Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Jamaah Ahmadiyah Kediri Tetap Beraktivitas di Tengah Perasaan Trauma

Kamis, 10 Februari 2011 | 20.12.00 | 0 komentar

Insiden penyerangan jamaah Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, mengakibatkan trauma tersendiri bagi pengikut aliran serupa di Kota Kediri. Meski tetap menjalankan aktivitasnya secara rutin, mereka mengaku diliputi perasaan was-was.

Mubaligh jamaah Ahmadiyah Kota Kediri, Aminulloh Yusuf mengatakan, pihaknya masih menjalankan aktivitas secara rutin karena tidak ada instruksi penghentian dari pengurus pusat di Bogor. Meski demikian perasaan was-was tetap menghantui, karena bukan tidak mungkin nasib yang dialami sudara mereka di Banten bisa terjadi.

"Sebagai manusia biasa pasti kami juga merasakan was-was. Tapi kami yakin, selama kami berbuat baik masyarakat juga akan menerima kami dengan baik," kata Amin, kepada detiksurabaya.com yang menemuinya di Masjid At Taqwa, lokasi dilakukannya aktivitas harian di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kamis (10/2/2011).

Amin juga mengatakan, dia menganggap toleransi antar umat beragama di Jawa Timur, khususnya di Kota Kediri terjadi dengan sangat baik. Kondisi ini secara tak langsung mengikis perasaan was-was yang muncul.

"Kami selalu terbuka disini. Kami ikut kegiatan pengajian di RT atau RW, begitu juga kalau ada masyarakat yang ingin ikut pengajian kami, kami tidak akan menolak," sambungnya.

Untuk bisa mengikis perasaan was-was yang muncul, jamaah Ahmadiyah di Kota Kediri juga mengaku terus menjalin komunikas dengan aparat kepolisian. Mereka mengaku beruntung, karena aparat kepolisian diakui bersikap sangat terbuka dengan berusaha jemput bola dalam melakukan pengamanan.

"Saya kan baru disini. Saya masih ingat, saya belum laporan justru bapak-bapak polisi itu yang datang menghimpun data ke kami. Saya juga menyimpan sejumlah nomor penting aparat kepolisian, jaga-jaga kalau ada sesuatu," tandas Amin.

Pantauan detiksurabaya.com menunjukkan, aktivitas harian jamaah Ahmadiyah Kota Kediri diantaranya adalah salat 5 waktu, meski jumlah orang yang mengikutinya sangat minim. Mereka juga mengadakan pengajian rutin setiap Sabtu malam, serta pengajian khusus anak-anak pada Minggu pagi.

Untuk di Kota Kediri jamaah Ahmadiyah jumlahnya mencapai 100 orang yang tersebar di Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk dan Tulungagung. Jumlah tersebut terus mengalami pertambahan dibandingkan saat jamaah Ahmadiyah masuk untuk pertama kalinya pada tahun 1991 silam. (bdh/bdh)

Sumber: surabaya.detik.com

Posting Komentar