Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

ANTISIPASI REVISI UU PILKADA : Golkar Jatim Siapkan 2 Skenario

Jumat, 10 Februari 2012 | 19.02.00 | 0 komentar

SURABAYA : Partai Golkar Jawa Timur sudah menyiapkan dua skenario untuk menghadapi pemilihan gubernur (pilgub) yang hingga kini belum ditentukan apakah akan dipilih oleh anggota DPRD atau secara langsung seperti periode sebelumnya. Persiapan dua skenario itu dilakukan karena hari "H" Pilgub Jatim sudah makin dekat.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Martono, pihaknya memang harus mempersiapkan berbagai kemungkinan karena Pilgub Jatim belum pasti apakah akan digelar Mei atau September 2013. "Persiapan kita kali ini harus luar biasa karena belum ada kepastian konsep mana yang akan digunakan," ujar Martono yang mantan Ketua Tim Sukses Soekarwo-Syaifulah Yusuf di Surabaya, Kamis (9/2).

Pihaknya tidak ingin tim suksesnya kewalahan ketika konsep yang dipersiapkan sejak awal itu ternyata meleset. Konsekuensi dari dua skenario itu, menurut dia, seluruh kader harus bekerja lebih maksimal dan rela mengorbankan waktu, tenaga, dan dana lebih besar untuk kepentingan partai.

Seperti diberitakan, revisi Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pilkada untuk pemilihan gubernur belum dipastikan kapan mulai diterapkan. Padahal aturan baru itu akan menentukan apakah pemilihan gubernur dilakukan oleh DPRD atau langsung oleh rakyat.

Golkar Jatim, menurut Martono, juga sudah menyiapkan skenario apabila undang-undang menetapkan pilkada hanya akan memilih kepala daerahnya saja (wakil gubernur ditunjuk kepala daerah). "Kita akan melakukan lobi dengan semua kalangan, terutama parpol lain, untuk menentukan siapa cagub yang akan diusung-apakah dari kader sendiri atau bagaimana," ujarnya.

Terkait dengan persiapan itulah, para pengurus Golkar Jatim saat ini sudah makin aktif melakukan konsolidasi ke daerah. Sebab, menurutnya, prosesi pilgub sudah harus dipersiapkan sejak setahun sebelum hari H.

Kemarin, misalnya, Martono dan sejumlah pengurus melakukan konsolidasi dengan kader di Tulungagung dan Kabupaten/Kota Kediri yang kebetulan akan menggelar pilkada.

Konsolidasi itu harus dilakukan karena, menurut Martono, keberhasilan pilkada sangat menentukan keberhasilan pilgub dan pemilu legislatif (pileg) mendatang. Di Jawa Timur sendiri tahun ini akan ada lima kabupaten/ kota yang menggelar pilkada.

Konsolidasi dengan para kader di daerah bakal makin sering dilakukan karena tahun depan akan ada 13 penggelaran pilkada termasuk pilgub. "Kalau berkaca dari perolehan pilkada hingga saat ini, kami yakin bisa memenangi pilgub periode mendatang," ujarnya.

Sementara itu, wacana hari H pilgub di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim sendiri terpecah menjadi dua kubu. Satu pihak menghendaki digelar Mei 2013, tapi di sisi lain ada yang menginginkan September 2013. (Andira)

Sumber: Suara Karya | Jumat, 10 Februari 2012

Posting Komentar