Surabaya - Propinsi Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,03 persen lantaran sejumlah harga kebutuhan pokok terutama kelompok makanan mengalami penurunan. Diantaranya; cabe rawit, beras, cabe merah, bawang merah, kacang panjang, cumi, kepiting, rajungan, udang basah dan tongkol
"Harga beras meski hanya turun 3 persen namun cukup menyumbang deflasi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Irlan Indracahyo hari ini Jum'at (¼) di Surabaya.
Menurut dia harga bawang merah yang sebelumnya Rp 23 ribu kini turun menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Harga cabe rawit yang sebelumnya Rp 90 ribu turun 16 persen menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabe merah besar yang sebelumnya Rp 21 ribu turun menjadi Rp 17 ribu per kilogram.
Kencenderungan terjadi deflasi semakin besar dengan turunnya harga ikan segar dan beberapa komoditas sayur-sayuran. Menurut Irlan cuaca yang tidak menentu bagi nelayan tidak mempengaruhi produksi ikan sehingga harganya menjadi turun. "Kalau harga sayur turun karena panen sayur meningkat bulan ini," ujarnya.
Dari hasil pantauan BPS terhadap harga barang dan jasa di pasar tradisional dan pasar modern di Jawa Timur diketahui terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 126,14 pada Februari menjadi 126,10 pada Maret 2011.
Menurut Irlan dari 10 kabupaten yang menjadi acuan BPS, deflasi terjadi di sembilan daerah. Yaitu Kediri sebesar 0,34 persen, Jember sebesar 0,33 persen, Tuban sebesar 0,31 persen, Banyuwangi 0,26 persen, Tulungagung 0,22 persen, Malang 0,09 persen dan Probolinggo sebesar 0,07 persen. Selain itu Madiun 0,05 persen dan Sumenep sebesar 0,01 persen.
Berbeda dengan daerah lain, inflasi kata Irlan justru terjadi di Surabaya sebesar 0,17 persen. Inflasi ini lanjut dia disebabkan kenaikan harga emas dan kelompok bahan makanan, yaitu telur ayam ras, emas perhiasan, bawang putih, minyak goreng, daging ayam dan bandeng.
Sementara itu lanjut Irlan laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2011 di Jawa Timur mencapai 0,99 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Maret 2010 terhadap Maret 2011) sebesar 7,32 persen. DINI MAWUNTYAS
Sumber:TEMPO Interaktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar