Solo - Dalam rangka memperingati hari tari internasional yang jatuh pada 29 April, Pemkot Surakarta Solo bekerja sama dengan ISI Surakarta menggelar acara bertajuk Solo Menari. Acara tersebut berupa kegiatan tari selama 24 jam tanpa henti di sejumlah titik di kota Solo. Pada sesi pembukaan, Walikota Surakarta turut serta menari beserta masyarakat, pelajar dan dan para penari profesional.
Pembukaan acara dilakukan secara bersamaan di Kanopi Solo Square di Jalan Slamet Riyadi, oleh Walikota Joko Widodo, dan di Lapangan Rektorat ISI Surakarta di Jalan Ki Hajar Dewantoro, oleh Wakil Walikota Hadi Rudyatmo, tepat pukul 07.00 WIB.
Di Kanopiu Solo Square, sebelum membuka acara dilakukan pengalungan sampur (selendang tari) kepada walikota. Sebagai tari pembuka adalah aerobis dance dan salsa dance yang diikuti ratusan pelajar, penari profesional, dan masyarakat umum. Bahkan walikota Joko Widodo juga ikut bergabung menari bersama.
Ketua Panitia, Wahyudiarto, mengatakan acara menari 24 jam secara sambung-menyambung tersebut selain diadakan di kompleks ISI Surakarta, juga diadakan di city walk Jalan Slamet Riyadi, panggung di depan Taman Sriwedari, panggung di depan Pasar Ngarsopuro, panggung di Gladag. Panggung-panggung tersebut sengaja dirikan untuk pelaksanaan acara tersebut.
"Yang tercatat saja, acara ini diikuti 2.000 penari. Mereka berasal dari penari profesional, mahasiswa, pelajar dan karyawan atau pegawai pemerintahan. Jumlah tersebut belum ditambah masyarakat umum yang secara spontan ikut bergabung atau berpartisipasi ikut menari. Partisipasi aktif publik inilah memang yang kami harapkan dalam mengadakan acara Solo Menari ini," ujarnya.
Selain diikuti para penari dan warga Solo, acara tersebut juga didukung para penari dari berbagai daerah yang secara khusus datang ke Solo untuk ikut memeriahkan acara. Diantaranya dari Yogyakarta, Bali, Surabaya, Bandung, Ponorogo, Blora, Jakarta, Tulungagung, Pacitan, Trenggalek, Sidoarjo, Semarang, Wonosobo, Banyumas, Tegal, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua. Akan tampil pula sejumlah penari asing yang saat ini memang sedang studi di Solo.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, selain ada tari-tari lepas, juga terdapat penampilan bertema khusus. Tari bertema itu diambil dari epos Ramayana. Meskipun tidak secara urut dilaksanakan, namun di setiap titik digelar episode tertentu dari pengusiran Rama hingga meninggalnya Rahwana. Di Solo Square misalnya, digelar episode 'Rama Tundhung' atau pengusiran Rama dari negeri Pancala, yang merupakan episode awal cerita Ramayana.
Selain itu, lanjutnya, ada empat penari yang akan menunjukkan kemampuan menari 24 jam tanpa henti. Keempat penari itu adalah Muslimin Bagus Pranowo, Luluk Ari, Havod Ponx, dan Darlein Litay. Sejak acara dimulai hingga acara ditutup 24 jam ke depan, keempatnya akan terus menari tanpa henti.
Acara tersebut berakhir pada pukul 07.00 WIB Jumat (30/4) besok di Teater Kapal ISI Surakarta, ditandai dengan orasi tari oleh FX Sudaryanto, krtikus tari sari STSI Bandung. (detiknews)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar