Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Warga Tuntut Penghentian Eksplorasi Tambang

Kamis, 20 Mei 2010 | 02.49.00 | 0 komentar

Tulungagung – Lebih dari 1.000 warga lereng Gunung Cemenung, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung mendatangi kantor Bupati setempat. Mereka menuntut penghentian aktivitas penambangan mangaan di gunung itu karena mengancam keselamatan warga.

Menumpang truk dan sepeda motor, warga yang dibantu aktivis lingkungan hidup melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tulungagung Heru Cahyono di Jalan Ahmad Yani. Mereka mendesak penghentian operasional PT Argo Kencana yang melakukan eksplorasi mangaan di kawasan itu sejak tahun 2009. “Lama-lama rumah kami bisa hancur diterjang longsor,” teriak koordinator aksi Zainal, Rabu (19/5).

Kegiatan eksplorasi yang dilakukan di lereng Gunung Cemenung tersebut ditengarai menjadi pemicu terjadinya musibah longsor serta surutnya sumber air di kawasan itu. Apalagi warga setempat tidak merasakan keuntungan atas keberadaan perusahaan pertambangan dari Malang tersebut.

Aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai aksi saling dorong dengan petugas kepolisian. Warga berusaha memasuki pintu pagar kantor bupati yang dijaga ketat aparat Kepolisian Resor Tulungagung.

Karena kesal keinginannya untuk bertemu Bupati Heru Cahyono tak kunjung dipenuhi, massa melakukan tindakan anarkis dengan melempari petugas menggunakan nasi bungkus dan air mineral. Sejumlah tanaman hias di halaman kantor bupati juga tak luput dari perusakan mereka.

Untuk meredam kemarahan warga, Bupati Heru Cahyono akhirnya keluar menemui mereka dengan pengawalan ketat polisi. Kepada warga Heru menyatakan menutup aktivitas penambangan di Gunung Cemenung hari itu juga. “Penambangan ditutup sejak hari ini,” kata Bupati yang disambut teriakan gembira pengunjuk rasa.

Selain menyatakan penutupan, Bupati juga bersedia membubuhkan tanda tangan kesepakatan yang disodorkan warga atas sikap tersebut. Akibat aksi ini seluruh arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani lumpuh. Para pengunjuk rasa yang tidak bisa masuk ke kantor bupati memilih menutup jalan. tempointeraktif.com

Posting Komentar