Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Jumlah Penduduk Jawa Timur yang Bertransmigrasi Terus Bertambah

Kamis, 10 Juni 2010 | 10.37.00 | 0 komentar

KEDIRI - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan lebih dari 1.000 kepala keluarga di Jawa Timur memilih meninggalkan kampung halamannya. Mereka memilih menjadi transmigran di luar Jawa untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Saat menghadiri peresmian Pondok Pesantren Transmigrasi di Ponpes Lirboyo Kediri, Rabu (9/6), Saifullah mengatakan jumlah eksodus penduduk ini meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan diperkirakan jumlahnya melebihi angka 1.000 pada tahun 2011 mendatang. Karena itu dia menyatakan Provinsi Jawa Timur sebagai daerah yang paling siap merealisasikan program transmigrasi yang dicanangkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. “Kalau quotanya ada, kami siap memberangkatkan lebih dari 1.000 kepala keluarga,” ujarnya.

Menurut Gus Ipul - panggilan akrab Saifullah Yusuf – tingkat kepadatan penduduk di Jawa Timur cukup tinggi. Karena itu dia menyatakan sanggup memenuhi target Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta percepatan kawasan transmigrasi pada tahun 2011 mendatang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur Hary Soegiri mengatakan, jumlah transmigran tahun 2010 ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang berkisar 700 – 800 kepala keluarga. Pada tahun ini dia mencatat lebih dari 1.000 kepala keluarga atau sekitar 4.000 jiwa penduduk Jawa Timur yang berangkat ke luar Jawa. Mereka akan ditempatkan di sejumlah daerah transmigran, seperti Kalimantan dan Sulawesi.

Harry mengatakan, para transmigran tersebut memiliki alasan beragam untuk meninggalkan kampung halaman. Selain tingkat kepadatan penduduk, faktor kemiskinan juga menjadi alasan yang kuat. Mereka rata-rata berasal dari daerah tapal kuda seperti Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Madura. Sedangkan daerah lain yang menyumbang transmigran cukup besar adalah Trenggalek, Tulungagung, dan Malang. “Kami akan terus meyakinkan mereka agar mau bertransmigrasi dan meninggalkan kampong halamannya,” tutur Hary. HARI TRI WASONO / tempointeraktif.com

Posting Komentar