KEDIRI- Jemaah Ahmadiyah di Kediri, Jawa Timur, mengaku tidak risau terkait dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Jatim tentang larangan aktivitas bagi jemaah Ahmadiyah di provinsi itu.
Tokoh Ahmadiyah Kediri Aminullah Yusuf mengatakan ada hal-hal yang perlu dipelajari lebih lanjut dari SK yang ditetapkan Senin kemarin tersebut. “Kami menghargai keluarnya SK. Saat ini belum ada dari pemerintah yang memberikan surat kepada kami, tapi kami masih belum paham apa maksud dari (larangan) aktivitas yang dimaksud dalam SK,” ungkapnya.
Ulama Ahmadiyah yang kerap menyampaikan siraman rohani bagi jemaah Ahmadiyah di Kota/Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Tulungagung ini menambahkan, penjelasan tersebut penting karena menjadi acuan dalam menjalankan kegiatan internal.
Menurut Aminullah ada dua jenis kegiatan Ahmadiyah. Jika yang dimaksud pelarangan memasang atribut dan berdakwah ke non-Ahmadiah, hal tersebut sudah dilakukan sesuai SKB 3 menteri yang lalu. “Namun untuk aktivitas ibadah antara manusia dengan Tuhan seperti salat, ya harus tetap jalan,” jelas Aminullah.
Dia menegaskan tidak akan mengumpulkan jemaahnya untuk membahas masalah ini.
Pengajian akan berlangsung seperti biasa dan tidak ada rencana berkoordinasi untuk membahas SK. “Kami selama ini sudah menjaga hubungan baik dengan warga sekitar bukan karena diperintah aturan, tapi syariat Islam memang seperti itu,” terangnya.
Pihaknya berharap, dengan munculnya SK itu keamanan di Jawa Timur tidak semakin memburuk. “Kami percaya kepada Pak Gubernur, maksud dari pelarangan aktivitas adalah sama-sama menjaga perdamaian di Kediri,” paparnya. (ton)
Sumber: okezone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar