Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Kabar Gembira, Kondisi Ramdan Membaik Pasca-Cangkok Hati

Minggu, 25 April 2010 | 17.59.00 | 0 komentar

Surabaya - Keceriahan tampak dari raut wajah para dokter dan paramedis yang terlibat operasi cangkok hati Ramdan Aidil Saputra (3,5). Minggu (25/4/2010) siang, kondisi pasien asal Tulungagung Jawa Timur itu, tampak lebih baik dari yang diharapkan pasca operasi yang berlangsung selama 13 jam, Sabtu (24/4/2010) kemarin.

Ketua tim transplantasi liver yang memimpin operasi terhadap Ramdan, dr Sjamsul Arief SpA(K) mengungkapkan kepada wartawan di Gedung Bedah Pusat Terpadu (BGPT) RSU Dr Soetomo Surabaya, setelah melewati masa satu hari pertama pasca-operasi fungsi liver Ramdan menurun. Ini lebih baik dari yang diharapkan, karena biasanya justru naik.
Sementara itu hasil laboratorium dan pemeriksaan radiologi terhadap Ramdan juga menunjukkan hasil positif. Aliran darah dalam tubuh pasien ini normal dan tidak ditemukan penympatan apa pun. Begitu juga kondisi fisiknya terlihat membaik.

Tim transplantasi liver siang ini berencana melepas semua alat yang menempel pada tubuh Ramdan, termasuk alat bantu pernafasan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi karena semua peralatan tersebut merupakan sumber datangnya infeksi.

Kondisi Ramdan yang semakin membaik pasca-operasi itu, tidak saja menjadi kabar gembira bagi keluarga dan dokter yang menangani. Tetapi juga merupakan kabar gembira bagi masyarakat Indonesia. Sebab, itulah operasi cangkok hati pertama di Indonesia. Selama ini, pasien kelainan hati seperti Ramdan hanya bisa ditangani di Oriental Organ Transplantasi Center (OOTC) di Tianjin, Tiongkok.

Apalagi operasi cangkok hati terhadap Ramdan merupakan operasi cangkok hati tersulit yang pernah ada. Di antaranya, karena pasien pernah menjalani operasi selumnya.

Selain melepas semua peralatan yang menempel pada tubuh Ramdan, tim dokter akan memantau Ramdan dan ibu kandungnya Ny Sulistyowati (43) sebagai pendonor. Masa kritis bagi mereka diharapkan terlewati dengan baik.

Demi menyelamatkan nyawa anaknya, Sulistyowati rela 20 persen hatinya dipotong. Bagian itulah yang dicangkokkan pada buah hatinya. Bagian hati itu diharapkan akan berkembang menyesuaikan pertumbuhan anak dan pada akhirnya berfungsi menggantikan hati Ramdan yang telanjur rusak. Masa kritis bagi mereka diperkirakan berlangsung empat pekan ke depan, dan akan berangsur-angsur normal dalam dua atau tiga bulan ke depan.

Seperti diberitakan sebelumnya, operasi cangkok hati bagi Ramdan menarik perhatian Pemprov Jatim karena merupakan yang pertama di Indonesia. Pemprov tak segan-segan mengucurkan bantuan Rp 1,3 miliar demi kemajuan dunia kesehatan di Jatim ini.

Operasi itu sendiri memerlukan biaya Rp 2 miliar lebih, belum termasuk ongkos perawatan sebelum dan pasca-operasi. Kini muncul wacana untuk membangun pusat transpaltasi hati pertama di Indonesia di RSU Dr Seotomo Surabaya.

Sumber : zonaberita

Posting Komentar