Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Kampanye BOS Melalui Festival Reog

Senin, 06 Desember 2010 | 11.11.00 | 0 komentar

SEPUTAR TULUNGAGUNG - Dunia pendidikan di Tulungagung, Jawa Timur memiliki cara unik dalam mengkampanyekan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke masyarakat, yakni dengan menggelar festival reog kendang antar SD dan SMP. Festival yang melibatkan ratusan siswa beserta guru dan orang tua murid ini berlangsung di Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, Minggu (5/12).

Ribuan anak-anak setingkat SD dan SMP bersama orang tua/keluarga serta guru-guru kelasnya demi menyaksikan pementasan seni reog kendang dari 34 perwakilan SD dan SMP se eks Kewedanan Kota Tulungagung. Suasana tampak mirim ajang/acara pencarian bakat yang kerap ditayangkan di sejumlah televisi swasta nasional.

Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Bambang Setyo Sukardjono, mengatakan, kompetisi reog antarsekolah tingkat SD dan SMP memang sengaja digelar sebagai sarana kampanye sekaligus sosialisasi program bantuan operasional sekolah (BOS) yang sampai saat ini belum sepenuhnya dipahami masyarakat, terutama kalangan wali siswa.

Ia menjelaskan, jenis kesenian ini sengaja dipilih karena dalam pelaksanaannya selalu membutuhkan kekompakan dan keterlibatan banyak orang sehingga bisa menjadi spirit dalam upaya Diknas mengkampanyekan BOS. Karenanya, untuk menciptakan kekompakan tersebut, setiap grup reog yang akan mengikuti kompetisi berhadiah total Rp38 juta ini haruslah melibatkan tiga unsur dunia pendidikan, yakni murid, orang tua murid, serta guru. "Mereka selanjutnya akan menari bersama-sama dalam satu tim untuk berkompetisi dengan peserta yang lain," ujarnya.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan poihak Bank Dunia selama kurun tahun 2009, pengetahuan masyarakat, khususnya orang tua murid, terhadap BOS ternyata masih rendah. Meski istilah BOS sudah cukup familiar dan banyak diketahui mereka (86,13 persen wali murid tahu istilah BOS), ternyata hanya 46,67 persen yang mengerti definisi kepanjangan BOS.

Lebih parah lagi, dari prosentase jumlah wali/orang tua murid yang telah mengerti definisi BOS tersebut hanya 45 persen saja yang benar-benar memahami tujuan BOS. Selebihnya, sekitar 2,49 persen sudah tahu besaran dana BOS dan 25,51 persen mengerti penggunaan dana BOS.

Data di Diknas Tulungagung, jumlah siswa SD/SMP penerima BOS pada tahun 2010 mencapai 125.847 siswa dengan anggaran sebesar Rp28 miliar. "Itu untuk periode Januari-Juni 2010. Sedangkan untuk periode Juli-Desember 2010, dana mencapai Rp14 miliar dengan jumlah penerima 126.263 siswa," ujarnya. (Ant/OL-04)

Sumber : mediaindonesia.com

Posting Komentar