Tulungagung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar kegiatan pemantauan paparan pestisida dalam darah petani tembakau di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Jumat.
Pemeriksaan medis secara masal tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka implementasi program kesehatan yang didanai dari bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk Kabupaten Tulungagung.
"Anggaran yang bersumber dari hasil bagi cukai ini salah satunya kami alokasikan untuk melakukan pemeriksaan 'colinesterase' atau pemantauan paparan pestisida dalam darah petani tembakau, seperti yang sekarang tengah berlangsung," ujar Kabag Humas Pemkab Tulungagung, Mariyani.
Meski berlangsung singkat, pemeriksaan kesehatan secara gratis tersebut mendapat sambutan luas dari masyarakat, khususnya petani yang berkecimpung pada budidaya tembakau.
Hal itu setidaknya terlihat dari antusiasme mereka dalam mengantri giliran pemeriksaan sampel darah oleh sejumlah petugas medis dari dinkes setempat.
Informasi dari panitia kegiatan, jumlah petani yang telah melakukan pemeriksaan tak kurang dari 50 orang. Kegiatan itu sendiri dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat terpaparnya pestisida dalam darah petani tembakau.
Sebab, jika petani tembakau terpapar oleh pestisida golongan apapun, maka hal itu biasanya akan meningkatkan kadar enzim colinesterase dalam tubuh manusia yang kemudian mengakibatkan gejala-gejala seperti pusing, mual, serta mempengaruhi susunan saraf pusat.
Mariyani menambahkan, dengan adanya kegiatan pemantauan paparan pestisida dalam darah/colinesetare tersebut diharapkan petani tembakau bisa lebih mengetahui secara dini dampak tidak langsung dari paparan pestisida di dalam tubuh manusia.
"Pengetahuan mengenai risiko paparan ini penting agar petani dapat mengatisipasi dengan cara menggunakan alat pelindung diri baik dalam memformulasikan maupun menyemprot pestisida," terangnya memberi wawasan.
Selain itu, dalam setiap melakukan penyemprotan diharapkan juga selalu memperhatikan cuaca, khususnya arah angin agar bisa melakukan pencegahan lebih awal untuk menghindari risiko terpapar pestisida.
"Cara lainnya untuk mengurani risiko paparan adalah dengan istirahat atau tidak kontak dengan pestisida kurang lebih selama seminggu, mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan minum susu," imbuhnya.
Sumber: Antara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar