Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Polisi Tulungagung Tahan Pelaku Pencabulan Keponakan

Selasa, 16 Agustus 2011 | 20.56.00 | 0 komentar

Tulungagung - Jajaran Kepolisian Tulungagung menahan seorang pria paruh baya yang diduga telah mencabuli keponakannya sendiri.

Pelaku asusila yang diidentifikasi bernama Anwarudin (46), warga Desa Bantengan, Kecamatan Bandung, itu sempat menjadi bulan-bulanan warga sebelum akhirnya diamankan pihak berwajib.

"Tersangka sudah kami periksa dan sudah mengakui semua perbuatannya," terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP I Dewa Gde Juliana, Senin.

Ia menjelaskan, perbuatan tidak senonoh yang mengarah pada tindak pidana pencabulan itu sudah dilakukan hingga sebanyak delapan kali, terhitung sejak bulan Oktober tahun 2010 lalu.

Sebagaimana pengakuan tersangka Anwarudin, perbuatan melawan hukum itu ia lakukan pada siang hari, setiap kondisi rumah korban sedang kosong.

"Mengakunya dilakukan suka sama suka, tidak ada unsur paksaan. Tapi tidak bisa percaya begitu saja," ujar kasat reskrim lugas.

Bapak anak satu yang bekerja sehari hari sebagai kuli bangunan tersebut kini harus rela meringkuk di tahanan. Tersangka menghadapi jeratan pasal berlapis, yakni pasal 290 KUHP serta pasal 81-82 UURI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Terbongkarnya tindak asusila ini bermula dari pengakuan polos korban, Nn (15), yang saat ini masih duduk di bangku SMP. Gadis belia yang masih duduk di bangku kelas IX salah satu SMP negeri di Tulungagung ini suatu ketika menceritakan kisah pilu yang dialaminya selama menjadi budak nafsu suami dari tantenya sendiri tersebut.

Ia mengaku tak pernah menginginkan perlakuan cabul yang mengarah pada persetubuhan itu tetapi terus dipaksa oleh tersangka. "Korban bahkan mengaku sempat beberapa kali diancam akan dibunuh. Pengakuan berbeda ini akan kami konfrontir dengan memeriksa beberapa bukti petunjuk lain," ujarnya.

Dewa menambahkan, saat dilakukan penangkapan tersangka sama sekali tidak melakukan perlawanan. Anwarudin sebenarnya telah mengakui perbuatanya, tetapi karena warga terlanjur geram, tersangka sempat dihajar beramai-ramai hingga babak belur. (Destyan)

Source: Antara jatim | 15 Agst 2011

Posting Komentar