Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Indonesia Mantap di Puncak

Senin, 14 November 2011 | 23.03.00 | 0 komentar

PALEMBANG– Kontingen Indonesia makin mantap di puncak klasemen perolehan medali sementara SEA Games XXVI/2011 kemarin. Pencapaian semakin indah ketika Timnas U-23 membuka peluang meraih emas sepak bola.

Pada hari ketiga kemarin,secara keseluruhan kontingen Indonesia meraih 17 medali emas, 15 perak,dan 9 perunggu.Pada klasemen perolehan medali hingga pukul 23.00 WIB tadi malam,Indonesia sudah mengumpulkan 40 emas,29 perak,21 perunggu. Peringkat kedua diduduki oleh Thailand dengan 20 emas,16 perak, dan 24 perunggu. Emas untuk kontingen Indonesia mulai berdatangan sejak pagi hari dari cabang kano.

Pada perlombaan di Danau Cipule, Karawang, Indonesia mengoleksi tiga medali emas. Anwar Tarra merebut emas dari nomor kano tunggal 200 meter putra.Emas kedua Indonesia di cabang olahraga dayung dipersembahkan pasangan Anwar Tarra dan Eka Oktarorianus di nomor kano double 200 meter putra.

Sementara Masrifa, Rasima, Sarce Aronggear, dan Kanti Satyawati menyumbang medali emas di nomor kayak beregu 200 meter K4 putri. Cabang olahraga sepatu roda menjadi penyumbang terbanyak dengan 4 medali emas dan 2 perak. Emas diraih dari nomor 1.500 meter putra atas nama Johanes Wihardja, 1.500 putri milik Sylvia Setiawan,nomor 3.000 meter relayputri (Dela Olivia,Anindia Wening Melati, dan Latifa Hikmawati), dan 3.000 meter relay putra (Alan Chandra, Norman Faisal, dan Evan Cristian).

”Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami yang telah berhasil mempersembahkan medali emas, tetapi semuanya itu tidak terlepas dari dukungan dan doa masyarakat Indonesia,” kata Johanes Wihardja,atlet kelahiran Provinsi Riau itu. Kejayaan juga diberikan atlet dari cabang atletik yang sukses menyabet 3 medali emas,3 perak,dan 3 perunggu. Agus Prayogo merebut emas di nomor 10.000 meter putra.Pencapaian itu mengulang prestasi gemilangnya di SEA Games XXV/2009 Laos.

Emas kedua disumbang Heru Astrianto di nomor 400 meter putra.Kemudian, emas ketiga direbut Ridwan di nomor 1.500 meter. Agus mengaku senang dengan pencapaian itu meski sedikit kurang puas akibat gagal memecahkan rekor atas namanya sendiri.

“Sebenarnya saya ingin memecahkan rekor pribadi di sini.Tapi,cuaca panas di Palembang kurang mendukung. Bahkan, sejak 5.000 meter, saya sudah terasa bakal berat memperbaiki rekor. Beruntung keluarnya Eduardo Bonavista (Filipina) membuat saya enjoy melanjutkan perlombaan,” ujar atlet yang merupakan anggota TNI AD berpangkat sersan dua itu.

Heru Astrianto mengaku terkejut dengan hasil yang dicapainya. Sebab,pada SEA Games XXV/2009 Laos,dia hanya meraih medali perak.Apalagi, pada lomba tadi malam,dia hanya ditargetkan meraih medali perak.“Kemenangan ini untuk semua penonton yang ada di sini dan orang tua saya yang hadir jauh-jauh dari Tulungagung,” papar Heru. Medali lainnya datang dari cabang olahraga renang dengan 2 emas, 1 perak, 3 perunggu.

Bahkan,rekor SEA Games mampu dipecahkan perenang Indonesia ketika Yessy Yosaputra meraih emas 200 meter gaya punggung putri dengan waktu 2 menit 15,73 detik. Dia memecahkan rekor Akkiko Thomson asal Filipina 2 menit 16,76 detik. Satu medali emas lainnya di renang disumbangkan Indra Gunawan pada nomor 50 meter gaya dada putra dengan catatan waktu 20,25 detik.

Kontingen loncat indah Indonesia tak mau ketinggalan menyumbang 1 emas dan 1 perak.Medali emas datang dari nomor 10 meter synchronize putra melalui pasangan Muhammad Nasrullah dan Luthfi Niko Abdill. Sementara karate mempersembahkan tiga emas melalui Donny Dharmawan di kelas kumite -60kg putra, Jintar Simanjuntak di kelas -67kg putra, dan Yolanda Asmuruf di kelas kumite -68kg putra.

Sepak Bola ke Semifinal

Dari cabang olahraga sepak bola, tim nasional (timnas) U- 23 Indonesia memastikan diri melaju ke semifinal setelah menundukkan Thailand,3-1,di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tadi malam.Tiket semifinal sudah langsung dikantongi skuad asuhan Rahmad “RD”Darmawan itu walau masih menyisakan satu pertandingan sisa di Grup A kontra timnas Malaysia, Kamis (17/11).

Kemenangan yang diraih timnas U-23 diawali gol indah lewat sundulan Titus Bonai pada menit ke-32.Thailand bisa menyamakan kedudukan melalui penalti yang diselesaikan sempurna Rannachai Rangsiyo pada menit ke-50. Namun, skuad muda Merah Putih bisa bangkit mendominasi jalannya pertandingan setelah dua pemain Thailand,Theeraton Bunmathan dan Ekkasit Chaobut,diganjar kartu merah masing-masing pada menit ke- 12 dan 79.

Bagi Theeraton Bunmathan, kartu merah ini tragis rasanya setelah pada Jumat (11/11),dia juga mendapat kartu merah ketika memperkuat timnas senior Thailand lawan Arab Saudi pada laga kualifikasi Piala Dunia 2012 di Riyadh. Dari Riyadh,Theeraton langsung menuju Jakarta untuk melangsungkan laga lawan Indonesia.

Bukan performa bagus yang dia berikan untuk negaranya, tetapi kartu merah kedua dalam kurun tiga hari. Wajar jika Theeraton tampak menutup muka dengan kostumnya seusai mendapat kartu merah. Unggul jumlah pemain membuat Egi Melgiansyah dkk mudah mengacak lini pertahanan Thailand.

Buktinya Patrich Wanggai mencetak gol kedua timnas pada menit ke-61 setelah memanfaatkan bola liar di depan mulut gawang Ukrit Wongmeema. Gol itu membuat Patrich melengkapi koleksi golnya menjadi empat gol.Sementara gol penentu kemenangan timnas U-23 tercipta lewat Ferdinand Sinaga pada menit ke-90 memanfaatkan umpan matang Patrich.

Berbagai catatan atas hasil yang diraih timnas muda Merah Putih disampaikan RD.Pelatih asal Metro, Lampung, ini berpendapat ada hal positif dan negatif yang diraih timnya.RD bersyukur anak-anak asuhnya bisa mengatasi atmosfer pertandingan yang begitu besar.

“Secara umum anak-anak sudah berusaha keras keluar dari tekanan pertandingan yang cukup besar. Bermain di hadapan penonton yang banyak, tentu bukan pekerjaan yang mudah. Sudah saya katakan sejak awal bahwa atmosfer yang sebenarnya adalah seperti ini. Saya bersyukur, ini jadi situasi bagus dan akan jadi pelajaran berharga untuk semua pemain,” ungkap RD seusai pertandingan.

Kepuasan mampu mengatasi atmosfer dan lawan yang berat juga disampaikan gelandang timnas U-23 Mahadirga Lasut. Pemain yang sudah dikontrak Persija Jakarta ini menyatakan bahwa ini pertandingan yang tidak mudah. Dengan hasil yang maksimal yang diraih,hal itu tentu akan membuat skuad timnas U-23 menjadi semakin bersemangat menatap tahap selanjutnya.

”Kami sudah bermain sangat bersemangat.Awalnya kami memang merasakan ketegangan karena lawan yang kami hadapi juga adalah tim yang kuat. Kami terus berusaha sekeras mungkin mengikuti apa yang diinstruksikan pemain, dengan itulah kami akhirnya mampu mengatasi suasana dan kembali bermain santai,”tutur Dirga. Walau sudah memastikan satu tiket di babak semifinal, RD berjanji akan tetap bermain maksimal saat bertemu Malaysia.

Kemenangan tetap menjadi incaran timnas muda Merah Putih walau akan banyak rotasi yang akan dilakukan timnya. Hal itu harus dilakukan RD karena jarak laga kontra Malaysia dan semifinal hanya satu hari. Jadi RD akan menyimpan beberapa pemain agar tetap tampil bugar saat berlaga di semifinal.

“Hari ini (kemarin), kami memastikan satu tempat di babak semifinal walau masih menyisakan satu pertandingan sisa. Kami ingin tetap menang pada laga terakhir,hal itu demi mengunci posisi pertama di klasemen,”papar RD. Jika timnas muda Merah Putih memastikan satu jatah tiket ke babak semifinal,hal sebaliknya dialami timnas Thailand.

Sutjarit Jantakol dkk harus menutup targetnya meraih medali emas pada cabang olahraga sepak bola SEA Games XXVI/2011.Thailand harus angkat koper setelah menelan dua kekalahan dan satu kali bermain imbang. Manajer Thailand Kasem Jaliyawat Wong menilai wasit terlalu mudah memberikan kartu merah.

“Pertandingan jika tidak ada kartu merah pasti akan lebih menarik. Harusnya wasit juga lebih bijak, jangan terlalu cepat memberikan kartu,”papar Kasem. decky irawan jasri/ iwan setiawan

Sumber: seputar-indonesia.com | Monday, 14 November 2011

Posting Komentar