SEPUTAR TULUNGAGUNG - Sedikitnya 40 rumah, dua di antaranya roboh, diterjang banjir bandang di Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung Kamis (9/12) dini hari. Pemerintah daerah mengevakuasi warga untuk menghindari banjir susulan.
Banjir bandang itu terjadi setelah tanggul Sungai Mundu yang melintas di Desa Simo dan Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru tak mampu menahan derasnya air. Dinding tanggul sepanjang 20 meter jebol dan memuntahkan air sungai ke pemukiman penduduk. “Seharian kemarin hujan deras,” kata Sukidi, 56, warga Desa Simo, Kamis (9/12).
Sebanyak 40 rumah yang bermukim di sekitar aliran sungai di Desa Simo tergenang air hingga setinggi 50 senti meter. Dua rumah rusak berat, satu di antaranya rata dengan tanah setelah diterjang arus sungai yang deras. Selain bangunan rumah yang terbuat dari anyaman bambu, kerusakan ini akibat dihantam puluhan batang kayu hutan yang terbawa arus sungai.
Pemerintah daerah dan satuan penanggulangan bencana Kabupaten Tulungagung bergerak cepat dengan mengevakuasi warga. Mereka diminta menyelamatkan perabotan rumah ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerugian material lebih besar.
Camat Kedungwaru Sugianto mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Saat ini pemerintah daerah telah mengirimkan bantuan bahan makanan dan relawan untuk membantu membersihkan rumah warga. “Banjir itu sudah pergi. Tapi akan datang lagi kalau hujan deras,” kata Sugianto.
Untuk mengantisipasi banjir susulan, pemerintah memberikan puluhan sak karung berisi pasir untuk menahan tanggul. Warga dengan dibantu TNI membersihkan sisa-sisa banjir yang banyak meninggalkan sampah dan batang pohon. Kerugian di tempat ini diperkirakan mencapai Rp 250 juta.
Berdasarkan pantauan Tempo, kawasan pemukiman penduduk di Desa Simo ini cukup rawan. Sebab posisi rumah mereka sejajar di bawah tanggul sungai yang tinggi. Sehingga ketika terjadi kebocoran tanggul, dengan cepat air menggenangi kampung itu.
Genangan air juga terjadi di Desa Ketanon yang tak jauh dari tempat itu.
Hingga saat ini genangan air masih mencapai 30 senti meter dan mengganggu arus lalu lintas. Tak sedikit pengguna jalan yang mengambil jalur lain meski harus memutar sejauh tiga kilometer. Sementara sejumlah pejalan kaki memilih menerobos genangan. HARI TRI WASONO
Sumber: TEMPO Interaktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar