Malang — Seorang ibu hamil pengidap HIV/AIDS dijadwalkan akan melahirkan bayinya pada awal April 2011 ini. Jika terlaksana, dan dikabarkan kondisi kehamilan sang ibu dalam keadaan baik, maka ini akan menjadi persalinan ke-13 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) hamil di Kabupaten Tulungagung.
Sampai sekarang perlindungan terhadap ODHA hamil dan secara umum ODHA, menyangkut pemenuhan hak-hak asasinya masih merupakan masalah. "Situasi stigmatik juga masih kuat sehingga ODHA juga kian bersikap enggan untuk bekerja sama dengan kalangan medis dan perlindungan ODHA," kata aktivis perlindungan ODHA di Tulungagung, Ifada Nurahmania, di Tulungagung, Selasa lalu.
Itu juga yang menyebabkan hingga kini tidak ada kepastian apakah ODHA hamil yang akan melahirkan bulan April 2001 ini bakal bersalin dengan metode pembedahan caesar (sectio caesaria/SC) atau tidak.
Protokol medisnya menyatakan, seharusnya atau idealnya ODHA hamil melahirkan dengan SC demi menghindari kerawanan penularan pada petugas persalinan dan bayi yang dilahirkan.
Menurut catatan Ifada, sejauh ini sudah ada 12 kasus persalinan ODHA. Namun, dari sejumlah itu, hanya dua di antaranya yang benar-benar bersalin melalui SC. Ibu hamil tersebut, yang ditemui akhir bulan lalu di kediamannya, cenderung memasrahkan perlakuan terhadapnya pada dokter.
Manajer kasus klinik Seruni, klinik konseling sukarela bagi ODHA (voluntary conseling unit), Zainur Rahman, menyatakan, pihaknya sudah terus berusaha mengedukasi ODHA tersebut agar meminta SC. Sebab, Pemkab Tulungagung melalui Dinas Kesehatan seharusnya mendorong demikian karena telah ada alokasi anggaran untuk biaya SC itu, yang bisa mencapai Rp 7-Rp 10 juta.
"Beban biaya ini yang sering kali mendorong petugas untuk enggan melakukan tindakan antisipatif serta proaktif mengajak ODHA hamil ikut SC," katanya.
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr Gatot D Purwanto yang dihubungi pada akhir bulan lalu menegaskan, sejauh ODHA tersebut sudah melaporkan dan sudah masuk dalam sistem perawatan rumah sakit yang dirujuk, maka Dinas Kesehatan bisa membantu pembiayaannya.
"Sudah ada dana Global Fund untuk membiayai persalinan ODHA hamil melalui SC, jadi seharusnya tak ada masalah," katanya.
Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Pemkab Tulungagung dr Triswati menegaskan, Dinas Kesehatan bakal memberi layanan SC kepada persalinan ODHA hamil, termasuk yang dijadwalkan akan melahirkan pada awal April 2011.
"Terima kasih sudah mengingatkan. Ya nanti akan kami bantu dengan tindakan SC," katanya.
Sumber:KOMPAS.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar