Tulungagung - Tri Lutfiati Khasanah (27) adalah atlet lari berprestasi asal Tulungagung. Merasa tak diperhatikan, Tri memilih pindah menjadi atlet di Bantul, Jogjakarta. Alasannya, Tri butuh biaya lebih untuk mengobatkan ibunya yang kena stroke.
Nama Tri Lutfiati Khasanah tak bisa dilepaskan dari ajang olahraga Jatim Open. Sejak 2005, putri ke-3 pasangan Katijan (65) dan Ny Rubiyatin (60) ini selalu ikut even lari, mewakili Tulungagung. Pada 2005, ia menyabet perunggu untuk lari gawang 100 meter. Pada 2006, meraih perunggu di nomor yang sama. Setelah vakum pada 2007 karena tipus, pada 2008 ia meraih perunggu untuk nomor 400 meter gawang. Tri juga sempat ikut serta di Kejurnas atletik, meski gagal meraih prestasi.
Sembilan bulan silam Tri memilih pindah ke Bantul. Ibunya sakit stroke. Ia butuh dana untuk mengobatkan sang ibu. Apalagi, ayahnya hanya bekerja sebagai tukang angkut sampah. “Ibu saya sempat harus menjalani perawatan hingga 3 kali di RS,” ceritanya, Sabtu (19/3).
Saat Tri terjepit masalah, datang tawaran dari KONI Bantul. Ia diajak bergabung. Pihak KONI Bantul juga siap membantu biaya perawatan ibunya. Berkat bantuan itu, Ny Rubiyatin sembuh. Meski tubuh bagian kiri masih sulit digerakan, namun sudah beraktivitas seperti semula.
Tri mulai menekuni lari sejak kelas IV SD, diasuh pelatih atletik Dwitoyo. Ia sempat berlatih bersama Yongki Aribowo, striker timnas sepakbola dan Arema Indonesia. Namun, Yongki beralih menekuni sepakbola.
Di Bantul, Tri menjadi anggota Bantul Athletic Club (BAC) yang khusus menggembleng atlet dengan agenda terprogram. “Saya tengah bersiap menghadapi kejurnas. Ini even besar pertama setelah saya ke Bantul,” pungkas Tri.st37 Sumber: SURYA Online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar