Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Ditemukan di Toko Sepatu, Geger Bom Kotak Nasi

Senin, 18 Juli 2011 | 12.06.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG - Sebuah kotak nasi yang diletakkan di sebuah toko sepatu di Desa Bendilwungu, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Mingu (17/7), membuat warga setempat gempar. Sebab, kotak nasi itu berisi rangkaian yang mirip dengan bom rakitan.

Selain dipenuhi dengan lilitan kabel, kotak tersebut juga dilengkapi dengan benda yang mirip detonator atau pemicu ledakan. Paket mencurigakan tersebut diketahui pertama kali oleh seorang warga bernama Pamuji (48) yang melintas di depan toko sepatu “Raja Murah” sekitar pukul 06.30 WIB.

Kondisi saat itu masih sepi, karena toko tersebut belum buka. Pamuji lalu berusaha memeriksa kotak nasi dari kertas warna putih polos berukuran sekitar 20 x 20 cm tersebut. Ia kemudian mendapati secarik kertas yang ditempel di atas kotak yang bertuliskan alamat tujuan paket. Yaitu dealer Arya Motor milik Abu Sujak di Desa Podorejo, desa sebelah utara Bendilwungu.

Di kotak tersebut juga tercantum nama pengirim paket, yakni Agus Jahri. Pamuji tidak menyentuh kotak nasi tersebut dan memilih untuk melaporkan ke Abu Sujak. Bersama anak sulung Abu Sujak yang bernama Iwan (18), Pamuji kembali ke lokasi paket mencurigakan tersebut. Sementara itu, Iwan tanpa pikir panjang mengambil paket tersebut dan membawanya pulang.

Namun, lagi-lagi muncul kepanikan. Sebab, saat kotak tersebut akan dibuka, ternyata berisi lilitan kabel beserta sebuah benda mirip detonator. “Saat mau dibuka ternyata terlihat lilitan kabel dan detonator,” kata Pamuji.

Warga sekitar sontak gempar dengan paket mirip rangkaian bom tersebut. Warga lalu melaporkan ke Polsek Sumbergempol yang meneruskan laporan tersebut ke Polres Tulungagung. Polisi yang datang ke lokasi segera memasang garis polisi untuk mengamankan kotak dari kerumunan warga sekitar.

Berbeda dengan teror bom sebelumnya, Polres Tulungagung kali ini tidak memanggil tim gegana dari Satuan Brimob Kediri. Seorang anggota Satuan Intel Polres Tulungagung yang mempunyai pengalaman sebagai anggota gegana, diperintahkan untuk memeriksa paket mencurigakan tersebut. Setelah beberapa saat mengutak-atik kotak nasi tersebut, dipastikan paket tersebut aman dan bukan berisi bom.

Saat dibuka secara penuh, seluruh rangkaian yang mencurigakan tersebut ternyata berisi lilitan kabel, dua botol minyak wangi merek gatsby, sebuah korek api, lima buah baterei, serta sepasang kotak booster yang dibuat mirip detonator bom. Polisi langsung mengamankan barang-barang tersebut ke Polres Tulungagung untuk penyelidikan lebih lanjut.

Menurut Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol Subagyo, paket tersebut memang sengaja dibuat semirip mungkin dengan bom rakitan. Pelaku sengaja mengirimnya untuk menciptakan teror ketakutan di tengah masyarakat. Namun belum diketahui pasti, apakah teror tersebut ditujukan ke toko sepatu Raja Murah atau Arya Motor.

Subagyo meyakini, paket tersebut dibuat oleh orang sekitar, setidaknya pelaku tinggal tidak jauh dari Desa Podorejo atau Bendilwungu. Hal tersebut bisa dilihat dari alamat tujuan paket yang dituliskan dengan nama `Arya Montor`.

Penyebutan “motor” menjadi “montor” biasanya dipakai dalam bahasa warga Tulungagung. “Dari bentuk paket yang dibuat semirip mungkin dengan rangkaian bom, saya yakin ini memang disengaja. Sasaran terornya siapa, kami belum bisa memastikan, apakah ditujukan ke dealer motor itu atau ke toko sepatu di mana paket itu ditemukan pertama kali. Kami akan buru pelakunya,” tegas Subagyo.

Teror paket mirip bom ini menjadi teror ketiga selama tahun 2011 ini di Kabupaten Tulungagung.

Sebelumnya, 1 Mei lalu, sebuah paket dikira bom tergeletak di pinggir jalan Desa Gedang Sewu, Kecamatan Boyolangu. Saat itu, Polres Tulungagung meminta bantuan tim gegana Satuan Brimob Kediri, untuk menjinakannya. Namun saat diledakkan, paket dalam kardus mie instan tersebut berisi nasi, telor mentah, sendok dan garpu.

Sebulan kemudian, tepatnya Jumat 3 Juni, sebuah paket dikira bom menggemparkan warga Perumahan Wisma Indah, Kelurahan/Kecamatan Kedungwaru. Paket tersebut dikirim untuk Sri Nani Wijayanti (37), seorang pegawai bank yang tinggal di Blok B/37.

Polisi dari Polres Tulungagung sempat memanggil tim gegana dari Brimob Kediri untuk mengamankan paket tersebut. Namun sebelum tim gegana sampai di lokasi, Polres Tulungagung berhasil mengidentifikasi paket yang ternyata berisi sebuah headset ponsel.

Sumber: SURYA

Posting Komentar