Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, selama tiga hari terakhir gencar menggelar operasi pasar murah ke sejumlah daerah untuk menstabilkan harga sembilan bahan pokok yang disinyalir terus naik menjelang Lebaran.
"Masyarakat yang berminat untuk membeli sembako murah bisa langsung datang ke lokasi pasar murah. Di sana beberapa kebutuhan pokok, utamanya beras, gula, minyak, dan tepung terigu dijual dengan harga subsidi pemerintah," ujar Kabag Humas Tulungagung Mariyani, Sabtu.
Kebijakan di bidang ekonomi tersebut informasinya bakal terus dilakukan hingga tanggal 27 Agustus mendatang atau H-3 Lebaran.
Ia menjelaskan, operasi pasar tersebut merupakan hasil sinergi atau kerja sama antara Pemprov Jatim dan Pemkab Tulungagung dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan terkait, seperti, Perum Bulog, PG Mojopanggung, serta beberapa distributor kebutuhan pokok.
Hasilnya, dari beberapa titik konsentrasi dilaksanakannya kegiatan pasar murah, respons masyarakat terlihat sangat antusias. Mereka bahkan rela mengantri dan berdesakan demi mendapatkan sembako bersubsidi tersebut.
"Selisihnya memang tidak banyak, tapi sudah lumayan lebih murah dibanding harga pasaran," ujar Yustina Rahmawati, salah seorang warga di Jalan Raya Abdul Fatah, Kota Tulungagung.
Ibu muda ini menyebutkan, untuk beras kelas medium dalam operasi pasar hanya dijual dengan harga Rp6.100 per kilogram. Harga itu lebih rendah dibandingkan dengan harga beras dengan kwalitas yang sama di pasaran yang berkisar antara Rp6.800-Rp7.000 ribu per kilogram.
Demikian juga dengan harga minyak goreng kemasan yang hanya dijual dengan harga Rp11.450 per liter atau lebih rendah dibandingkan dengan harga pasaran yang mencapai Rp12.900 per liter.
"Untuk tepung terigu segitiga biru dan gula putih impor yang masing-masing dijual dengan harga Rp6.250 per kilogram serta Rp8.400 per kilogram. Padahal harganya asli tepung terigu ini di pasaran biasanya sekitar Rp7.500 per kilogram, sedangkan gula putih sekitar Rp9.000 per kilogram," kata Yustina.
Bupati Tulungagung Heru Cahyono mengatakan, operasi pasar ini dilakukan dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan bahan bahan pokok dalam mencukupi kebutuhan sembilan bahan pokok seperti gula, beras, minyak goreng, dan tepung.
Harga tersebut disubsidi dari dana provinsi sebesar Rp250 per kilogram dan selebihnya dari pemerintah daerah serta dispensasi dari stakeholder yang terlibat.
Selain menggelar operasi pasar secara keliling dari kecamatan ke kecamatan, Bupati Heru juga menyampaikan bahwa pihaknya berencana menggelar bazaar sembako murah di depan pendopo kabupaten, terhitung mulai tanggal 19-26 Agustus mendatang.
"Jumlah pembeli tidak dibatasi, tapi untuk teknis pembeliannya kami batasi maksimal hanya 5 kilogram saja, tidak boleh lebih. Ini untuk menghindari aksi borong oleh oknum tertentu demi mendapat keuntungan pribadi," terang Mariyani meneruskan penjelasan Bupati Heru Tjahjono. (Destyan)
Source: Antara Jatim | 13 Agst 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar