Malang - Kekeringan sudah menimpa 20 kabupaten di Jawa Timur berada di luar Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas serta Bengawan Solo. Hal ini dinyatakan Perum Jasa Tirta I sebagai pengelola dua sungai. Dikarenakan ketersediaan air di waduk masih sesuai pola atau mencukupi kebutuhan sesuai yang direncanakan.
"Kekeringan terjadi di luar DAS Brantas serta Bengawan Solo," kata Tri Hardjono kepada detiksurabaya.com di ruang kerjanya, Jumat (23/9/2011).
Kepala Bagian Humas Perum Jasa Tirta I mengungkapkan, kondisi tinggi permukaan air di seluruh waduk di Jawa Timur dan Jawa Tengah masih terpantau aman selama 20 hari terakhir. "Elevasi atau tinggi air aman," tegasnya.
Ia mengaku, 20 daerah kini tengah mendapatkan bantuan air bersih dari Pemprov Jatim itu berada di luar jangkauan aliran DAS Brantas serta Bengawan Solo, jadi wajar jika mengalami krisis air.
"20 Daerah itu dapat bantuan air bersih." ungkap dia.
Ke-20 daerah yang dimaksud adalah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Malang, Bojonegoro, Blitar, Kediri, Tuban, Sampang, Bangkalan dan Lumajang. Termasuk Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Pasuruan.
Ia menambahkan, sebagian besar 20 daerah itu berada di bagian selatan Jawa Timur yang tidak terlalui DAS Brantas dan Bengawan Solo. Sehingga wajar dan mendapatkan akses air berlebih.
Sementara pantauan terkini pola elevasi di waduk Sutami, kata dia, mencapai 266,65 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi aktual di waduk itu 267,44 mdpl.
Sedangkan low water level atau batas minimum elevasi Sutami 260 mdpl. "Elevasi artinya diatas pola," katanya.
Demikian juga di waduk Selorejo, sambung dia, pola elevasi 614,45 mdpl, aktual 617,91 mdpl, sedangkan low water level 606 mdpl. Untuk waduk Wonorejo, Tulungagung, pola elevasi 166,75 mdpl, aktual 168,02 mdpl, dan low water level 153 mdpl.
Dan Waduk Bening, Madiun, pola elevasi 98,15 mdpl, aktual 102,58 mdpl dan low water level 96 mdpl. Laporan harian di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, juga aman. Pola elevasi 130,45 mdpl, aktual 130,59 mdpl, dan low water level 128 mdpl.
"Kondisi itu menunjukkan ketersediaan air untuk PLTA, pertanian, industri dan PDAM dalam kondisi aman," bebernya.
DAS Brantas yang mengalir seluas 12.000 kilometer (Km) persegi mencakup sebagian besar wilayah Jatim. Sungai utama sepanjang 320 km dan memiliki 39 anak sungai dengan total panjang 1.400 km. Sedangkan potensi sumber air mencapai 11,80 miliar meter kubik per tahun.
Air di DAS Brantas ditampung dalam lima bendungan atau waduk tahunan dan tiga waduk harian dengan total tampungan sekitar 636,60 juta meter kubik. Air sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 345 ribu haktare dan menghasilkan listrik 1.160 GWh.
Selain itu untuk memenuhi kebutuhan air di Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) sebesar 300 juta meter kubik, serta memenuhi air untuk industri sebesar 1,87 juta meter kubik.
(fat/fat)
Sumber: detikSurabaya | Jumat, 23/09/2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar