Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Bank Dunia biayai proyek Hippam Jatim

Kamis, 28 Juli 2011 | 10.16.00 | 0 komentar

SURABAYA: PT Bank Perkreditan Rakyat Jatim dan PT Jamkrida Jatim bekerja sama dengan World Bank membiayai proyek Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum senilai Rp895,30 juta.

Organizational Development Consultant World Bank, Silva Liem mengatakan sebanyak empat kabupaten di Jawa Timur dibiayai oleh world bank dengan skema linkage dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim dan PT Penjamin Kredit Daerah (Jamkrida). Fasilitas pembangunan infrastruktur air bersih itu akan memenuhi sedikitnya 5.148 pelanggan.

“Pengajuan pembiayaan itu disetujui untuk tujuan penyediaan air bersih,” katanya setelah penandatanganan memorandum of understanding dengan lembaga pembiayaan Jatim di Surabaya, hari ini.

Saat ini, lanjut dia, penandatanganan perjanjian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan proyek Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum (Hippam) di empat kabupaten. Untuk selanjutnya, akan diadakan kerjasama dengan sejumlah BPR untuk pembiayaan Hippam di dua kabupaten.

“Untuk detil mekanisme pembiayaan proyek, kami menyerahkan sepenuhnya pada BPR dan Jamkrida sebagai lembaga keuangan dan penjamin.”

Pemberian kredit ada sejumlah elemen mayarakat ini, lanjut Silva, diproyeksi mampu memberikan edukasi pada masyarakat. Pada kegiatan masyarakat sekecil apapun, bank mampu membiayai dengan sistem pembiayaan apapun.

“Itu menunjukkan bahwa kredibilitas masyarakat sudah mampu menjamin penyaluran kredit.”

Direktur Utama BPR Jawa Timur, Suroso mengatakan plafon kredit yang diusulkan sebanyak Rp489 juta atau 50% dari nilai total proyek sebanyak Rp895,30 juta. Separuh pembiayaan dari total nilai kredit itu dilakukan dalam bentuk sharing capital dengan beberapa BPR lain di Jawa Timur. “Misalnya BPR Tulungagung dan BPR daerah lainnya.”

Program pembiayaan pembangunan proyek ini, kata dia, dilakukan untuk memberikan pengertian bagi masyarakat untuk mengelola air bersih. “Pada sekma pembiayaan, seluruh proyek akan dibiayai dan kemudian Hippam beserta anggotanya akan mencicil sesuai tenor waktu yang telah disepakati,” katanya.

Pada rekapitulasi proyek Hippam di Jawa Timur, lanjut Suroso, tercatat pembiayaan di empat kabupaten. Di antaranya Kabupaten Tulungagung Rp243 juta, sedangkan di Kabupaten lamongan sebanyak Rp652,30 juta. “Pada pembiayaan, terdapat dua sekam penjaminan. Antara 50% dan 100% oleh Jamkrida.”

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Timur, Achmad Nur Chasan menyatakan siap untuk menjamin seluruh kebutuhan penjaminan penyediaan air bersih oelh Hippam. “Pada intinya, skema linkage kami dengan seluruh BPR di jawa timur akan dijalankan. Terlebih untuk penjaminan lembaga masyarakat yang membutuhkan akses perbankan.”

Sementara itu, untuk pembiayaan proyek Hippam, lembaga pemerintah Australia yang mengurusi bantuan luar negeri, AusAID, telah mengucurkn dana sebanyak US$900 ribu atau setara dengan Rp7,65 miliar untuk proyek Hippam. Senior Program officer municipal finance AusAID, Poppy Lestari mengatakan besaran dana yang dikucurkan mulai 2010 itu digunakan untuk membiayai capacity building. “Saat ini pembangunan sudah mencapai tahap implementasi.”

Pada tahap implementasi, kata dia, masing-masing Hippam diharapkan mampu memberikan kinerja yang baik. Dalam setiap pantauan selama 1,5 tahun dari 3 tahun tenor pinjaman akan dievaluasi. “Jika kinerja mereka terus mencatatkan nilai positif, kami akan memberikan 50% penghapusan pinjaman, dan itu dinamakan dana hibah.”

(faa)

Sumber: bisnis.com

Posting Komentar