SURABAYA---Kekeringan di wilayah Jawa Timur semakin meluas. Jika sebelumnya hanya terdata 417 desa di 21 Kabupaten/Kota, kini kekeringan telah melanda hingga 670 desa di 29 Kabupaten/kota.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Siswanto mengungkapkan terdapat sekitar 616 desa di 22 kabupaten yang kekeringannya termasuk dalam golongan tiga. Di tingkat ini, ketersediaan air hanya berkisar 10 liter per hari sehingga termasuk kritis. "Untuk memenuhi air ini, ada warga harus menempuh jarak 10-30 kilometer," ujarnya, Kamis (22/9).
Untuk menanggulangi kekeringan itu, pihaknya mengirimkan pasokan air bersih. Pengiriman air bersih ini, BPBD Jatim memprioritaskan daerah yang kondisi airnya telah kritis di 22 kabupaten/kota. Sejumlah daerah yang mengalami krisis air tersebut diantaranya Trenggalek, Pacitan, Nganjuk, Ponorogo, Bojonegoro, Pamekasan, Magetan, Malang, Lumajang, Pamekasan, Bangkalan, Tulungagung, Blitar, Gresik, Lamongan, Sumenep dan Madiun.
Untuk mengatasi kekeringan itu, BPBD Jatim mengajukan tambahan anggaran senilai Rp 13 miliar ke Pemprov. Dana tersebut diprediksi hanya cukup untuk satu bulan. Selain itu, BPBD mengajukan anggaran Rp 78 miliar ke pemerintah pusat untuk mengatasi kekeringan.
Redaktur: taufik rachman
Reporter: nuraini
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID | Kamis, 22 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar