Kediri – Panitia lokal penyelenggaraan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke-3 kebingungan mencari uang. Pasalnya, Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf menghendaki seremonial pembukaan dilakukan dengan megah.
Kesulitan ini disampaikan oleh pengurus KONI Kota Kediri yang menjadi tuan rumah penyelengaraan Porprov ke-3 yang akan digelar pada 15-22 Juli 2011. Di tengah keterbatasan anggaran yang diberikan oleh Provinsi Jawa Timur, panitia diminta membuat seremonial pembukaan Porprov yang sangat megah. “Gus Ipul (panggilan Syaifullah Yusuf) ingin menghadirkan band Ungu atau ST12,” kata Humas KONI Bambang Legiono kepada Tempo, Jumat, 24 Juni 2011.
Menurut Bambang, Gus Ipul menghendaki pelaksanaan Porprov kali ini jauh lebih meriah dibandingkan Porprov ke-2 yang dilaksanakan di Malang pada 2009 lalu. Apalagi kompetisi olahraga ini diikuti oleh 38 perwakilan kota/kabupaten se-Jawa Timur.
Sayangnya, permintaan tersebut tak diimbangi dengan dukungan anggaran yang diberikan pemerintah provinsi. Kepanitiaan kali ini hanya menerima kucuran senilai Rp 13 miliar dari APBD Jawa Timur. Sementara itu, dana anggaran untuk pelaksanaan pembukaan hanya sekitar Rp 700 juta. “Event organizer yang kami gandeng meminta dana setidaknya Rp 2 miliar jika sesuai permintaan Gus Ipul,” kata Bambang.
Demi memenuhi keinginan tersebut, panitia sempat kelabakan mencari dukungan dana dari sponsor, salah satunya dari perusahaan rokok terbesar di Kediri, PT Gudang Garam Tbk. Namun, upaya ini juga kurang maksimal setelah perusahaan itu menolak mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar yang diajukan panitia. Perusahaan tersebut hanya memberikan Rp 500 juta untuk membiayai seremonial pembukaan yang akan dilaksanakan di Stadion Brawijaya.
Atas kesulitan itu, panitia akhirnya memutuskan menolak permintaan Gus Ipul dan membuyarkan angan-angan memanggil band Ungu atau ST 12. Sebagai gantinya, panitia akan mengundang 1.000 seniman Jaranan dan Reog Kendang yang merupakan sumbangan dari Pemerintah Tulungagung. “Kebutuhan kami yang lain masih banyak, sayang kalau dananya disedot habis hanya untuk pembukaan,” kata Bambang.
HARI TRI WASONO
Sumber: TEMPO Interaktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar