TULUNGAGUNG - Faktor kerusakan alam dan perubahan iklim menjadikan Kabupaten Tulungagung, menjadi salah satu daerah di Jawa Timur, yang masuk kategori rawan bencana.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBPI) PB Nahdlatul Ulama, Sultanul Huda kemarin. Pernyataan tersebut diungkapkan dia, ketika memberikan materi tentang penanggulangan bencana di Gedung Prajamukti Pemkab Tulungagung kemarin.
Menurut Sultonul Huda, Kabupaten Tulungagung adalah satu diantara delapan kabupaten di Jawa Timur yang ditengarai rawan bencana. Kedelapan daerah itu, meliputi Tulungagung, Trenggalek, Malang, Lumajang, Pasuruan, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan. "Dari hasil survey kami sementara, delapan kabupaten itu masuk kategori kawasan yang rawan terjadi bencana," ujarnya.
Dia menambahkan, mengenai Tulungagung, secara geografis sekitar 45 persen kawasannya adalah pegunungan. Selain itu, memiliki tanah jenis Andolsoft yang mudah terjadi longsor. "Keterangan itu adalah data sementara kami,"tambahnya.
Melihat hasil survey itu, dia berharap Kabupaten Tulungagung segera memiliki tim penanggulangan bencana yang mumpuni. "Dengan terbentuknya tim penanggulangan bencana di tiap-tiap desa atau kecamatan, kami berharap pada masa pra, saat maupun paska bencana, mereka sudah terampil," harapnya.
Untuk mewujudkan itu, makanya PB NU melalui LPBPI, berupaya mencari dukungan kepada masyarakat di kawasan rawan bencana. "Dalam menyukseskan program ini, kami juga telah menjalin komitmen dengan badan nasional penanggulangan bencana atau BNPB, untuk bekerja sama dengan Australia selaku founding," terangnya.
Sultonul Huda melanjutkan, keberadaan LPBPI nantinya berfungsi sebagai media legislasi, pengembangan lembaga maupun pengembangan kapasitas masyarakat. "Harapan kami, minimal setiap warga nantinya mampu memiliki tim penagggulangan bencana. Ya minimal bisa memberikan pertolongan ketika terjadi bencana dan lain sebagainya," paparnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Maryoto Birowo ketika dikonfirmasi kemarin mengatakan, pemkab menyambut baik program yang ditawarkan PB NU, melalui LPBPI. Apalagi konsep program yang dibiayai Australia itu bersifat untuk penanggulangan bencana. "Intinya, Pemkab Tulungagung welcome dengan program ini," ucapnya kepada RaTu. (tri/ris)
Sumber : Jawa Pos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar