Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

75 Desa di Tulungagung Endemik Demam Berdarah

Jumat, 15 Januari 2016 | 18.37.00 | 1 komentar

Tulungagung - Sebanyak 75 dari total 271 desa/kelurahan se-Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diidentifikasi sebagai kawasan endemik demam berdarah, mengacu selalu ditemukannya kasus DB di daerah yang sama selama tiga tahun berturut-turut.

"Satu lingkungan dinyatakan sebagai kawasan endemik (wabah penyakit tertentu) jika dalam kurun tiga tahun berturut ditemukan kasus serupa. Data kasus DB ini yang selalu kami temukan di 75 desa di Tulungagung sejak 2013-2015," kata Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Tulungagung, Didik Eka di Tulungagung, Jumat.

Ia tidak merinci satu per satu desa mana saja yang menjadi langganan wabah DB.

Didik hanya mengisyaratkan kawasan endemik DB tersebar di semua kecamatan di Tulungagung yang berjumlah 19 wilayah administratif.

Wabah DB terutama menonjol di area pemukiman yang banyak terdapat genangan air, seperti Tulungagung, Gondang, Kalidawir, Bandung, Campurdarat, Ngunut, Rejotangan, Ngantru serta Karangrejo.

"Daerah dataran dan area yang banyak terdapat tempat genangan air biasanya berisiko tinggi menjadi kawasan endemik DB," kata Kabid P2PL Dinkes Tulungagung Triswati Sasmito menjelaskan.

Mengantisipasi ledakan kasus DB sebagaimana tahun lalu (2015), baik Didik maupun Triswati mengisyaratkan dinkes aktif mengampanyekan gerakan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk, jauh hari sebelum musim hujan tiba.

Masalahnya, kata Didik, membangun kesadaran yang bersifat preventif atau pencegahan memanglah tidak mudah.

"Sosialisasi terus kami lakukan. Selain PSN, saat ini dinkes bersama jajaran puskesmas juga aktif melakukan tindakan pengasapan untuk memberantas nyamuk aedes aegypti, nyamuk pembawa virus demam berdarah itu," ujarnya.

Selain 75 desa yang diidentifikasi sebagai kawasan endemik DB, dinkes sebenarnya juga mencatat sebanyak 136 desa/kelurahan lain yang sempat ditemukan kasus demam berdarah pada kurun 2014/2015.

Namun karena temuan bersifat sporadis dan tidak konsisten selama tiga tahun terakhir, desa/kelurahan itu tidak masuk daftar identifikasi kawasan endemik yang mendapat perhatian lebih dari dinas kesehatan.

"Hanya 60 desa/kelurahan yang dinyatakan `bersih` dari wabah DB selama kurun tiga tahun terakhir," ujarnya.

Selama periode 2015, lanjut Didik, ledakan kasus DB di Tulungagung tergolong besar.

Berdasar data masuk yang direkap dinas kesehatan dari 19 puskesmas, rumah sakit/klinik swasta dan RSUD dr Iskak, terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2015 tercatat jumlah DB mencapai 929 kasus, beberapa di antaranya meninggal.

"Ledakan kasus tahun lalu terkait dengan siklus lima tahunan dimana pada 2005 kasus DB tinggi. Sempat turun pada periode 2006-2009, terjadi ledakan lagi pada 2010 dan tahun lalu terulang lagi dengan volume cukup fantastis," kata Didik. (antarajatim.com)

+ komentar + 1 komentar

Senin, 26 Oktober 2020 pukul 23.14.00 WIB

BELI NASI GORENG KLIK DISINI ya kak

Terimakasih atas Komentarnya di 75 Desa di Tulungagung Endemik Demam Berdarah

Posting Komentar