Kemarau panjang beberapa bulan terakhir mengakibatkan debit air waduk menyusut
MALANG - Debit air di sejumlah waduk yang terletak di Jawa Timur saat ini mendekati batas minimum elevasi atau ketinggian permukaan air, akibat kemarau panjang beberapa bulan terakhir.
Juru bicara Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, Tri Hardjono, di Malang, Rabu (28/9) mengatakan, meski mendekati batas minimum elevasi air akibat musim kemarau, namun persediaan air di tujuh waduk Jawa Timur masih berada di atas batas minimum elevasi waduk. Sehingga, masih mencukupi untuk segala kebutuhan seperti irigasi, bahan baku industri, bahan air minum serta pembangkit listrik hingga awal musim hujan mendatang.
“Jumlah waduk di Jatim mencapai tujuh waduk, namun yang utama ada empat, yakni Waduk Sutami dan Selorejo di Malang, Waduk Bening di Madiun serta Waduk Wonorejo di Tulungagung, dan debit air di empat waduk itu sudah sesuai dengan pola musim kemarau,” katanya.
Tri menjelaskan, meski mendekati batas minimum elevasi, namun permukaan air di waduk relatif stabil, sebab pasokan air terus dikendalikan supaya bisa memasok kebutuhan irigasi, industri serta pembangkit listrik. Pasokan air berasal dari sejumlah sungai yang berada di aliran sungai Brantas, sehingga air yang ditampung dalam waduk masih mencukupi hingga memasuki musim hujan.
“Memang, debit air di waduk akan terus berkurang saat musim kemarau, namun bisa terisi kembali jika musim hujan datang di akhir tahun nanti," katanya.
Sementara dari rencana awal batas elevasi di Waduk Sutami adalah mencapai 266,65 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun kondisi kini di waduk itu mencapai 267,44 mdpl, sedangkan "low water level" atau batas minimum elevasi Waduk Sutami mencapai 260 mdpl. Untuk Waduk Selorejo, rencana awal batas permukaan air mencapai 614,45 mdpl, dan kini mencapai 617,91 mdpl, sedangkan batas minimun elevasi adalah 606 mdpl.
Sedangkan Waduk Wonorejo, Tulungagung, pola elevasi mencapai 166,75 mdpl, terkini 168,02 mdpl, dan batas minimum elevasi mencapai 153 mdpl. Waduk Bening, Madiun, rencana awal batas pesmukaan air mencapai 98,15 mdpl, kini 102,58 mdpl dan batas minimum elevasi mencapai level 96 mdpl. “Dengan kondisi seperti ini, menunjukkan ketersediaan air masih cukup atau aman untuk kepentingan PLTA, pertanian, industri dan PDAM,” katanya. ant
Sumber: surabayapost.co.id | Kamis, 29/09/2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar