngurah Wahyu Trisnsjaya (Persija)
6.Septyahadi (PSPS)
7.Irfan Raditya (Arema)
8.Joko Sidik (Bontang FC)
9.Stevie Bonsapia (Persipura) 10.Hasyim Kipuw ( Persija )
11.Hendro Siswanto ( Persela )

Pemain Tengah
12.Johan Juansyah ( Persijap )
13.Joko Sasongko ( Pelita Jaya )
14.Mahardika Lasut. ( Sriwijaya FC)
15.Juned Hardianto Wibowo ( Solo FC )
16.Dendi Santoso ( Arema )
17.Ramdani Lestaluhu (Persija)
18. Kim Jeffry Kurniawan. (Persema )
19.Zulham Zamrun. ( Persela )

Pemain Depan
20.Yongky Aribowo ( Arema ) 21.Titus Bonai ( Persipura )
22.Jajang Mulyana (Sriwijaya FC)
23.Lucas Mandowen (Persipura )
24.Fauzi Rishaldi (Persita)

Pemain yang akan mengikuti Seleksi susulan
1.Patrick Wanggai (Persidafon)
2.Andik Virmansyah (Persebaya)
3.Marcelino Mandagi (Bontang FC )
4.Fery Bayu Thomas (Persela 21 )

Pemain di timnas senior yang langsung masuk
1.Kurnia Meiga
2.Egi Melgiansyah
3.Gunawan Dwicahyo 4.Ferdinand Sinaga 5.Octovianus Maniani
6.Irfan Bachdim

Source: Antara
| 0 komentar

Separuh Jalan di Tulungagung Rusak

Jumat, 29 Juli 2011 | 20.20.00 | 0 komentar

Tulungagung - Akibat kekurangan dana pemeliharaan jalan beraspal, dipastikan warga Tulungagung atau orang yang berkunjung ke Kota Marmer dalam lebaran tahun ini masih akan menjumpai jalan aspal yang rusak atau berlubang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Bina Marga dan Cipta Karya Pemkab Tulungagung, Ir Agus Wahyudi MM pada Bhirawa, Senin (24/7) mengakui jika saat ini kesulitan dana dalam memelihara jalan aspal. "Karena itu, pada lebaran kali ini kami masih belum bisa menjanjikan seluruh jalan aspal akan mulus," ujarnya.

Namun demikian, ia bertekad akan mengusahakan perbaikan jalan-jalan aspal berlubang yang menghubungkan antardesa atau setidaknya jalan aspal yang menghubungkan antarkecamatan. "Hanya itu yang dapat kami lakukan dengan dana minim," tandasnya.

Menurut Agus Wahyudi sesuai data yang dimilikinya, jalan beraspal yang rusak dari kategori ringan, sedang sampai berat mencapai separuh dari panjang jalan di seluruh kabupaten berikon marmer tersebut. Jika saat ini panjang jalan beraspal 1600 kilometer maka yang rusak sepanjang 800 kilometer.

"Kenyataannya memang begitu, sekitar 800 kilometer jalan beraspal yang rusak. Sebab rusak ada karena sering dilewati truk bertonase besar atau karena hujan," paparnya.

Lalu berapa dana pemeliharaan jalan beraspal yang diterima Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Pemkab Tulungagung dalam tahun 2011, Agus Wahyudi membeberkan hanya mendapat kucuran Rp 4 miliar saja. Itu pun dari dana APBD Pemprov Jatim.

Untuk memelihara jalan aspal sepanjang 1600 kilometer, lanjut Agus Wahyudi diperlukan dana sebesar Rp 22 miliar. "Coba hitung saja berapa kekurangannya. Kalau kemudian masih ada jalan rusak yang belum tertangani harap maklum karena memang anggarannya minim. Hanya 4 miliar saja," paparnya lagi.

Menjawab pertanyaan, mantan Kabid Jalan dan Jembatan serta Sekretaris di Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Pemkab Tulungagung ini menyebut sudah berusaha memburu dana tambahan ke Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim. Termasuk mengajukan dana tambahan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Kab Tulungagung 2011. "Kita lihat saja nanti apakah ada dana tambahan atau tidak. Harapan kami tentu ada dana tambahan untuk dana pemeliharaan jalan," harapnya. [wed]

Source: Bhirawa
Jumat, 29 Juli 2011 | 0 komentar

Volume Penjualan Kembang Api di Tulungagung Meningkat

Tulungagung - Sejumlah pedagang kembang api di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku, volume penjualan produk kembang api mereka sejak dua minggu menjelang bulan puasa ini melonjak cukup signifikan dibanding hari-hari biasa.


Sebagaimana diungkapkan salah satu pedagang di Jalan Antasari, Viros (41), Kamis, kenaikan penjualan kembang api sudah terasa sejak awal bulan Juli yang dipicu oleh antuasiasme masyarakat dalam menyambut Ramadhan 1432 H.

"Kenaikan volume penjualan kembang api sudah menjadi tradisi tahunan, dimulai sejak sebulan sebelum bulan puasa tiba," terangnya.

Viros melanjutkan, biasanya tren lonjakan penjualan ini akan mencapai puncaknya pada saat menjelang malam takbiran menyambut Idul Fitri.

Pada saat itu orang akan melakukan aksi borong besar-besaran untuk merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Selanjutnya penjualan akan kembali normal, dan akan kembali mengalami kenaikan pada saat menjelan tahun baru namun tidak sebanyak saat malam takbiran.

"Kalau Tahun Baru ramainya hanya satu hari saja. Tapi kalau puasa dan lebaran, selama 2 bulan penjualan akan terus mengalami kenaikan," katanya.

Meski tidak menyebut angka pastinya, namun Viros menyebut penjulannya naik lima kali lipat dibanding hari-hari biasa. Dari 300 jenis kembang api yang dijual, semuanya laris terjual, dari harga Rp 100 hingga Rp 300 ribu.

Seluruh produk yang dijual rata-rata diimpor dari China dan hanya beberapa kembang api jenis air mancur yang dibuat oleh pengrajin lokal.

"Hampir seluruh produk berasal dari China, karena dari sanalah sejarah kembang api. Hanya beberapa saja yang buatan lokal, itu pun jumlah dan kualtasnya jauh dibanding produk China," kata Yohanes, pedagang kembang api lain di seputaran Lapangan Pasar Wage, Kota Tulungagung.

Akibat tingginya penjualan kembang api, lanjut Yohanes maupun Viros, yang biasa kulakan barang dari Tulungagung kini harus meminta kiriman barang dari distributor di Surabaya.

Sumber: Antara
| 0 komentar

Bank Dunia biayai proyek Hippam Jatim

Kamis, 28 Juli 2011 | 10.16.00 | 0 komentar

SURABAYA: PT Bank Perkreditan Rakyat Jatim dan PT Jamkrida Jatim bekerja sama dengan World Bank membiayai proyek Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum senilai Rp895,30 juta.

Organizational Development Consultant World Bank, Silva Liem mengatakan sebanyak empat kabupaten di Jawa Timur dibiayai oleh world bank dengan skema linkage dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim dan PT Penjamin Kredit Daerah (Jamkrida). Fasilitas pembangunan infrastruktur air bersih itu akan memenuhi sedikitnya 5.148 pelanggan.

“Pengajuan pembiayaan itu disetujui untuk tujuan penyediaan air bersih,” katanya setelah penandatanganan memorandum of understanding dengan lembaga pembiayaan Jatim di Surabaya, hari ini.

Saat ini, lanjut dia, penandatanganan perjanjian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan proyek Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (Hippam) di empat kabupaten. Untuk selanjutnya, akan diadakan kerjasama dengan sejumlah BPR untuk pembiayaan Hippam di dua kabupaten.

“Untuk detil mekanisme pembiayaan proyek, kami menyerahkan sepenuhnya pada BPR dan Jamkrida sebagai lembaga keuangan dan penjamin.”

Pemberian kredit ada sejumlah elemen mayarakat ini, lanjut Silva, diproyeksi mampu memberikan edukasi pada masyarakat. Pada kegiatan masyarakat sekecil apapun, bank mampu membiayai dengan sistem pembiayaan apapun.

“Itu menunjukkan bahwa kredibilitas masyarakat sudah mampu menjamin penyaluran kredit.”

Direktur Utama BPR Jawa Timur, Suroso mengatakan plafon kredit yang diusulkan sebanyak Rp489 juta atau 50% dari nilai total proyek sebanyak Rp895,30 juta. Separuh pembiayaan dari total nilai kredit itu dilakukan dalam bentuk sharing capital dengan beberapa BPR lain di Jawa Timur. “Misalnya BPR Tulungagung dan BPR daerah lainnya.”

Program pembiayaan pembangunan proyek ini, kata dia, dilakukan untuk memberikan pengertian bagi masyarakat untuk mengelola air bersih. “Pada sekma pembiayaan, seluruh proyek akan dibiayai dan kemudian Hippam beserta anggotanya akan mencicil sesuai tenor waktu yang telah disepakati,” katanya.

Pada rekapitulasi proyek Hippam di Jawa Timur, lanjut Suroso, tercatat pembiayaan di empat kabupaten. Di antaranya Kabupaten Tulungagung Rp243 juta, sedangkan di Kabupaten lamongan sebanyak Rp652,30 juta. “Pada pembiayaan, terdapat dua sekam penjaminan. Antara 50% dan 100% oleh Jamkrida.”

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Timur, Achmad Nur Chasan menyatakan siap untuk menjamin seluruh kebutuhan penjaminan penyediaan air bersih oelh Hippam. “Pada intinya, skema linkage kami dengan seluruh BPR di jawa timur akan dijalankan. Terlebih untuk penjaminan lembaga masyarakat yang membutuhkan akses perbankan.”

Sementara itu, untuk pembiayaan proyek Hippam, lembaga pemerintah Australia yang mengurusi bantuan luar negeri, AusAID, telah mengucurkn dana sebanyak US$900 ribu atau setara dengan Rp7,65 miliar untuk proyek Hippam. Senior Program officer municipal finance AusAID, Poppy Lestari mengatakan besaran dana yang dikucurkan mulai 2010 itu digunakan untuk membiayai capacity building. “Saat ini pembangunan sudah mencapai tahap implementasi.”

Pada tahap implementasi, kata dia, masing-masing Hippam diharapkan mampu memberikan kinerja yang baik. Dalam setiap pantauan selama 1,5 tahun dari 3 tahun tenor pinjaman akan dievaluasi. “Jika kinerja mereka terus mencatatkan nilai positif, kami akan memberikan 50% penghapusan pinjaman, dan itu dinamakan dana hibah.”

(faa)

Sumber: bisnis.com
Kamis, 28 Juli 2011 | 0 komentar

Calon TKI Korban Penipuan Datangi DPRD Tulungagung

Selasa, 26 Juli 2011 | 21.29.00 | 0 komentar

Tulungagung - Delapan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Tulungagung, Selasa, mengadu ke DPRD setempat atas nasib yang mereka alami setelah ditipu seorang oknum pengerah tenaga kerja bernama Sapta Sanjaya atau Sun Yin.

Pria keturunan Tionghoa berusia 41 tahun yang beralamatkan di Perum Jepun Permai I nomor 48, Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung itu sebenarnya telah dilaporkan kepada polisi oleh kedelapan korban.

Namun karena terus berlarut-larut dan tak kunjung ada perkembangan, mereka mengadukan kasus tersebut kepada anggota Dewan dengan harapan ada tindakan supervisi ke[ada jajaran kepolisian.

"Jujur saja, kami curiga kasus ini sengaja diambangkan. Karena itu kami mengadu ke dewan," kata Sudiyanto, salah seorang korban asal Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat.

Di hadapan wakil rakyat yang menemui mereka, delapan CTKI ini mengaku ditipu pelaku dengan nominal bervariasi, yakni antara Rp30 juta hingga Rp50 juta.

Dengan uang yang terlanjur mereka bayarkan itu, para korban dijanjikan pekerjaan sebagai TKI dengan tujuan negara Amerika dan China.

Transaksi telah berlangsung sejak setahun lalu namun hingga akhirnya kasus ini dilaporkan polisi, janji itu tidak pernah terwujud.

Ironisnya, para korban yang rata-rata masih muda ini merasa kasus penipuan yang mereka laporkan ke polisi, terkesan "digantung".

Kecurigaan itu mencuat lantaran sejak dilaporkan, beberapa bulan lalu, Sun Yin atau Sapta Sanjaya tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka, apalagi ditahan.

"Pihak kepolisian jika ditanya kelanjutanya kasus ini selalu jawabnya sudah ditindaklanjuti dan segera dilimpahkan ke kejaksaan. Tapi nyatanya, pelaku masih bebas berkeliaran," ujar Adi Wibowo, korban penipuan lain asal Desa Bono, Kecamatan Boyolangu.

Menanggapi keluhan/pengaduan tersebut, Sekertaris Komisi III DPRD Tulungagung, Heru W berjanji pihaknya akan membantu memediasi kasus tersebut.

Salah satu upaya yang ditawarkan Heru bersama anggota Komisi III lain adalah mempertemukan para korban dengan pihak kepolisian.

"Karena kapasitas penyelidikan itu bukan wewenang DPRD, maka opsi yang kami tawarkan untuk membantu kasus ini hanya sebatas mempertemukan mereka dengan pihak kepolisian," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.

Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wijayanto melalui Kanit Tindak Pidana Tertentu, Iptu Suradji membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut.

"Memang sudah kami tangani, berkasnya bahkan sudah siap P-21 (diserahkan) ke kejaksaan," jawabnya.

Sumber: Antara
Selasa, 26 Juli 2011 | 0 komentar

Kejari Tulungagung Tahan Dua Tersangka P2SEM

Tulungagung - Kejaksaan Negeri Tulungagung, Jawa Timur, Senin, menahan dua tersangka korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Provinsi Jawa Timur 2008, yang menyebabkan kerugian negara Rp60 juta lebih.

Kedua tersangka merupakan pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PEKEL (Peduli Keluarga Ekonomi Lemah) di Kabupaten Tulungagung, yang menerima hibah dana sebesar Rp100 juta.

"Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dua bulan silam," terang Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Tulungagung, Santosa Hadi Pranawa.

Dua aktivis LSM yang kini meringkuk dalam sel tahanan kejaksaan itu masing-masing bernama Mohammad Ahyar yang menjabat sebagai ketua LSM PEKEL dan seorang lainnya Adi Idham Prayogi, bendahara LSM PEKEL.

Santosa menambahkan, penahanan dilakukan setelah kejaksaan mempunyai cukup saksi dan alat bukti. Pilihan ini diambil karena ada kekhawatiran tersangka akan melarikan diri atau merusak barang bukti.

Selanjutnya, keduanya dititipkan ke rumah tahanan negara (rutan) kelas 2B Tulungagung selama 20 hari ke depan, terhitung Senin (25/7) hingga Sabtu (13/8).

"Karena ancama hukumannya di atas lima tahun, maka kejaksaan berhak melakukan penahanan terhadap tersangka. Selain itu, dikhawatirkan tersangka akan kabur, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya," ujar Santosa.

Dalam modusnya, para tersangka membuat LSM PEKEL pada tahun 2008 lalu, dan mengajukan dana ke Pemprov Jatim lewat program P2SEM.

Pihak pemprov lalu mengucurkan dana senilai Rp100 juta untuk program pengobatan massal dan pembagian sembako di Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan tersebut memang telah dilaksanakan oleh LSM PEKEL, namun dalam laporan pertanggungjawaban terbukti bahwa dana yang terpakai sengaja dimanipulasi/di-markup dari angka sebenarnya.

"Dari Rp100 juta yang dikucurkan, yang terserap hanya Rp40 jutaan. Selebihnya yang Rp60 juta tidak bisa mereka pertanggungjawabkan," katanya.

Selain menahan M Ahyar dan Adi Idham Prayogi, Kejari Tulungagung saat ini juga memeriksa beberapa saksi lain, termasuk salah satunya Ketua Fraksi PKNU yang kini duduk di DPRD Tulungagung, Saifudin.

Saifudin dikait-kaitkan dalam kasus ini karena ditengarai menjadi penggagas berdirinya LSM PEKEL sekaligus menjadi perantara lembaga swadaya ini untuk mendapatkan dana P2SEM.

"Masih ada beberapa orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain," tuturnya.

Sumber: Antara
| 0 komentar

Polres Tulungagung Tangkap Pencuri Sepeda Bermobil

Tulungagung - Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Tulungagung, Jawa Timur, menangkap dua pencuri sepeda yang beraksi dengan menggunakan mobil untuk melarikan hasil curiannya.

Kepala Satreskrim Polres Tulungagung, AKP I Dewa Gde Juliana, Senin, mengatakan kedua pencuri yang masih belia atau di bawah umur itu diidentifikasi berinsial W (17) dan A (17).

Keduanya masih tercatat sebagai siswa salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Tulungagung dan tinggal bertetangga di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru.

"Kedua pelaku masih berusia remaja dan tercatat masih berstatus sebagai pelajar," katanya.

Adapun kronologi tertangkapnya W da A, kata Kasat Reskrim, berawal W ditangkap terlebih dahulu oleh massa (warga), Minggu (24/7), saat tertangkap tangan mencuri seatu unit sepeda yang di parkir di depan toko Faulia, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru.

Tersangka W kemudian diserahkan warga ke Polres Tulungagung, dari hasil penyidikan polisi, W mengaku melakukan pencurian bersama A, yang kemudian ditangkap polisi pada Senin (25/7) saat berada di rumahnya.

"Dari proses penyidikan, W akhirnya mengakui selalu beraksi bersama A setiap kali mencuri sepeda. Berdasar pengakuan tersebut A kami tangkap di rumahnya," katanya.

Yang menarik, dua sekawan ini selalu beraksi dengan menggunakan mobil untuk melarikan barang curiannya karena sadar melarikan sepeda beresiko terkejar dengan motor.

Caranya, mereka membawa kabur sepeda yang dicuri menjauh dari lokasi, lalu dijemput dengan mobil yang sudah disiapkan dan dibawa kabur ke pasar loak.

"Mereka sengaja menggunakan mobil untuk melarikan hasil curian, karena mereka sadar jika melarikan sepeda akan dengan mudah dikejar," imbuhnya.

Polisi pun berhasil mengamankan sebuah mobil Avanza AG 1856 RL warna merah maroon yang belum sempat dipakai oleh W karena keburu ditangkap. Belakangan diketahui mobil tersebut merupakan mobil rental yang disewa Rp 250 ribu per hari.

"Kami amankan juga sebuah mobil rental yang sedianya akan dipakai pelaku untuk membawa kabur hasil curiannya. Mobil tersebut kami sita untuk barang bukti," imbuhnya.

Dalam beraksi kawanan itu selalu menyasar sepeda merek polygon yang mempunyai harga jual bekas lebih tinggi dibanding merek lain. Sebuah sepeda biasa dijual antara Rp500 ribu hingga Rp700 ribu.

Karena masih berusia anak-anak, keduanya dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung. Namun keduanya tetap menjalani proses hukum seperti kasus kejahatan pada umumnya.

"Karena masih anak-anak, tersangka mendapat perlakuan khusus lewat UPPA, seperti penyidikan yang dipercepat agar cepat diproses dan di tempatkan di tahanan anak," ujarnya.

Sumber: Antara
| 0 komentar

Tingkatkan Produksi Susu Sapi, Pemprov Jatim Siap Kucurkan Dana

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap kucurkan dana berapapun yang dibutuhkan para peternak sapi. Untuk tahap pertama, Pemprov Jatim sudah menyediakan Rp 200an miliar untuk penjaminan kredit daerah.

Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur usai membuka Lokakarya “Pengembangan Persusuan yang Berkelanjutan di Indonesia”, Senin (25/7/2011) mengatakan pihaknya tengah mengupayakan peningkatan produksi susu segar khususnya di Jawa Timur. Untuk itu, Pemprov Jatim sudah bekerjasama dengan PT Nestle dalam rangka mempekuat peternak baik dari sisi penambahan ilmu dan pemberian bibit berkualitas.

Biaya investasinya sendiri sudah disiapkan sebesar Rp 1 triliun lebih yang akan diberikan secara bertahap. Tahun ini, program kerjasama tersebut sudah dimulai. “Dana sudah siap, berapapun yang dibutuhkan akan kita siapkan. Secara bertahap akan diberikan,” ujar Gus Ipul panggilan akrabnya kepada wartawan.

Tahap awal, Pemprov Jatim melalui Jamkrida sudah menyiapkan Rp 200an miliar. Dana tersebut akan diutamakan untuk peternak sapi perah yang visible tapi tidak bankable. Sasarannya adalah peternak yang berada di beberapa kawasan seperti Tulungagung, Blitar, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lamongan dan Tuban.

Saat ini, Jawa Timur merupakan daerah pasokan utama susu segar di Indonesia. Produksinya mencapai 1 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan susu segar sebanyak 2 juta ton per tahun. Di Indonesia kurang labih ada 127.221 KK peternak sapi perah dengan 90 buah koperasi susu. Populasi sapi perah 387 ribu ekor dengan produksi susu 10 liter per ekor. Konsumsi susu per kapita per tahun pada 2009 tercatat 11,6 kg, masih tergolong rendah.

Karena itu Pemprov Jatim bersama PT Nestle menggelar lokakarya untuk mencari cara meningkatkan produktivitas dan kualitas peternakan sapi perah serta mendukung pengembangan persusuan yang berkelanjutan di daerah pedesaan di Indonesia.(git)
Sumber: suarasurabaya.net
| 0 komentar

Ongkos Pulang Rp 47 Ribu

Minggu, 24 Juli 2011 | 13.37.00 | 0 komentar

PSK dan Mujikari di Dua Lokalisasi

TULUNGAGUNG - Para Pekerja Seks Komersil (PSK) di dua lokalisasi di Tulungagung bisa sedikit bernapas lega. Sebab, rencana penutupan lokalisasi selama bulan puasa, juga diikuti dengan direalisasikannya uang transport pulang kampung Rp 50 ribu dipotong pajak 6 persen.

Ongkos pulang itu bisa dikantongi oleh setiap PSK yang terdata dan mucikari.
Jumlah yang bakal diterima, setelah dipotong pajak, sebesar Rp 47 ribu.

Hal itu terungkap dalam sosialisasi penutupan lokalisasi selama bulan Ramadan 1432 Hijriyah, kemarin (21/7). Sosialisasi dilakukan di gedung pertemuan Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut.

Kepala Dinas (Kadis) Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Tulungagung Sigit Setyawan mengatakan, sosialisasi ini dilakukan sebagai sikap serius pemerintah dalam menyongsong bulan suci Ramadan. Ia juga menyampaikan, bahwa masing-masing PSK bisa mendapat ongkos pulang sebesar Rp 47 ribu. “Uang ongkos pulang ini bisa diterima Selasa (26/7) minggu depan. Semua yang hadir menjadi saksi uang tersebut segera diterima para PSK dan mucikari,” jelasnya.

Biaya tersebut, lanjut dia, bakal dibagi kepada para PSK yang masuk dalam data milik dinas terkait. Yaitu di lokalisasi Kaliwungu sebanyak 176 PSK yang tinggal di 66 wisma, serta kepada 62 mucikari. Sedang di lokalisasi Ngujang diperkirakan sebanyak 282 PSK yang tinggal di 60 wisma, serta 41 mucikari.

Penutupan lokalisasi merupakan agenda tahunan. Serta anjuran penutupan lokalisasi selama bulan puasa oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Yang berhak atas uang tersebut hanya PSK dan mucikarinya saja, kalau ada penambahan jumlah selain jumlah tersebut tidak akan menerima uang tersebut,” bebernya.

Selama penutupan tersebut, pengurus dan mucikari diminta membuat surat pernyataan tidak membuka wisma atau melakukan praktik prostitusi sembunyi-sembunyi. Sesuai dengan surat pernyataan yang dibuat, yaitu sejak satu hari sebelum puasa hingga seminggu setelah puasa. “Selama jangka waktu tersebut tidak boleh ada praktik prostitusi. Jika ada, maka Satpol PP akan memberikan tindakan tegas,” ujarnya.

Bukan hanya dua lokalisasi yang resmi yang harus ditutup, tapi tempat lokalisasi liar seperti, gunung Bolo, Ngujang 2, dan lokalisasi terselubung bakal diawasi dengan ketat. “Dinsosnakertrans sudah mengkoordinasikan dengan Satpol PP, yang bakal melakukan razia minimal tiga kali seminggu, di seluruh lokalisasi,” tandasnya.

Bagaiman pendapat warga lokalisasi terkait kebijakan tersebut? Para PSK, mucikari hingga pengurus lokalisasi enggan mengomentari ada­nya kebijakan tersebut. Beberapa mucikari hanya mengangukkan kepala saat diminta persetujuan terkait kebijakan tersebut. (c1/her)

Sumber: radartulungagung.co.id
Minggu, 24 Juli 2011 | 0 komentar

Polres Tulungagung Razia "Ponsel Mesum" pelajar

Tulungagung - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Tulungagung, Jawa Timur, selama beberapa hari terakhir gencar menggelar razia ke sejumlah sekolah setempat, dengan sasaran ponsel dan barang bawaan pelajar untuk mengantisipasi peredaran video porno/mesum maupun narkoba.

Sebagaimana diungkapkan KBO Reskrim Polres Tulungagung, Iptu Siswanto, Sabtu, operasi gabungan tersebut selain digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan juga ditujukan untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja yang cenderung meningkat.

"Atensi kami ke sana (mencegah kenakalan remaja). Kalau spesifiknya ya mengantisipasi peredaran narkoba, kekerasan seksual, maupun praktik prostitusi terselubung di kalangan pelajar," terangnya.

Ia menjelaskan, sejauh ini sudah dua lembaga sekolah setingkat SMA/SMK yang mereka razia. Kedua sekolah dimaksud antara lain adalah SMA Diponegoro serta SMK PGRI Tulungagung.

Rencananya, sidak atau razia akan dilanjutkan ke sejumlah sekolah lain, tidak terkecuali ke SMK 1 Tulungagung, SMK 2 Tulungagung, SMA 1 Boyolangu, maupun SMA 1 Kedungwaru.

Meski sejauh ini belum ada hasil siginifikan terkait pelanggaran pidana maupun temuan ponsel yang menyimpan video mesum, Iptu Siswanto menegaskan razia tetap dilanjutkan secara periodik. Apalagi, saat ini sudah menjelang pelaksanaan ibadan puasa ramadan bagi umat Islam.

Dalam setiap menggelar inspeksi atau operasi ke sekolah, jajaran Polres Tulungagung menurunkan sedikitnya 45 personel yang dibagi menjadi dua tim.

Mereka kemudian bergerak secara terpisah dengan sasaran yang ditentukan secara acak pada saat itu. Masing-masing tim ini kemudian diskenario memasuki ruang-ruang kelas di sekolah bersangkutan dan meminta para pelajar mengeluarkan ponsel untuk diperiksa file video mesum yang mungkin tersimpan dalam memori.
Sumber: Antara
| 0 komentar

Tim Basket Putra Smariduta Raih Jawara Honda DBL 2011 East Series South Region

Jumat, 22 Juli 2011 | 16.01.00 | 0 komentar

Latihan Ringan Menjelang Final East Java di DBL Arena Surabaya

SMAN 1 Kedungwaru is back. Kalimat itu tepat mewakili tim basket putra Smariduta (sebutan SMAN 1 Kedungwaru) yang Selasa (19/07) lalu berhasil meraih jawara Honda Development Basketball League (DBL) 2011 series south region. Setelah lima kali gagal masuk final sejak kemenangan 2005 silam, semangat kembali ingin meraih kemenangan di Final East Java (Jawa Timur) semakin berkorbar.

SEPTINDA AYU PRAMITASARI – Tulungagung

Tepat jam istirahat sekitar pukul 10.00, rombongan tim basket putra Smariduta kemarin minta doa restu ke seluruh siswa di sekolahnya. Maklum, sebentar lagi mereka akan bertanding di Final East Java di DBL Arena Surabaya.
Seperti tak tampak lelah, mereka (tim basket putra, red) didampingi dengan koordinator supporter mulai memasukki satu per satu ruangan kelas. Mulai dari kelas X, XI hingga XII. Masih dengan seragam cokelat, tim basket putra dan supporter melakukan orasinya untuk terus mendukung di pertan­dingan final East java di DBL arena Surabaya. Sedangkan coordinator supporter terlihat menggalakkan semangat seluruh siswa untuk ikut menjadi supporter dipertandingan nanti. “Minta doa kepada semuanya, untuk hari sabtu nanti sekolah kita akan bertanding di DBL Arena Surabaya,” kata salah satu anggota tim basket putra.
Ya, tak ada kata lelah karena rasa kebahagiaan yang dirasakan jauh lebih besar. Karena, tiga hari lalu tim basket putra Smariduta berhasil meraih jawara Honda Development Bas­ketball League (DBL) 2011 wilayah south.
Saat itu mereka melawan tim basket putra dari SMAN 2 Pasuruan. Mereka yakni, Herdian Sudarwanto, Almas Febrian, Faisal Alfan, Rizky Arista W, Canggih Yulianto, Danang Pambudi, Hendri Setyo, Okky Abriyanto, Leonardo Hirwando Putra, Reza Editiyawan, Teddy, dan M Nurwahid.
Tidak hanya tim basket putra Smariduta yang merasakan kebahagiaan itu. Namun seluruh keluarga besar Smariduta juga ikut berbangga hati. Kapten tim basket tersebut, Okky Abriyanto mengatakan bahwa kini tim basket putra Smariduta bangkit kembali setelah sudah 5 kali gagal di perempat pertandingan. Dan ini merupakan kebangkitan untuk mengulang kembali kemenangan yang pernah diraih oleh tim basket putra di Smariduta pada 2005 lalu. “Tim basket putra smariduta is back. Kami bangkit untuk mengulang kemenangan 2005 lalu,” ungkapnya dengan semangat.
Sebelumnya di DBL east java series south region yang dilakukan di Malang, mereka berhasil menangk dengan skor 53-34 atas SMAN 2 Pasuruan. Dan kesempatan untuk masuk ke DBL arena, Sabtu (23/07) nanti mereka akan melawan dari SMA Santa Louis 1. Meskipun demikian, tim basket Smariduta kini lebih berusaha untuk memulihkan tenaganya setelah lelah bertanding di DBL east java series south region. Sedangkan untuk persiapan lainnya, me­reka lebih memilih refresh latihan-latihan ringan. “Ada persiapan latihan, tapi sekarang focus pada pemulihan tenaga dan mulai latihan hari ini tapi ha­nya yang ringan, seperti shoot-shoot saja,” ujarnya.
Tidak ada rasa takut sama sekali melawan tim dari SMA Santa Louis 1. Ini terlihat dari bara semangat yang terpancar di wajah para pemain basket Smariduta. Sedangkan kompetisi DBL kali ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari setelah gagal di DBL tahun lalu. Bahkan kematangan mental tim pemain sangat terlihat di saat champion DBL east java 2011 ini. Hal ini karena, sebagian besar pemain tim putra Smariduta ini pernah mengikuti DBL tahun-tahun lalu. “Kalau dulu kan sepertinya mentalnya belum matang. Dari kegagalan, kami terus belajar dan latihan untuk DBL tahun ini,” ucapnya.
Pertandingan Final East Java di DBL arena Surabaya nanti, Smariduta akan menggemparkan suasana arena DBL. Tim supporter Smariduta sudah mempersiapkan dukungan dan supporter yang besar. Dipastikan ada sekitar ribuan supporter yang akan dibawa dari Tulungagung. Ini dikatakan oleh coordinator supporter, Radhingga Dwi. Seluruh tim supporter sudah disiapkan, setelah menang di DBL east java wilayah selatan. Seluruh tim supporter mulai memprovokatori seluruh siswa Smariduta untuk hadir di pertandingan DBL arena Surabaya. “Hari ini kami sosialsisasikan ke seluruh siswa Smariduta. Ini ditambah dengan supporter dari alumni-alumni smariduta,” ucapnya.
Sekitar 7 bus yang sudah disiapkan. Namun kini pihak sekolah akan berusaha menambah jumlah bus untuk menampung supporter dari Smariduta. Salah satunya meminta bantuan ke Bupati Tulungagung Heru Tjahjono MM untuk memberikan bantuan bus. Sedangkan yang lainnya sudah mempersiapkan diri untuk membawa kendaraan mobil pribadinya. “Kami akan hebohkan dengan kekompakkan supporter Smari­duta, bahkan yel-yel kami sudah siapkan dengan bendera Smari­duta,” ujarnya. (*/her)

Sumber: radartulungagung.co.id
Jumat, 22 Juli 2011 | 0 komentar

Tim Basket Putri SMAN 1 Boyolangu, Raih Champion Honda DBL 2011 East Java Series South Region

Selalu Kompak, Satu Tahun Persiapkan Tim

Tim basket putri SMAN I Boyolangu berhasil menjadi juara DBL East Java Series South Region di Malang, kemarin (19/07). Dengan prestasi yang luar biasa tersebut, membawa tim basket putri ini melangkah ke Surabaya, dan akan bertemu dengan juara DBL East Java North Region Surabaya pada Sabtu (23/07) mendatang.

SEPTINDA AYU PRAMITASARI – Tulungagung

Suasana SMABoy (sebutan SMAN I Boyo­langu) kemarin sekitar pukul 15.00 masih tampak ramai. Meskipun aktifitas sekolah sudah usai. Di lapangan basket yang berada tepat di halaman depan sekolah, tampak beberapa siswa-siswi sedang berlatih basket. Dengan berpakaian olahraga, mereka mulai men-dribble bola. Meskipun cuaca saat itu sangat panas, namun semangat mereka masih terus terpancar.
Ya, di antara mereka adalah anggota tim basket putri dari SMAN I Boyolangu, yang kemarin (19/07) menjadi Champion Honda Development Basketball League (DBL) 2011 East Java Series South Region.
Baru sehari mereka pulang membawa kemenangan dari kota Malang, mereka langsung disibukkan dengan beberapa latihan. Evaluasi harus dilakukan sebagai persiapan bertanding melawan Champion DBL East Java Series North Region Surabaya di DBL Arena Surabaya, Sabtu (23/07).
Mereka adalah Istiqlailiyah, Siska Hermawati, Fitri Anggarini, Ika Cahya P, Aldila Galuh A, Atit Setiani, Fransiska Yuliana, Dita Dhikadara, Nikita Mulyawati, Rica Sanpuspitasari, Lilis Nur Aida, dan Enggardini Satrianing P.
Istiqlailiyah, kapten dari tim putri SMABoy mengaku, sangat senang telah mengawali prestasi di ajang kompetisi DBL kali ini. Sebelumnya, tim basket putri SMABoy hanya bisa lolos sampai semifinal, dan pengalaman itu sudah selama 5 kali tim putri mengikuti ajang DBL sejak 2005. Sehingga, saat lolos ke final dan pada akhirnya sampai ke final east java, itu merupakan suatu pengalaman luar biasa bagi timnya. “Kami sama sekali tidak menyangka bisa sampai lolos. Justru bayangan kita awalnya hanya main sampai final region saja,” katanya.
Saat itu, tim basket putri SMABoy melawan tim basket putri dari SMAN 2 Jember. Menurut dia, tim basket dari Jember sangat hebat. Namun karena semangat tim basket SMABoy sangat tinggi dan begitu membara, tidak ada rasa pesimis sama sekali saat bertanding. “Sebelumnya saat berangkat, semangat bertanding kami sangat membara dan menggebu-gebu. Mengenai hasil itu urusan belakang,”ungkapnya.
Untuk menghadapi pertandingan dengan DBL East Java Series North Region Surabaya di DBL Arena Surabaya nanti, dia mengaku bersama teman-temannya sudah sangat siap. Siapapun yang akan dilawan nanti, tetap akan dihadapi dengan semangat yang terus muncul. Begitu juga dengan latihan, dia dan timnya mengaku, akan meningkatkan latihan dengan memanfaatkan waktu dua hari sebelum bertanding. “Dua hari ini tentunya akan latihan getol, tetapi menunggu pelatih kami, Andi Prasetyo,”ungkapnya.
Nah, kini sambil memulihkan tenaga anak asuhnya usai bertanding melawan SMAN 2 Jember, pelatih tim basket putri SMABoy sedang melihat pertandingan DBL East Java Series North Region di Surabaya, antara SMA Gloria melawan SMA St Louis 1 Surabaya. Kedatangan pelatih dipertandingan tersebut, salah satu tujuannya melihat kemampuan para pemain yang bakal menjadi lawan SMABoy. Tujuannya agar mengetahui trik-trik atau strategi bermain dari para pemain asal Surabaya. “Sekarang pelatih kami sedang melihat pertandingan di Surabaya. Nanti usai pulang langsung digetolkan latihan,”ujarnya.
Aldila Galuh A., salah satu pemain basket putri SMABoy menambahkan, untuk mempersiapkan diri dalam Competition DBL East Java 2011, dia dan teman-temannya sudah latihan sekitar 1 tahun. Yakni, dengan mengikuti kompetisi-kompetisi yang dilakukan antar sekolah dan pertandingan pelajar se-Eks Karesidenan. “Kami sudah lakukan persiapan jauh hari, hampir setahun. Jadi dalam ajang DBL kali ini, kami semakin semangat,”katanya.
Persiapan tersebut sudah sangat matang, apalagi tim basket putri itu sebagian sudah pernah mengikuti DBL tahun lalu. Sehingga tinggal menyatukan kekompakan saja. Dan itu tidak begitu sulit, karena pengalaman-pengalaman yang sudah dibawa masing-masing personil. “Yang penting kompak dan niat tulus,”ucapnya. (*/ris)

Sumber: radartulungagung.co.id
| 0 komentar

Petani Tulungagung Atasi Hama Tikus dengan Parfum Mayat

Kamis, 21 Juli 2011 | 17.35.00 | 0 komentar

Tulungagung - Petani di Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabuaten Tulungagung, Jawa Timur, memiliki cara unik mengatasi serangan hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka, yakni dengan menggunakan minyak srimpi yang biasa digunakan untuk parfum orang meninggal/mayat.

Menurut salah satu petani, Mulyati (60), penggunaan minyak mayat ini berangkat dari rasa putus asa para petani, sebab serangan tikus di sawah mereka sulit diatasi.

"Sudah berbagai cara kami lakukan, mulai dari memesang jebakan, umpan beracun hingga memagari sawah dengan plastik hitam, tapi tidak ada yang efektif. Iseng-iseng kami gunakan minyak srimpi yang biasa untuk parfum orang meninggal," terangnya.

Penggunaan parfum mayat ini ternyata cukup efektif dalam membendung serangan hanya tikus pada tanaman padi. Setidaknya setelah disemprot dengan parfum ini, tikus pergi dan tidak lagi memakan batang padi yang masih berumur tiga minggu ke atas.

Penggunaannya pun sangat mudah, satu botol minyak srimpi dicampur dengan air sebanyak dua tangki alat penyemprot hama. Selanjutnya, campuran air dan minyak tersebut disemprotkan ke arah batang padi.

"Tinggal campur saja, satu botol minyak srimpi dengan dua tangki air lalu disemprotkan ke arah batang. Harganya per botolnya cukup murah, jadi tidak menghabiskan biaya," katanya.

Namun cara ini tidak sepenuhnya efektif mengusir tikus, sebab dalam jangka waktu tertentu tikus-tikus akan kembali menyerang lagi. Diduga karena efek bau minyak srimpi yang sangat harum dan menyengat sudah hilang.

"Mungkin tikus takut pada baunya yang sangat harum menyengat. Setiap bulan, kalau baunya sudah mulai hilang harus disemprot lagi," imbuhnya.

Sementara, Humas Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Tulungagung, Tri Widyo Agus Basuki, yang akran dipanggil Oki menjelaskan, selama ini belum ada penelitian cara mengusir tikus dengan bau-bauan.

Namun menurutnya, disperta mengapresiasi kreativitas para petani yang mencoba menemukan cara yang lebih efektif dalam mengatasi serangan hama tikus.

"Selama ini belum ada penelitian tentang mengatasi serangan hama tikus dengan bau-bauan. Tapi ini perlu diapresiasi, mungkin nantinya ada formula yang mengatasi seranagn tikus dengan cara ini," katanya.

Lanjut Oki, selama ini disperta menganggap mengendalian paling fektif terhadap hama tikus dengan melakukan dengan cara diburu dan dibunuh, mulai dari induk hingga anak-anaknya.

Data dari Disperta Kabupaten Tulungagung, dari 50 ribu sawah yang ditanami padi, 160 hektare di antaranya diserang oleh hama tikus dan 12 hektare di antaranya mengalami puso alias gagal panen.

Namun disperta menjamin, serangan tersebut masih terkendali dan tidak akan membahayakan pada prosuksi padi Kabupaten Tulungagung secara keseluruhan.

Sumber: Antara
Kamis, 21 Juli 2011 | 0 komentar

BNP2TKI Dipusingkan Pembayaran Uang Tebusan

Jumhur : 17 TKI Harus Segera Diselamatkan

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), M Jumhur Hidayat mengungkapkan ada sebanyak 17 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang harus segera diselamatkan oleh pemerintah Indonesia. Menurutnya, ketujuh belas TKI tersebut kemungkinan besar akan mendapat vonis hukuman mati.

“Saat ini ada sekitar 17 orang TKI yang ada di posisi teratas untuk segera diselamatkan. Dua orang TKI saat ini prosesnya sudah di Mahkamah Agung (MA) Saudi dan yang 15 orang lagi masih proses pengadilan tahap pertama,” ungkap Jumhur di Jakarta, Rabu (20/7).

Jumhur mengatakan, saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) juga tengah dipusingkan dengan masalah kasus TKI yang membutuhkan uang diyat atau dana untuk pembebasan TKI dari vonis.

“Dipastikan ada sembilan orang TKI yang sudah dimaafkan. Namun, pemerintah masih berupaya untuk mencarikan dana untuk pembebasan mereka atau uang diyat. Ini masih terus diusahakan agar mereka terbebas dari ancaman vonis hukuman mati.

Disebutkan, salah satu TKI yang akan dibebaskan dengan uang diyat ialah Hafidz bin Kholil Sulam asal Tulungagung yang didakwa membunuh majikannya di Saudi. Hafidz menjadi prioritas karena dipenjara sejak 1999 di Penjara Makkah. Hafidz juga hanya diberi waktu oleh Mahkamah selama tujuh bulan untuk membayarkan diyat sebesar 400.000 real atau setara dengan Rp Rp 900 juta, terhitung sejak Mei 2011.

”Pada bulan November 2011 mendatang diyat harus sudah dibayar. Jika tidak maka hukumpancung akan dilaksanakan,” seru Jumhur. (cha/jpnn)

Sumber: jpnn.com
| 0 komentar

Tiga Kota di Jawa Timur Ancang-anang Jadi Kota Layak Anak

SURABAYA - Masih kurangnya kepedulian terhadap anak membuat pemerintah terus memperbanyak jumlah kota layak anak (KLA). Jika sebelumnya dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur hanya lima kota, yakni Sidoarjo, Surabaya, Tulungagung, Malang dan Kota Malang yang mendeklarasikan diri sebagai KLA, tahun ini tiga kota lain, yaitu Ponorogo, Situbondo, dan Banyuwangi siap menyusul.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Timur, Hargandono mengatakan, dengan mengusung program KLA tersebut maka pemerintah setempat harus benar-benar menunjukkan komitmenya dengan membuat kegiatan dan program pembangunan yang pro anak. “Dengan begitu hak-hak anak sebagaimana diatur Undang-undang dapat terpenuhi,” ujarnya, Kamis (21/7/2011).

Hal itu dinilai penting, karena sepertiga dari total penduduk Indonesia adalah anak-anak. Mereka inilah yang harus dikembangkan semua potensi yang dimiliki, mulai potensi intelektual, emosional, sosial, psikologi secara optimal. Sehingga terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang berharga. “Anak-anak itu kan generasi penerus bangsa,” tegas Hargandono.

Untuk itu, dengan sebuah kota menjadi KLA, penyediaan pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata, dan berkualitas, pemenuhan gizi seimbang, pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS, pengembangan lingkungan dan perilaku hidup sehat bisa terwujud di Ponorogo, Situbondo, dan Banyuwangi.

Sementara dari sisi pendidikan,layanan pendidikan harus bisa lebih merata dan bermutu bagi semua anak sejak usia dini. Dan dari sistem pelayanan sosial dasar dan hukum juga harus responsif terhadap kebutuhan anak supaya terlindungi dari segala bentuk tindak kekerasan. “Hal lainnya, lingkungan kondusif juga harus diciptakan untuk menghargai pendapat anak dan memberi kesempatan mereka berpartisipasi sesuai usia dan tahap perkembangannya,” imbuhnya.

Sumber: SURYA Online
| 0 komentar

Pelni Siapkan 27 Kapal dan Diskon Khusus untuk Lebaran

Surabaya - Beberapa angkutan lebaran mulai mempersiapkan menghadapi lonjakan jumlah penumpang. Salah satunya PT Pelni Indonesia yang mengaku sudah menyiapkan 27 kapal.

"Tapi dari 27 kapal hanya 15 kapal yang menyinggahi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dan kita sudah siapkan sejak sekarang," kata Daniel E Bangonan saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (21/7/2011).

General Manager PT Pelni Indonesia ini menyebutkan, pihaknya juga menyiapkan 28 ribu kursi penumpang untuk pemudik yang akan berangkat dari Surabaya. "Kita prediksi jumlah sheet akan habis," ujarnya.

Meski begitu, kata Daniel pihaknya tidak akan menyiapkan kapal tambahan. Dia berharap kepada calon penumpang agar bisa melakukan pemesanan tiket jauh-jauh hari di agen-agen resmi. Pihaknya juga sudah membuka puluhan agen resmi penjualan tiket resmi Pelni.

"Kita selain membuka agen di kota besar kita juga buka di daerah-daerah untuk memudahkan pelayanan. Seperti Tulungagung dan kediri juga ada agen kita di sana," tuturnya.

Untuk tarif tiket, Daniel menegaskan tidak akan menaikkan harga tarif tiket saat lebaran. Bahkan beberapa tujuan, pihaknya melakukan potongabn harga.

"Untuk tarif, harganya tetap. Bahkan beberapa ruas kita berikan diskon," pungkasnya.

(ze/fat)
Sumber: detik.com
| 0 komentar

Pencairan Bantuan Sosial dan Hibah dari Pemprov Jatim Rp 145 Miliar Disorot

Surabaya - Belum hilang ingatan kasus penyelewengan dana P2SEM yang nilainya puluhan miliar, anggota DPRD Jatim kini kembali disorot karena terlibat pencairan dana bantuan sosial (Bansos) dan hibah dari Pemprov Jatim yang nilainya cukup fantastis, Rp 145.335.812.000.

Dana yang bersumber dari APBD 2011 itu diterima berbagai lembaga dan unit usaha massyarakat setelah mendapat rekomendasi dari 70 anggota DPRD Jawa Timur dengan nilai bervariasi.
Data yang dilansir LSM Komunitas Nusantara itu menyebutkan dana bansos sebesar Rp 70.043.800.000 dengan jumlah proposal 862 buah. Sedangkan dana hibah sebesar Rp 75.292.012.000 yang dengan 149 proposal.

"Menurut penilaian kami ada yang janggal. Karena jumlah besaran satu dengan yang lainnya tidak jelas. Ada yang menerima puluhan juta tapi juga ada yang menerima sampai diatas Rp 10 miliar," ujar Ketua LSM Komunitas Nusantara Ansori kepada wartawan di salah satu rumah makan di kawasan Gubeng, Selasa (19/7/2011).

Yang menarik, data yang ditemukan di Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Jatim, kata Ansori, ada beberapa anggota dewan yang tidak mengajukan proposal tapi mendapatkan kucuran dana hibah maupun bansos yang nilainya di atas miliaran. Ada yang mendapatkan Rp 1 Miliar hingga Rp 6,5 Miliar.

Padahal, kata Ansori, Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2007 telah mengatur tentang bantuan hibah atau bansos. Termasuk syarat dan lembaga yang bisa menerima bantuan tersebut. "Kok aneh, tidak membuat proposal tapi dapat kucuran dana. Pengajuan proposal itu harusnya disetujui camat atau lurah," tuturnya.

Ia mengatakan, setiap pengggunaan APBD, masyarakat perlu mengetahui anggaran yang digunakannya. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan dari 70 anggota dewan yang menerima dana bansos dan hibah melalui Biro Administrasi Pembangunan, juga ada anggota dewan lainnya yang menerima dana dari Biro ekonomi dan kesejahteraan.

"Kalau nanti kita menemukan ada yang fiktif atau markup, pasti akan kami laporkan ke penegak hukum," jelasnya sambil memamerkan daftar nama anggota dewan yang terlibat pemberian rekomendasi pengajuan dana hibah maupun bantuan sosial tersebut.

Sumber detiksurabaya.com menyatakan bahwa dana hibah atau bantuan sosial itu semestinya bisa cair apabila pihak yang mengajukan membuat proposal. Dan proposal itu direkomendasi oleh anggota dewan agar diajukan ke Pemprov Jatim. "Bahkan ada survei ke lapangan sekarang. Itu untuk membuktikan lembaga atau kegiatan masyarakat yang direkomendasikan dewan itu fiktif atau bukan," kata sumber ini.

Dan dana itu kata sumber ini, sesuai dengan tujuan dan kepentingan diawal adalah untuk 'meramut' konstituen di daerah pemilihannya masing-masing. "Tidak boleh dapil Tulungagung tapi merekomendasi proposal dari Banyuwangi," katanya melalui sambungan telepon.

Sementara mengaca dari pengalaman tahun sebelumnya, yaitu ketika kasus P2SEM meledak. Modus yang digunakan anggota dewan adalah memotong bantuan yang cair. Saat itu anggota dewan maupun ketua LSM yang sudah ditetapkan menjadi tersangka melakukan modus seperti itu. Uang yang seharusnya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat malah mampir untuk kepentingan pribadi.


(gik/gik)

Sumber: detik.com
| 0 komentar

Tulungagung Kembali ke Final

Hampir 4.000 Gantian Padati GOR UB Malang

Untuk kali pertama sejak 2005, Tulungagung mengirimkan wakilnya dalam final kompetisi basket pelajar terheboh. Tim putri SMAN 1 Boyolangu, Tulungagung, kemarin (19/7) meraih champion Honda Development Basketball League (DBL) 2011 East Java Series wilayah South. Mereka mengalahkan SMAN 2 Jember, 45-37.

Berarti, tim putri Smaboy (julukan Boyolangu) berhak ke Final East Java, yang diselenggarakan di DBL Arena Surabaya, Sabtu 23 Juli nanti. Di final, mereka akan menunggu champion wilayah North yang hari ini ditentukan di DBL Arena, antara SMA Gloria dan SMA St Louis 1 Surabaya.

Sukses semakin manis ketika tim putra SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung, ikut lolos ke final East Java. Tadi malam, tim Kedungwaru mengalahkan SMAN 2 Pasuruan, 53-34. Ini adalah kali kedua Kedungwaru lolos ke babak paling penting. Merekalah juara DBL 2005, waktu itu menang over time atas SMAN 1 Puri Mojokerto.

Para pendukung dari Tulungagung kemarin juga yang paling menghebohkan GOR Pertamina Universitas Brawijaya (UB) Malang, tempat diselenggarakannya Honda DBL 2011 East Java wilayah South.

Total, ada 16 bus yang mengangkut pendukung dari Tulungagung. Sebelas dari Boyolangu, enam dari Kedungwaru. Belum termasuk mobil pribadi dan kendaraan lain. Total hampir seribu orang. Sebanyak 600-an berasal dari Boyolangu.

Rombongan dari Pasuruan terdiri atas satu bus dan 20 mobil pribadi, plus beberapa bus lagi dari Jember. Total penonton final wilayah South kemarin hampir 4.000 orang. Alhasil, penonton pun harus bergantian memadati GOR Pertamina UB yang berkapasitas sekitar 2.500 orang.

’’Jumlah yang tergolong luar biasa, mengingat tidak satu pun tim dari Malang yang lolos ke final wilayah South,’’ kata Azrul Ananda, commissioner DBL.

Berhasil lolos ke Final East Java, tim putri Smaboy senang bukan kepalang. Impian mereka bermain di DBL Arena segera terwujud. ’’Kami tidak menyangka bisa meraih hasil ini. Padahal, target kami semula hanya sampai Fantastic Four (semifinal wilayah, Red),’’ ujar Andri Prasetyo, pelatih Smaboy.

Sebagai informasi, kali terakhir tim Tulungagung masuk final, DBL Arena belum dibangun.

Tim putri Smaboy mengucapkan terima kasih kepada ratusan pendukungnya. Nanti, ratusan lagi juga akan berbondong-bondong menuju DBL Arena Surabaya. ’’Hari ini (kemarin, Red) kegiatan belajar-mengajar kami liburkan supaya semua siswa bisa nonton. Kami akan membawa pendukung dengan jumlah sama ke Surabaya nanti,’’ tegas Agus Joko Santoso, guru SMAN 1 Boyolangu.

Tadi malam, diumumkan pula tiga besar Dance Competition yang berhak tampil dalam babak perebutan gelar 23 Juli nanti. Yang lolos adalah dance team SMAN 1 Boyolangu Tulungagung (melengkapi sukses tim basket), SMA Santa Maria Malang, dan SMAN 4 Malang.

Dalam babak lima besar kemarin, Scott Freshour, entertainment manager klub NBA Sacramento Kings, mulai tampil sebagai juri. Nanti, dia terus menjadi juri hingga penentuan juara Dance Competition Honda DBL 2011 East Java Series.

Final wilayah South kemarin juga diramaikan penampilan grup band Vierra. Band yang digawangi Kevin, Widy, Raka, serta Riand itu menyanyikan enam lagu di sela-sela final putri dan putra.

Rabu hari ini (20/7), final wilayah North berlangsung di Surabaya dengan bintang tamu Seventeen. Dalam final East Java nanti, hadir bintang super spesial. Dia adalah Nate Robinson, juara tiga kali NBA Slam Dunk Contest yang kini membela Oklahoma City Thunder. (has)

Story Provided by Jawa Pos

Sumber: dblindonesia.com
| 0 komentar

Penandatanganan MoU Program KINERJA USAID

Selasa, 19 Juli 2011 | 19.00.00 | 0 komentar

Tulungagung - Pada tanggal 13 Juli 2011 bertempat di Gedung Empire Palace Surabaya telah dilaksanakan penandatangan Perjanjian Kerjasama (MoU) antara Program KINERJA USAID dengan lima kabupaten/kota yang terpilih sebagai mitra kerja Program KINERJA USAID di Jawa Timur, yaitu: Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tulungagung dan Kota Probolinggo, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 088/290/KPTS/013/2011 tentang Penetapan Lima Kabupaten/Kota Mitra Kerja Program KINERJA USAID di Provinsi Jawa Timur.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Bupati dan Walikota dengan Acting Chief of Party Program KINERJA-USAID (Jana C. Hertz) yang disaksikan oleh perwakilan dari USAID Direktur Demokrasi dan Tata Pemerintahan USAID Indonesia (Miles F. Toder) pada acara Seminar Nasional Otonomi Award 2011 yang diselenggarakan oleh Jawa Pos Institute for Pro Otonomi. Dari Kabupaten Tulungagung diwakili oleh Sekretaris Daerah Drs. Maryoto Birowo, MM.

Perjanjian Kerjasama ini merupakan kesepakatan kedua belah pihak dalam melaksanakan Program KINERJA USAID di lima kabupaten/kota sesuai dengan pilihan prioritas pelayanan publik pada sektor peningkatan iklim usaha, kesehatan dan pendidikan.

Program KINERJA bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik di Indonesia melalui peningkatan pengelolaan pelayanan, dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kualitas pelayanan pemerintah daerah. Program KINERJA didukung oleh United States Agency for International Development (USAID)/Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat.

Empat propinsi yang dipilih oleh pemerintah pusat dan USAID karena menunjukkan kesenjangan yang signifikan antara indeks pembangunan manusia (IPM) dan produk domestik regional bruto (PDRB), serta daerah perbatasan adalah Provinsi Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.

KINERJA akan mengarahkan asistensi kepada pelayanan publik di tiga sektor yaitu sektor pendidikan, kesehatan, dan peningkatan iklim usaha. Penyediaan dukungan terkait dengan pelayanan pendidikan dasar di sektor pendidikan, pelayanan ibu dan anak, serta pelayanan kesehatan dasar di sektor kesehatan, serta peningkatan iklim usaha yang baik.

KINERJA bekerja sama dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota, DPRD, universitas, dan organisasi masyarakat sipil. Pelaksana Program KINERJA adalah Konsorsium yang terdiri dari Research Triangle Institute (RTI), Social Impact, The Asia Foundation (TAF), SMERU, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Kemitraan (Partnership). (Humas/LPSS Kabupaten Tulungagung)
Sumber: tulungagung.go.id
Selasa, 19 Juli 2011 | 0 komentar

Makanan Atlet Basi, PB PORPROV Anggap Wajar

KEDIRI - Ketua Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Dhimam Abror, menganggap adanya temuan jatah makanan untuk atlet yang kondisinya sudah basi, merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan.

"Untuk cabang olahraga yang bertanding di Kediri, ada sekitar empat ribu peserta Porprov yang harus dilayani. Jadi, kalau hanya sedikit peserta yang mengeluh, masih bisa ditoleransi," katanya kepada wartawan di Posko Porprov Jatim di Kediri.

Abror mengemukakan hal itu menanggapi keluhan dari ofisial cabang olahraga sejumlah daerah soal jatah makanan untuk atlet yang kondisinya sudah basi. Salah satunya dari cabang pencak silat. "Untuk kasus makanan basi di pencak silat, ada beberapa prosedur yang tidak dilakukan. Mestinya semua jatah makanan harus dilihat dan dites oleh LO (Liaison Officer), seperti yang dilakukan di Tulungagung," ujarnya.

Ketua Umum KONI Jawa Timur, Saifullah Yusuf, meminta atlet dan ofisial daerah untuk langsung melapor ke panitia jika mendapatkan jatah makanan basi sehingga bisa segera ditindaklanjuti. Ia menjelaskan, dalam klausul kontrak dengan penyedia jasa katering "Mirasa II" selaku pemenang tender, makanan yang disediakan untuk peserta Porprov harus sesuai standar yang telah ditetapkan.

"Kalau spesifikasi makanan tidak sesuai standar yang diberikan PB Porprov, penyedia katering harus menggantinya," ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Wakil Gubernur Jatim itu menambahkan, secara umum pelaksanaan Porprov Jatim berjalan cukup baik kendati masih ditemukan sejumlah masalah, seperti soal penginapan dan makanan. Khusus untuk cabang pencak silat, PB Porprov Jatim telah memutuskan untuk mengganti jatah konsumsi 253 atlet dan ofisial dari daerah dengan uang sekitar Rp 60 ribu per hari.

Sementara panitia cabang pencak silat Porprov Jatim, Herman Rivai, menyangkal sejumlah atlet yang terkena diare karena mengkonsumsi jatah makanan basi dari panitia. "Kami langsung meminta tim medis untuk memeriksa beberapa atlet yang terkena diare. Mereka akhirnya bersedia tanding setelah dinyatakan tidak ada masalah," ujarnya. Sumber: republika.co.id
| 0 komentar

Gus Ipul: Jamaah Yasin Efektif Persatukan Umat

Tulungagung - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meyakini bahwa keberadaan Jamaah Yasin menjadi media yang paling efektif dalam mempersatukan umat.

"Bagaimana pun juga Jamaah Yasin mampu mempererat persatuan dan keyakinan umat," katanya dalam Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Salafiah Afandi di Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Senin (18/7) malam.

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat, baik di perdesaan maupun perkotaan, tetap melestarikan perkumpulan yang aktivitas utamanya adalah membaca Surat Yasin secara bersama-sama.

"Saya yakin, jamaah seperti ini akan tetap lestari karena berdasarkan pengalaman anggotanya terus bertambah," kata salah satu Ketua PBNU itu di depan sekitar 800 undangan yang memadati halaman masjid PP Afandi itu.

Ia mengemukakan bahwa aktivitas Jamaah Yasin tidak hanya membacakan salah satu surat dalam Al Quran itu, melainkan juga menjadi wahana interaksi antar-umat Islam dari berbagai lapisan.

"Umat juga harus yakin bahwa jamaah ini secara tidak langsung dapat menjadi solusi atas berbagai persoalan tentang kehidupan," kata salah satu keponakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Dalam kesempatan itu, Saifullah mengaku bangga dengan para ulama yang masih tetap berupaya melestarikan ajaran "Jamaah Ahlussunnah wa Jama'ah" secara konsisten melalui sistem pendidikan yang diterapkan di pondok pesantren salafiah.

"Keberadaan pondok pesantren seperti ini sangat membantu pemerintah dalam membangun karakter masyarakat yang santun dan berakhlak. Maka, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk memperhatikannya," ucap Wagub.

Ia melihat pondok pesantren salafiah tetap dapat berkembang atas totalitas dan keikhlasan para pengasuhnya dalam mendidik para santri, meskipun tidak mendapatkan honor sebagaimana guru sekolah umum.

"Lihat saja para kiai pengasuh pondok pesantren, baju dan sarungnya tidak pernah ganti. Tapi, dia tetap membangun pondok dengan uangnya sendiri," ujar Saifullah yang sejak masa kanak-kanak tinggal di lingkungan pondok pesantren itu.

Selain Wagub Jatim, Haflah Akhirussanah di PP Afandi itu juga dihadiri Bupati Tulungagung, Heru Tjahjono, bersama jajaran pejabat dan muspida setempat. Sumber: Antara
| 0 komentar

Penutupan Lokalisasi Pelacuran di Jatim Dilakukan Bertahap

TULUNGAGUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah merancang proses penutupan lokalisasi pelacuran yang tersebar di seluruh wilayah itu secara bertahap.

"Masalah penutupan lokalisasi, gubernur bersama bupati sudah berkomitmen untuk melakukannya secara bertahap, mengurangi dan menekan atau bahkan menghilangkan sama sekali," kata Wagub Jatim Saifullah Yusuf usai mengunjungi Ponpes (Salafiah) Affandi di Kabupaten Tulungagung, Senin (18/7) malam.

Mantan Ketua Umum PP GP Ansor itu menekankan bahwa wacana penutupan lokalisasi merupakan salah satu isu sensitif yang menjadi prioritas pemerintahannya bersama Gubernur Soekarwo (Pakde Karwo). Selain alasan tanggung jawab moral, pejabat yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan, dirinya bersama Pakde Karwo mendapat amanah langsung dari kalangan alim ulama se-Jatim agar menyelesaikan masalah pelacuran.

Janji politik itulah yang kini ingin dipenuhi oleh Pakde Karwo dengan Gus Ipul. Meski proses pelaksanaannya tidak dilakukan secara cepat, ia berharap gerakan pendekatan yang dilakukan dengan jajaran pemerintah daerah ini bisa menuntaskan masalah pelacuran secara bertahap.

"Kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun cenderung naik. Di Jatim angka kasus yang ditemukan bahkan tergolong tinggi. Persoalan semacam inilah yang coba kami lakukan penanganan agar jangan sampai penyakit mematikan ini menular pada keluarganya ataupun orang lain yang tidak berdosa," ujarnya.

Gus Ipul mengatakan, pemerintahannya tidak memiliki target tertentu dalam melaksanakan kebijakan tersebut. Sebab penyelesaian masalah pelacuran tidak bisa dilakukan secara serampangan, apalagi menggunakan kekerasan.

"Saya maupun Pakde Karwo juga tidak setuju jika nanti, menjelang Ramadhan ini ada razia-razia. Masalah penertiban serahkan kepada aparat yang berwenang, polisi dan satpol PP," katanya.

Sayang, ia tidak menjelaskan seberapa banyak lokalisasi yang telah ditutup sama sekali semenjak kepemimpinan keduanya (2009-sekarang). Khusus di pusat Kota Surabaya dan sekitarnya, Gus Ipul menyebut sudah ada satu lokalisasi di luar "kawasan Dolly" yang berhasil ditutup bekerjasama dengan Pemkot Surabaya. Sumber: republika.co.id
| 0 komentar

Tulungagung Open Tennis Tournament 2011 Dibuka

Senin, 18 Juli 2011 | 18.57.00 | 0 komentar

Tulungagung - Kabupaten Tulungagung kembali adakan turnamen tenis berskala Nasional. Tidak kurang dari tujuh pemain peringkat satu sampai dengan sepuluh Nasional yang akan hadir meramaikan turnamen tenis dengan total hadiah 150 juta rupiah ini, termasuk peringkat satu nasional Christoper Rungkat dari DKI Jakarta.

Turnamen yang akan diselenggarakan dari tanggal 18 - 24 Juli 2011 tersebut, Senin sore (28/7) dibuka secara resmi oleh Bupati Tulungagung, Ir. Heru Tjahjono, MM di lapangan tenis pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.

Dalam sambutannya Bupati Tulungagung berharap dengan adanya event nasional di Kabupeten Tulungagung ini, potensi lokal dari Tulungagung dan sekitarnya akan semakin terpacu untuk meraih prestasi yang membanggakan.

Sementara itu Ketua PB PELTI Martina Wijaya, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Jendral PB Pelti, Ferry Raturandang menyatakan kesinambungan pembinaan dan pengembangan petenis yang terus digalakkan di Tulungagung Jawa Timur,melalui Tulungagung Open tennis Tournament adalah suatu prestasi yang sangat berharga bagi PELTI.

"Kepada para peserta kami berharap untuk bermain dengan semangat dan sportivitas yang tinggi, demi keberhasilan saudara di masa mendatang," ujar Martina Wijaya dalam sambutan tertulisnya.

Ketua PELTI Tulungagung, Dr. Bambang Supeno, DTMH, MARS mengaku bangga karena di Jawa Timur satu satunya turnamen tenis yang diakui PB PELTI sebagai turnamen TDP, hanyalah Tulungagung Open ini. "PB PELTI menetapkan turnamen ini dengan SK langsung dari Ketuanya, Ibu Martina Wijaya," jelas mantan Direktur RSUD.Dr.Iskak Tulungagung ini.

Dr. Bambang berharap warga Tulungagung dan masyarakat sekitar agar terus menonton pertandingan tenis ini. Selain bisa belajar dari para petenis nasional,juga bisa berharap mendapatkan door prize yang akan diberikan. Selain door prize harian, pada penutupan nanti akan diberikan satu buah sepeda motor yang disediakan panitia bersama para sponsor. (Okky)
Sumber: tulungagung.go.id
Senin, 18 Juli 2011 | 0 komentar

Dishub Jatim Sediakan 2 Kapal Mudik Gratis

SURABAYA - Jumlah armada layanan mudik dan balik gratis bagi masyarakat di wilayah kepulauan ditambah. Jika tahun lalu, hanya satu kapal laut, Lebaran tahun ini menjadi dua kapal.

Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim Bambang Jatmiko mengatakan, dua kapal itu trayeknya dipecah. Treyek pertama, dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Pulau Masalembo pulang pergi (PP). Sedang trayek kedua dari Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi menuju Pulau Sapeken (PP).

“Selama angkutan mudik dan balik nanti, ada enam kali perjalanan kapal pulang pergi mengangkut masyarakat kepuluan. Setiap kapal bisa mengangkut 250 penumpang,” ujar Bambang, Minggu (17/7/2011).

Selain kapal, pemprov juga menyelenggarakan angkutan mudik dan balik gratis dengan bus. Tahun ini armada yang disiapkan 131 bus. Rinciannya, 91 bus untuk mudik dan 40 bus untuk balik.

Trayeknya, jurusan Surabaya-Situbondo-Banyuwangi, Surabaya-Jember-Banyuwangi, Surabaya-Bondowoso, Surabaya-Malang-Blitar, Surabaya-Kertosono-Tulungagung-Trenggalek.

Selain itu, juga melayani trayek Surabaya-Madiun-Mage­tan, Surabaya-Madiun/Karangjati-Ngawi, Surabaya-Bojonegoro-Tuban, Surabaya-Nganjuk, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Pamekasan-Sumenep. (Mujib Anwar)

Sumber: SURYA Online
| 0 komentar

Polres Tulungagung Kejar Pengirim Paket 'Bom dalam Kotak Nasi'

Tulungagung - Paket 'bom dalam kotak nasi' yang sempat membuat geger warga Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, terus diselidiki aparat Polres Tulungagung. Polisi menduga, pengirim paket tersebut adalah orang yang tinggal di kawasan Ngunut Tulungagung.

"Diduga pengirimnya tinggal di sekitar Tulungagung di wilayah Ngunut. Tapi benar tidaknya alamat pengirim itu, akan kita cek," kata Kapolres Tulungagung, Minggu (17/7/2011).

Kepada detiksurabaya.com, AKBP Agus Wijayanto mengatakan, pihaknya terus mengumpulkan informasi terkait paket kota nasi yang berisikan kabel dan botol parfum. Namun, mantan Kapolresta Probolinggo ini enggan menjelaskan berapa orang yang sudah dimintai keterangan, maupun siapa orang yang mengirimkan paket tersebut.

"Kita masih menyelidiki, siapa pengirim dan apa motofinya," terangnya.

Meskipun paket kotak nasi berisikan kabel dan botol parfum itu dipastikan bukan bom, mantan Kasatlantas Polwiltabes (sekarang Polrestabes) Surabaya ini mengimbau kepada masyarakat yang menerima barang atau paket yang mencurigakan, untuk segera lapor ke polisi.

"Kalau ada hal yang mencurigakan, segera lapor ke polisi. Polisi pasti siap dan kurang dari lima menit setelah menerima laporan, polisi pasti datang ke TKP," jelasnya.

(roi/bdh)
Sumber:
| 0 komentar

Ditemukan di Toko Sepatu, Geger Bom Kotak Nasi

TULUNGAGUNG - Sebuah kotak nasi yang diletakkan di sebuah toko sepatu di Desa Bendilwungu, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Mingu (17/7), membuat warga setempat gempar. Sebab, kotak nasi itu berisi rangkaian yang mirip dengan bom rakitan.

Selain dipenuhi dengan lilitan kabel, kotak tersebut juga dilengkapi dengan benda yang mirip detonator atau pemicu ledakan. Paket mencurigakan tersebut diketahui pertama kali oleh seorang warga bernama Pamuji (48) yang melintas di depan toko sepatu “Raja Murah” sekitar pukul 06.30 WIB.

Kondisi saat itu masih sepi, karena toko tersebut belum buka. Pamuji lalu berusaha memeriksa kotak nasi dari kertas warna putih polos berukuran sekitar 20 x 20 cm tersebut. Ia kemudian mendapati secarik kertas yang ditempel di atas kotak yang bertuliskan alamat tujuan paket. Yaitu dealer Arya Motor milik Abu Sujak di Desa Podorejo, desa sebelah utara Bendilwungu.

Di kotak tersebut juga tercantum nama pengirim paket, yakni Agus Jahri. Pamuji tidak menyentuh kotak nasi tersebut dan memilih untuk melaporkan ke Abu Sujak. Bersama anak sulung Abu Sujak yang bernama Iwan (18), Pamuji kembali ke lokasi paket mencurigakan tersebut. Sementara itu, Iwan tanpa pikir panjang mengambil paket tersebut dan membawanya pulang.

Namun, lagi-lagi muncul kepanikan. Sebab, saat kotak tersebut akan dibuka, ternyata berisi lilitan kabel beserta sebuah benda mirip detonator. “Saat mau dibuka ternyata terlihat lilitan kabel dan detonator,” kata Pamuji.

Warga sekitar sontak gempar dengan paket mirip rangkaian bom tersebut. Warga lalu melaporkan ke Polsek Sumbergempol yang meneruskan laporan tersebut ke Polres Tulungagung. Polisi yang datang ke lokasi segera memasang garis polisi untuk mengamankan kotak dari kerumunan warga sekitar.

Berbeda dengan teror bom sebelumnya, Polres Tulungagung kali ini tidak memanggil tim gegana dari Satuan Brimob Kediri. Seorang anggota Satuan Intel Polres Tulungagung yang mempunyai pengalaman sebagai anggota gegana, diperintahkan untuk memeriksa paket mencurigakan tersebut. Setelah beberapa saat mengutak-atik kotak nasi tersebut, dipastikan paket tersebut aman dan bukan berisi bom.

Saat dibuka secara penuh, seluruh rangkaian yang mencurigakan tersebut ternyata berisi lilitan kabel, dua botol minyak wangi merek gatsby, sebuah korek api, lima buah baterei, serta sepasang kotak booster yang dibuat mirip detonator bom. Polisi langsung mengamankan barang-barang tersebut ke Polres Tulungagung untuk penyelidikan lebih lanjut.

Menurut Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol Subagyo, paket tersebut memang sengaja dibuat semirip mungkin dengan bom rakitan. Pelaku sengaja mengirimnya untuk menciptakan teror ketakutan di tengah masyarakat. Namun belum diketahui pasti, apakah teror tersebut ditujukan ke toko sepatu Raja Murah atau Arya Motor.

Subagyo meyakini, paket tersebut dibuat oleh orang sekitar, setidaknya pelaku tinggal tidak jauh dari Desa Podorejo atau Bendilwungu. Hal tersebut bisa dilihat dari alamat tujuan paket yang dituliskan dengan nama `Arya Montor`.

Penyebutan “motor” menjadi “montor” biasanya dipakai dalam bahasa warga Tulungagung. “Dari bentuk paket yang dibuat semirip mungkin dengan rangkaian bom, saya yakin ini memang disengaja. Sasaran terornya siapa, kami belum bisa memastikan, apakah ditujukan ke dealer motor itu atau ke toko sepatu di mana paket itu ditemukan pertama kali. Kami akan buru pelakunya,” tegas Subagyo.

Teror paket mirip bom ini menjadi teror ketiga selama tahun 2011 ini di Kabupaten Tulungagung.

Sebelumnya, 1 Mei lalu, sebuah paket dikira bom tergeletak di pinggir jalan Desa Gedang Sewu, Kecamatan Boyolangu. Saat itu, Polres Tulungagung meminta bantuan tim gegana Satuan Brimob Kediri, untuk menjinakannya. Namun saat diledakkan, paket dalam kardus mie instan tersebut berisi nasi, telor mentah, sendok dan garpu.

Sebulan kemudian, tepatnya Jumat 3 Juni, sebuah paket dikira bom menggemparkan warga Perumahan Wisma Indah, Kelurahan/Kecamatan Kedungwaru. Paket tersebut dikirim untuk Sri Nani Wijayanti (37), seorang pegawai bank yang tinggal di Blok B/37.

Polisi dari Polres Tulungagung sempat memanggil tim gegana dari Brimob Kediri untuk mengamankan paket tersebut. Namun sebelum tim gegana sampai di lokasi, Polres Tulungagung berhasil mengidentifikasi paket yang ternyata berisi sebuah headset ponsel.

Sumber: SURYA
| 0 komentar

Pengusaha Konveksi Antisipasi Produk Busana Muslim China

Sabtu, 16 Juli 2011 | 17.20.00 | 0 komentar

Tulungagung - Sejumlah pelaku usaha konveksi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai mengantisipasi membanjirnya produk busana muslim asal China di pasaran dalam negeri.

Menurut salah satu pengusaha konveksi di sentra koveksi Kelurahan Botoran, Kecamatan Tulungagung, Andrianto (38), masuknya produk busana muslim asal China ke Indonesia menjadi ancaman serius bagi kelangsungan usaha mereka.

Sebab, harga jual produk asal negeri tirai bambu tersebut cenderung lebih murah sehingga dikhawatirkan merusak produk sejenis dari industri lokal.

"Selama ini ancaman pengusaha konveksi di Indonesia hanyalah produk asal China. Jika mereka mulai memproduksi busana muslim, maka pengusaha kita dalam ancaman besar," ujarnya.

Dikisahkan Andrianto, sebelumnya para pengusaha konveksi di lingkungan Kelurahan Botoran mayoritas memproduksi pakaian umum. Namun masuknya produk pakaian jadi asal China membuat produk mereka kalah bersaing di pasaran lokal. Akibatnya, banyak pengusaha konveksi gulung tikar.

Beberapa pengusaha yang mencoba bertahan dengan mengalihkan usahanya ke membuat produk pakaian muslim. Strategi tersebut cukup berhasil, karena produsen China tidak memproduksi busana muslim.

"Rata-rata yang saat ini bertahan beralih memproduksi busana muslim, karena tidak ada saingan dari produk China. Dengan memproduksi busana muslim itulah kami bertahan," katanya.

Produk asal China patut diwaspadai karena terkenal mempunyai kwalitas bagus dengan harga yang jauh lebih murah dan mereka juga lebih progresif menembus pasar di seluruh dunia.

Andri mengisahkan, sekitar setahun lalu dirinya pernah melakukan perjalanan umroh ke Arab Saudi dan membeli busana muslim asal China. Sepulang dari Arab, Andri yang melakukan survei pasar menemukan produk serupa di pasar grosir di Jakarta dan Surabaya.

"Bisa dibayangkan produk mereka (produsen China), bisa menjual produk mereka di Arab Saudi dan di Indonesia dalam waktu yang bersamaan. Kalau sudah ada pasar grosir Jakarta dan Surabaya, sebentar lagi pasti akan tersebar ke seluruh Indonesia," ujarnya.

Namun diakui Andri, sejauh ini masuknya produk busana muslim ke pasar Indonesia belum mempengaruhi pemasaran produk lokal, sebab produk China terlalu umum dan belum menyerap motif-motif budaya lokal.

Sebagai strategi menghadapai persaingan, Andri menekankan agar produsen lokal lebih banyak menyerap motif-motif lokal sehingga lebih diminati konsumen lokal.

"Menurut saya produk China belum bisa diterima karena motif mereka masih sangat umum dan belum bisa menyerap motif-motif lokal Indonesia. Karenanya, cara ini yang kita pakai untuk menguasai pasar lokal kita," tegasnya.
Sumber: Antara
Sabtu, 16 Juli 2011 | 0 komentar

Bokonge Inul Dicokot Ulo…’

Porprov III Jataim resmi dibuka, diharapkan pecahkan rekor

KEDIRI – Pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III di Kota Kediri yang dibuka Gubernur Jatim Soekarwo, Jumat (15/7), berlangsung meriah. Berbagai atraksi, seperti beladiri Yong Moodo, kesenian tradisonal Jaranan dan Band Letto, membaut semarak Stadion Brawijaya. Pesta kembang api menambah suasana meriah dan disambut sorak sorai penonton yang memadati stadion.

Ketua KONI Jatim, Drs Saifullah Yusuf (Gus Ipul) merasa bangga dengan helatan Porprov III yang diikuti sekitar 6.300 atlet ini. Di akhir pidatonya, Gus Ipul juga berpantun, “Bokonge Inul dicokot ulo, menawi wonten lepat kulo nywun ngapuro” (pantat Inul digigit ular, jika ada kesalahan saya minta maaf). Mendengar ucapan Wakil Gubernur itu, tentu banyak orang tertawa.

Sementara itu, Pakde Karwo, sapaan Gubernur Jatim, merasa bangga dengan kemeriaan masyarakat Kediri dalam menyambut Porprov III. Bahkan Pakde memuji kalau acara ini lebih meraih dari pelaksanaan Pekan Olagraga Nasional (PON). “Stadion penuh, jalan penuh bahkan pedagang kaki lima (PKL) juga ikut laris dagangannya. Alhamdulillah…,” kata Pakded.

Terkait dengan prestasi, atlet Porprov Jatim diharapkan tidak hanya sekadar mengejar juara semata. Tapi harus lebih dari itu. “Kalau dapat harus memecahkan rekor cabang olah raga yang digeluti. Tidak hanya setingkat Jatim tapi Nasional bahkan dunia. Sehingga dapat membanggakan bagi Jatim,” harap dia.

Saat akan melakukan pembukaan, Gus Ipul menyela. Pakde Karwo dipersilakan membuat parikan. “Wah, Gus Ipul nodong terus ini…,” kata Pakde. Akhirnya, pantun dibuat, “pecut diseblakno… opo teruse Gus?,” tanyanya. “Barang wis kebacut, bukaen,” ujar Gus Ipul yang disambut tawa pengunjung.

Saat atraksi, semua atlet yang tadinya berbaris di lapangan, diminta mundur, agar arena lebih luas. Setelah itu atraksi seni beladiri militer, Yong Moodo diperagakan sebanyak 500 prajurit dari Kodam V Brawijaya. Dilanjut parade Seni Jaranan Kediri dan parade kesenian dari Tulungagung.

Terakhir, penonton disuguhi tampilan Band Letto. Setelah membawakan lagu-lagunya, kemudian, Noe (vokalisnya) meminta Gus Ipul ikut nyanyi. Namun rupanya Gus Ipul “sakit gigi” hingga suaranya tidak terdengar. Alasannya, kabel miknya putus.

Dia sempat berterima kasih banyak kepada Letto yang mau mengisi acara Poprov III secara gratis. Namun saat itu juga, Noe membalasnya. “Terima kasih atas undangannya Gus Ipul. Kami senang bisa menghibur atlet dan masyarakat Kediri. Semoga ke depan bertambah jaya. Tapi kalau Gus Ipul tidak memberi sangu kami pulang, sepertinya kebangetan,” ujar anak Cak Nun (Emha Ainun Najib) disambut sorai penonton.

Pesta olahraga jatim dua tahunan ini diikuti oleh sekitar 9.000 atlet dan ofisial dan memperlombakan 26 cabang olahraga. Porprov ini akan berlangsung hingga 22 Juli mendatang. gim

Sumber: surabayapost.co.id
| 0 komentar

Yongki: Riedl Bapak yang Bijaksana

Jakarta: Pemain tim nasional Indonesia Yongki Aribowo memandang pelatih Alfred Riedl sebagai seorang bapak yang bijaksana. Ia cukup menyesal jika timnas tak lagi ditangani pelatih asal Austria itu.

"Dia seorang pelatih yang bisa menjadi seorang bapak. Dia sangat terbuka dengan siapa pun," ujar Yongki Aribowo, kapten timnas U-23 dan juga membela timnas senior ketika dihubungi, Jumat (15/7).

PSSI melalui anggota Komite Eksekutif Bob Hippy pada Rabu lalu mengatakan bahwa PSSI memberhentikan Alfred Riedl karena pelatih tersebut tak memiliki ikatan kontrak dengan PSSI selaku federasi.

Menurut Yongki, Riedl disebut telah menandatangani kontrak secara pribadi dengan Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie yang juga berstatus Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI.

Yongki yang seorang pemain penyerang dan selama ini bermain di klub Arema Malang mengatakan pelatih berusia 61 tahun itu sangat ketat dalam menegakkan disiplin dan berlaku "fair" kepada semua pemain.

"Dia sangat disiplin dan fair dalam menunjuk siapa pemain yang akan diturunkan. Dia memiliki visi dalam setiap kali menghadapi pertandingan yang berbeda," ujarnya.

Mengenai pemberhentian Riedl, Yongki tak ingin berkomentar terlalu jauh. Namun dikatakannya bahwa pemberhentian pelatih itu merupakan kemauan pimpinan PSSI.

"Itu kemauan pimpinan PSSI. Kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi. Saya tak ingin berkomentar terlalu jauh," tuturnya.

Rasa sesal dikemukakan pemain kelahiran Tulungagung, Jawa Timur 23 November 1989 ini karena dia dan pemain-pemain lainnya sudah menyatu dengan Riedl. Menurutnya, Riedl mampu memberikan semangat tambahan manakala Timnas sedang genting menghadapi suatu pertandingan.

"Dia juga bisa memadukan pemain senior dan junior. Memang semua pelatih pasti berbeda-beda, tapi Riedl memiliki kemampuan bagaimana meraciknya," ujarnya.(Ant/DNI)

Sumber: Metrotvnews.com
| 0 komentar

Polres Tulungagung Tegaskan Perangi Perjudian

Kamis, 14 Juli 2011 | 23.27.00 | 0 komentar

Tulungagung - Kapolres Tulungagung, Jawa Timur, AKBP Agus Wijayanto, Kamis, menegaskan komitmen satuannya dalam memerangi segala bentuk aktivitas perjudian di wilayah hukumnya, meski sempat terjadi kasus salah tangkap, beberapa waktu lalu.

"Mabes polri menegaskan sikapnya perang terhadap perjudian. Selain itu, kami juga menyerap aspirasi masyarakat Tulungagung yang meminta memberantas segala jenis perjudian," tegasnya.

Untuk menyukseskan pemberantasan terhadap perjudian, Polres Tulungagung telah membentuk tim khusus perjudian. Selama hampir sebulan bekerja, tim ini telah menggrebek berbagai aksi perjudian dan menangkap belasan tersangka.

Sebagai bentuk tekad kepolisian dalam memerangi perjudian, Agus menegaskan, tidak ada penangguhan penahanan bagi setiap pelaku perjudian.

"Saya tegaskan, tidak ada penangguhan bagi tersangka kasus perjudian. Setidaknya itu akan membuat orang berpikir dua kali untuk melakukan perjudian," tegasnya.

Diakui Agus, banyak kasus perjudian yang diproses secara maksimal oleh polisi, namun dalam persidangan diputus ringan. Meski hal tersebut terkesan kontraproduktif dengan tekad kepolisian, namun pihaknya akan menggunakan "kacamata kuda", yakni dengan terus bekerja memerangi perjudian.

"Dihukum berat atau ringan, sepenuhnya urusan hakim yang memutuskan. Tapi itu bukan masalah buat polisi dalam memberantas perjudian," katanya.

Selain memerangi perjudian yang sudah dikenal masyarakat selama ini, kini Polres Tulungagung juga tengah memerangi perjudian lotre dengan hadiah rokok. Perjudian ini marak di warung-warung kopi yang tersebar di seluruh wilayah Tulungagung.

"Perjudian jenis ini tergolong baru yang dan penyebarannya sudah cukup luas, berupa kertas-kertas bernomor yang dijual dengan hadiah rokok," imbuhnya.

Agus menambahkan, tim khusus perjudian juga mempunyai kemampuan untuk melacak perjudian dengan internet atau perjudian online. Ditunjang sarana yang dipunyai Polres Tulungagung, Agus yakin timnya mampu meringkus pelaku judi online atau yang menggunakan sarana internet.

Sumber: Antara
Kamis, 14 Juli 2011 | 0 komentar

DKP Bagi 12 Kapal Ukuran 30 GT

SURABAYA – Untuk meningkatkan produktivitas nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur memberikan bantuan 12 kapal berbobot 30 GT. Program ini dirancang untuk mewujudkan target peningkatan produksi perikanan Jatim sebesar 6% di 2014 nanti.

Tahun 2008 produksi perikanan Jatim mencapai 368.113,8 ton, kemudian meningkat menjadi 395.511 ton pada tahun 2009. Namun di tahun 2010 produksi ikan tangkap menurun hanya 338.915,2 ton. “Bantuan kapal ini merupakan program restrukturisasi armada perikanan Jatim. Selain itu juga untuk mewujudkan target peningkatan produksi perikanan Jatim sebesar 6% di tahun 2014 mendatang,” ujar Kardani, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur.

Selain itu, sambung Kardani, bantuan ini juga untuk merubah mindset dari nelayan kecil yang notabene masih menganut sistem One day fishing, agar mereka bisa maksimal melaut. “Kalau menggunakan kapal dengan kapasitas 30 GT, mereka rugi biaya operasional jika hanya sehari saja mencari ikan. Mereka bisa berhari-hari untuk menangkap ikan, hasilnya produktifitas mereka bisa meningkat dan mereka bisa lebih sejahtera,” imbuhnya.

Kardani mengatakan bantuan ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2010 lalu. Namun, baru terealisasi pada tahun 2011 ini karena prosesnya memang memerlukan waktu.

Tahun 2011 ada 12 kelompok yang telah direkomendasikan oleh kabupaten/kota untuk mendapat bantuan kapal 30 GT ini. Kelompok nelayan di daerah yang mendapat bantuan ada dua kelompok di Pacitan, Tulungagung satu kelompok, Trenggalek dua kelompok, Tuban satu kelompok, Blitar satu kelompok, kabupaten Probolinggo satu kelompok, kota Probolinggo tiga kelompok dan kabupaten Malang satu kelompok.

Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim di tahun 2009. Jumlah nelayan di jatim untuk perikanan tangkap ada 245.996 nelayan, perairan umum ada 37.422 nelayan dan 197.286 nelayan di budidaya. Jumlah armada untuk laut ada 60.536 kapal sedangkan untuk perairan umum ada 7.873 kapal.

Secara terpisah, Kamil, Sekertaris DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jatim mendunkung program ini. Ia mengatakan kalau bisa bantuan kapal lebih dari 30 GT sampai 60 GT keatas. "Para nelayan mempunyai keinginan dan siap untuk mengembangkan cara penangkapan ikan menggunakan kapal 30 GT, kalau bisa lebih dari 60 GT," ujarnya.

Bantuan tersebut menurut Kamil, akan mampu meningkatkan SDM nelayan serta mampu meningkatkan kualitas dan penghasilan nelayan.

"Dengan kapal 30 GT keatas dan dilengkapi dengan navigasi, nelayan bisa sampai ke zona ZEE untuk mencari ikan. Selama ini nelayan hanya menangkap ikan di wilayah itu-itu saja, menyebabkan over fishing," tuturnya.

Meskipun demikian, Kamil mengaku bantuan tersebut harus diawasi secara ketat supaya tepat sasaran. Ia mengatakan hal ini untuk mengantisipasi pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari program ini. "Pemberian kapal 30 GT tersebut harus selektif, kita pantau supaya benar-benar digunakan oleh nelayan," pungkasnya. m24

12 kelompok nelayan penerima bantuan kapal 30 GT

Pacitan : 2 buah
Trenggalek : 2 buah
Tulungagung : 1 buah
Blitar : 1 buah
Malang : 1 buah
Kota Probolinggo : 3 buah
Kab. Probolunggo : 1 buah
Tuban : 1 buah

Sumber: surabayapost.co.id
| 0 komentar

Edarkan Pil Koplo, 2 Nelayan Dicokok

Trenggalek: Kepolisian Sektor Watu Limo menangkap dua nelayan asal Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (14.7). Kedua nelayan itu dipergoki saat transaksi 12.000 pil koplo.

Agung (28) dan Fendi (19), warga Desa Sawahan, Kecamatan Waktu Limo, Trenggalek, mengaku terimpit permasalahan ekonomi. Lantaran itu mereka nekat mengedarkan pil koplo.

Fendi mengaku mendapatkan barang itu dari Tulungagung. Setiap 1.000 butir pil koplo dibeli seharga Rp250 ribu. Pil akan dijual kembali seharga Rp300 ribu. Pil memabukkan itu diedarkan di Prigi dan sekitarnya.

Polisi menyita barang bukti 12.000 pil koplo jenis double l. Ada pula dua telepon selular dan uang tunai Rp500 ribu. Polisi juga menyita 30 butir diazepam atau obat penenang.

Kapolsek Watulimo Ajun Komisaris Polisi Moh. Khoiril mengatakan, kedua tersangka akan dijerat pasal 197 Undang-Undang Kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.(IKA/Nugroho Eko)

Sember: metrotvnews.com
| 0 komentar

Pembukaan Porprov Jatim, Letto Lawan Seni Jaranan

Arena Porprov memang bukan hanya untuk kalangan pecinta olah raga.

KEDIRI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jawa Timur siap digelar. Ajang perebutarn prestasi di bidang olah raga ini, pembukaannya dilakukan di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jumat (15/7). Sebanyak 6.000 lebih atlet yang bakal berlaga dan undangan akan diberi sajian atau hiburan khusus, band asal dari Jogjakarta, Letto yang dikenal lewat lagunya, Sebelum Cahaya.

Kota Kediri sebagai tuan rumah, tidak mau ketingggalan. Ratusan seniman dan seniwati Kediri akan tampil dengan sajian khusus, atraksi seni Jaranan. Karena kesenian tradisional ini sudah sangat memasyarakat, sehingga akan banyak mengundang penonton yang pada akhirnya berimbas pada kesuksesan ajang Proprov Jatim.

Karena, ajang ini memang bukan hanya untuk kalangan pecinta olah raga saja tapi ditekankan pada olah raga yang dicintai masyarakat. Seperti keiinginan Wakil Gubernur Jatim, Drs Saifullah Yusuf bahwa melalui Porprov ini, olah raga kembali dicintai masyarakat atau milik rakyat. “Karena itu, kemasannya juga dibuat meriah dan juga sekaligus untuk hiburan,” katanya di Kediri beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada atraksi gerak atau ketangkasan, “Young Do” yang bakal mekibatkan sebanyak 1.000 personel TNI, utamanya dari Brigif 16 Kediri. Kemudian dari Kabupaten Tulungagung akan menghibur lewat sebuah orkestrasi khas dengan memadukan musik moderen dan tradisi serta tari yang dipersiapkan khusus untuk Porprov.

Terkiat pementasan pesta kembang api, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim akhirnya memutuskan Ayu Promotion (AP) untuk menanganinya. Gebyar kembang api yang diperkirakan sekitar 10-15 menit itu, diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 40 juta. “Kalau soal teknis atau formasi dari pesta kembang api, silakan tanya ke Ayu Promotion,” ujar Ketua Harian KONI Jatim Dimam Abror di Stadion Brawijaya.

Keputusan memilih AP untuk menangani pesta kembang api, dilakukan sebelas hari menjelang hari H. Penyebabnya karena PB Poprov perlu menghitung alokasi dana yang dikucurkan Pemprov Jatim. Dana sekitar Rp 14,5 miliar itu dinilai pas-pasan untuk mempertandingkan 26 cabang olahraga (cabor) yang memperebutan sebanyak 343 medali emas.

Direktur Utama (Dirut) AP, Singky Soewadji membenarkan jika pihaknya dipercaya menangani pesta kembang api di pembukaan Porprov 15 Juli besok. Dana untuk pesta kembang api sebesar Rp 40 juta. Secara bisnis, dana itu kecil dan idealnya Rp 50 juta untuk ajang di Lapangan Brawijaya Kota Kediri itu. Namun demi Porprov Jatim, AP siap mementasan pesta kembang api itu.

Terkait venue, baik di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Blitar dan lainnya, jelas dia, sudah siap. Kolam renang Tirtayasa (Kuwak) yang sempat dikhawatirkan tidak selesai pembangunannya, ternyata tidak ada masalah. “Karena lokasinya terbuka, maka panitia harus memasang panggung, sekaligus tribunnya secara bongkar pasang. Pada Rabu (13/7), kolam renang sudah tertutup dan tidak panas lagi,” jelas Abror.

Sementara masalah transportasi atlet dan ofisial, terus dimatangkan. Panitia, selain menyiapkan sejumlah mobil cadangan juga mengerahkan sebanyak 200 bus besar. Ini mengingat, venue tidak terpusat di Kota Kediri tapi juga di kota lain, seperti Blitar, Tulungagung, Pare dan lainnya.

Namun sejumlah atlet, terutama dari Pamekasan Madura, merasa terkungkung di hotel kawasan wisata rohani Puhsarang. Mereka yang datang sejak Selasa (11/7), tidak dapat ke mana-mana dengan alasan tidak ada angkutan umum. Sehingga, Stadion Brawijaya, tempat pembukaan Porprov, mereka belum tahu.

“Di hotel terus ya jenuh, karena tidak ada kegiatan. Mau jalan-jalan tidak ada angkutan. Dari pada bengong, lebih enak nyangkruk saja di sekitar Gua Maria. Lokasinya sejuk dan dapat cuci mata, karena banyak wisatawan yang datang,” kata dua atlet bulutangkis itu. gim

Sumber: surabayapost.co.id

| 0 komentar

Iklan

Terkini

Pendidikan