Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Yongki Aribowo : Berlatih Kejar Motor sang Ayah

Selasa, 08 Februari 2011 | 03.04.00 | 0 komentar

Terpilih memperkuat Timnas Indonesia U-23 Pra-Olimpiade 2012 tanpa seleksi secara tidak langsung menunjukkan kemampuan kelas wahid Yongki dalam mengolah si kulit bundar.

"GILA, saya harus mengejar sepeda motor yang dikemudikan ayah saya di wilayah Tulungagung yang berbukit-bukit. Tentu saya tertinggal dan ayah lebih dulu sampai di atas bukit," ujar Yongki Aribowo diiringi nada setengah tertawa.

Itulah ekspresi dari sebuah kenangan bagaimana seorang Yongki Aribowo harus berlatih keras untuk menerjuni dunia sepak bola sebagai profesinya. Dengan mengakui peran besar sang ayah
waktu dulu yang mendorongnya untuk serius bermain bola, Yongki kini memetik hasilnya.

Masyarakat sepak bola Indonesia tentu sekarang tak asing lagi dengan nama Yongki Aribowo. Penyerang muda Tim Nasional (Timnas) Indonesia ini tengah hangat digandrungi para pecinta bola Tanah Air. Raut mukanya yang 'oke' juga banyak mendapat sambutan hangat kaum hawa pecinta bola yang sekarang jumlahnya cukup banyak.

Selain dikenal sebagai penyerang sepak bola yang tangguh, ternyata Yongki adalah sosok yang hangat dan humoris. Hal itu terasa saat berbincang santai dengan Media Indonesia di lobi lantai 9, Hotel Ibis, Slipi, Jakarta, Jumat, (4/2).

Pria kelahiran Tulungagung, sebuah kota kecil di Jawa Timur, ini memang menjawab setiap pertanyaan dengan ramah dan santai. Dia berusaha memaparkan perjalanan kariernya.
Saking cairnya suasana saat menceritakan perjalanan karier bolanya, kadang di sela wawancara pria kelahiran 23 November 1989 ini terus meledeki rekan sekamarnya, Gunawan Dwi Cahyo. Sontak tawa riang keluar sepanjang wawancara itu.

Yongki sedang merajut sukses sebagai pemain sepak bola nasional. Ia dilirik sebagai seorang anak muda berbakat Indonesia di bidang sepak bola yang memiliki kecepatan, kelincahan, dan kemampuan mengontrol bola.

Yongki boleh jadi telah meraih impian untuk menjadi pemain andalan tim 'Merah Putih'. Anak ketiga pasangan H Gunarto dan Hj Nur Fadillah ini mengaku sang ayah selalu mengajarkannya kedisiplinan.

“Kamu bermain bola hanya sekadar kegemaran atau impian? Jika ingin menjadi pemain profesional, kamu harus menggelutinya secara serius dengan disiplin,� ujar Yongki sambil menirukan gaya sang ayah saat itu.

Yongki mulai menyukai permainan sepak bola sejak duduk di kelas 6 sekolah dasar sehingga sang ayah terus menekankan olah fisik sebagai modal utama saat bermain bola.

Dia masih ingat ayahnya terus 'memaksa' berlari cepat tiap hari. Jarak yang harus ditempuh pun lumayan, terhitung puluhan kilometer dengan rute yang tidak selalu datar. “Ayah saya sadar kecepatan dan kekuatan fisik harus ada pada setiap pemain bola," ujar pemilik nomor punggung 23 ini.

Debut menuju pemain profesional diawali Yongki dengan mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) Sinar Jaya Tulungagung. Ia kemudian berlabuh ke Perseta Junior Tulungagung pada 2006. Selama dua tahun dia memperkuat Perseta Junior.

Karier sepak bola pengidola Filipo Inzagi, pemain Italia, ini berlanjut ke PSB Blitar. Bersama klub divisi dua itu, Yongki mampu menunjukkan talentanya sebagai penyerang andal. Dia juga sukses membawa PSB Blitar naik ke Divisi I Liga Indonesia.

Ketajamannya membaca permainan lawan menempatkan Yongki semakin dikenal sebagai striker yang pandai menempatkan posisi di depan gawang lawannya. Gol demi gol lahir dari kakinya yang dilengkapi dengan kecepatan larinya yang kencang.

Kesuksesan membawa PSB Blitar membuat pengurus Persik Kediri tertarik merekrutnya. Yongki pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk bergabung memperkuat Persik Junior pada 2008. Di tahun berikutnya, 2009, saat Persik menunjukkan performa puncaknya, Yongki pun merumput bersama pemain senior di Persik. Hingga di tengah usianya yang terbilang muda, Yongki sudah bersanding dengan pemain senior Persik Kediri seperti Budi Sudarsono.

Di klub berjuluk 'Macan Putih' itu, ketajaman Yongki semakin terasah. Berduet dengan Saktiawan Sinaga, Yongky terus menyumbangkan gol bagi Persik. Tak ayal duetnya dengan striker asal Medan itu membuat Persik disegani klub-klub papan atas seperti Persija.

Tidak lupa sejarah

Kini Yongki sudah berlabuh dan membela Arema Indonesia dalam Liga Super Indonesia. Namun, keberadaannya dulu di Persik Kediri yang melambungkan namanya tidak ia lupakan. Yongki terus terang mengaku bangga telah membela Persik pada musim kompetisi 2009-2010. Dia juga bangga bisa bermain bersama pemain-pemain inti 'Macan Putih'.

"Hidup Persik", ujar Yongki sambil menggoyang badan Gunawan rekan satu kamarnya itu. "Jadi kamu masih bangga pada Persik nih, meski sekarang memperkuat Arema", ledek Gunawan.
"Ya, banggalah. Persik mania nih. Emangnya kamu", balas Yongki yang kembali meledeki kawannya itu.

Yongki memang patut berbangga telah bermain di Persik. Lantaran aksi gemilangnya bersama Persik, Yongki dipanggil pelatih Alfred Riedl untuk bergabung dalam Timnas Senior pada Piala AFF 2010.

Seolah tidak ingin membuang kepercayaan sang pelatih, Yongki kembali tampil memukau saat Indonesia melumat Filipina. Bersama Christian Gonzales, penampilannya itu mampu memorak-porandakan pertahanan Filipina yang dikenal kokoh.

Kini Yongki telah disejajarkan dengan Bambang Pamungkas, bahkan seniornya asal Tulungagung, Singgih Pintono yang pernah memperkuat Timnas di era 1990-an. Tentu saja kiprah sang penyerang nan humoris bersama Timnas U-23 diharapkan mampu memberi prestasi bagi Indonesia, setidaknya di kancah regional. Sebuah gelar juara yang telah dinantikan selama satu dekade.(M-1)

Sumber: mediaindonesia.com

Posting Komentar