Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Lokalisasi Semampir Kediri Akan Ditutup

Rabu, 22 Februari 2012 | 12.52.00 | 0 komentar

KEDIRI - Wacana penutupan lokalisasi Semampir, Kota Kediri, yang berdiri di pinggiran Sungai Brantas, kembali mengemuka.

Wali Kota Kediri dr Samsul Ashar menyebutkan, pihaknya bakal membahas lagi realisasi penutupan lokalisasi Semampir dengan jajaran Muspida Kota Kediri. Dia berharap tahun ini, lokalisasi yang sekarang masih dihuni lebih dari 100 PSK itu sudah dapat ditutup total.

“Sebenarnya lokalisasi Semampir sudah resmi ditutup sejak era Pak Maschut (walikota lama). Namun sampai sekarang masih ada yang beroperasi,” kata dr Samsul Ashar, usai mengikuti pembukaan Rakernas I PPP di Ponpes Lirboyo, Selasa (21/2/2012).

Diakui Samsul Ashar, memang tidak mudah untuk menutup lokalisasi yang telah beroperasi lama. Namun pihaknya optimistis jika mendapat dukungan dari semua pihak, rencana penutupan itu bakal terlaksana.

Rencana realisasi penutupan lokalisasi Semampir menyusul himbauan dari Gubernur Jatim H Soekarwo yang telah membuat progam penutupan tempat prostitusi di seluruh Jatim. Gubernur berharap progam itu mendapat dukungan dari pemkab dan pemkot serta seluruh elemen masyarakat.

Saat berpidato di arena Mukernas PPP, Pakde Karwo mengharapkan dukungan untuk menutup puluhan tempat prostitusi yang ada di Jatim. Masalahnya dari 47 lokalisasi, tahun lalu baru tiga lokalisasi yang berhasil ditutup. “Blitar sudah menutup tiga lokalisasi dan Tulungagung tahun ini akan menyusul menutup dua lokalisasi,” ujarnya.

Data yang diperolehnya, saat ini di Jatim terdapat sekitar 7.217 PSK, namun yang baru disadarkan untuk dipulangkan hanya 345 PSK. “Para PSK pulang setelah mendapatkan pembinaan dari ustad serta dididik untuk kembali ke jalan yang benar,” tambahnya.
Gubernur berharap kegiatan halaqoh alim ulama juga memasukkan agenda pembahasan pengentasan para PSK. Pemprov Jatim telah menganggarkan dana pemulangan PSK sebesar Rp 3 juta per orang untuk bantuan modal usaha.

Gubernur juga berharap Pemkot Surabaya segera merealisasi untuk menutup lokalisasi Dolly dan Bangunrejo. Tahun lalu dari 153 PSK yang ada di Bangunrejo, berhasil dipulangkan 20 orang PSK.

Sesuai rencana seluruh bekas tempat prostitusi itu bakal dibangun masjid yang biaya pembangunannya akan dibantu Pemprov Jatim. “Untuk menutup Dolly memang sulit karena RT dan RWnya mucikari,” ungkapnya.(didik mashudi)
Sumber: tribunnews.com | Rabu, 22 Februari 2012

Posting Komentar