Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Jalur Penghubung Lamongan-Bandara Juanda

Sabtu, 19 Februari 2011 | 00.49.00 | 0 komentar

LAMONGAN, Seputar Tulungagung - Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur berencana mengembangkan jalur angkutan pemadu moda (port shuttle service) antara Lamongan dan Bandara Juanda, Surabaya. Salah satu jalur baru tersebut adalah Bandara Juanda-Gresik-Paciran (Lamongan).

Kepala Dnas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Bambang Hadjar Purwono menjelaskan, angkutan pemadu moda baru dari Bandara Juanda menuju terminal terpadu di lokasi pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Paciran. Angkutan pemadu moda itu direncanakan sebagai angkutan pelayanan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI), pariwisata, dan umum.

Di Paciran terdapat wisata maritim yang menjadi andalan Lamongan dan Jatim, yakni Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo and Gua Lamongan (MZL). " Saat ini rencana jalur tersebut sudah sampai tahapan untuk melakukan survei shelter terkait lokasi-lokasi yang digunakan sebagai tempat pemberhentian angkutan di sepanjang jalur Juanda-Gresik-Lamongan," kata Bambang, Jumat (18/2/2011).

Sarana yang akan digunakan adalah kendaraan bus dengan kapasitas tempat duduk 27-40 seats . Kendaraan itu akan dilengkapi fasilitas penyejuk udara serta tempat duduk untuk menaruh bagasi di ruang kabin.

Dishub Lamongan dimintai pertimbangan terkait lokasi tempat pemberhentian untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Lokasinya harus mengutamakan keamanan dan kemudahan serta tidak harus di terminal. Jika belum ada fasilitas shelter akan dibuatkan yang baru. "Dishub LLAJ Jatim mensyaratkan agar angkutan yang baru tersebut tidak menimbulkan gesekan dengan moda transportasi lainnya yang sudah ada," katanya.

Menurut Bambang, akan dibuat pengaturan operasional angkutan pemadu moda agar tidak diperbolehkan menaikkan penumpang di sepanjang jalur trayeknya, kecuali di Bandara Juanda. Namun angkutan pemadu moda ini dapat menurunkan penumpang di tempat pemberhentian yang ditentukan. " Untuk mencegah terjadinya persaingan dengan bus reguler antar kota dalam propinsi (AKDP), dipersyaratkan tarifnya lebih tinggi dari tarif bus non ekonomi (P atas) namun lebih rendah dari taksi," paparnya.

Selain Bandara Djuanda-Paciran, ada delapan trayek baru yang direncanakan. Trayek lainnya adalah Juanda-Malang-Blitar, Juanda-Batu, Juanda-Pasuruan-Probolinggo-Jember-Kediri-Tulungagung-Trenggalek. Selain itu juga ada trayek Juanda-Madiun-Ponorogo, Juanda-Bangkalan, dan Juanda-Bungurasih (Surabaya).

Sumber: kompas.com
FWMK4JFA8FFS

Posting Komentar