Tulungagung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap dan akan terus mendorong segala usaha yang bisa membuat Tulungagung menuju zona integritas anti korupsi. Demikian dikatakan Dhedi Adi Nugroho dari Direktorat Pendidikan dan pelayanan Masyarakat KPK disela-sela acara dialog pendidikan anti korupsi di auditorium STAIN Tulungagung, Kamis (10/6/2010).
“Kami terus mendorong daerah-daerah yang belum termasuk pilot project pembentukan zona integritas anti korupsi agar terpacu ke arah zona integritas itu. Termasuk Tulungagung,” ujarnya.
Dhedi mengatakan, saat ini ada tujuh kota di Indonesia yang sedang menjadi pilot project pembentukan zona integritas anti korupsi oleh KPK. Medan, Surabaya, Makasar, palembang, Semarang, Bandung dan Samarinda. “Di daerah tersebut akan dibuka pengadilan tindak pidana korupsi sebagaimana yang direncanakan Mahkamah Agung,” imbuhnya.
Sebagai langkah awal, pembentukan zona integritas anti korupsi melalui pendidikan, pelajaran anti korupsi disisipkan dalam mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa. “Untuk Tulungagung yang bukan pilot project dan sekarang didialogkan di area kampus merupakan hal yang bagus. Artinya memang seperti daerah Tulungagung perlu terlebih dulu dilakukan dikalangan kampus sebelum kemudian menjalar ke lembaga pendidikan lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Presiden BEM STAIN Tulungagung, Zainul Arifin, mengakui tidak mudah membentuk zona integritas anti korupsi. Masalahnya, harus ada tiga komponen yang bersinergi dalam zona anti korupsi. Ketiga komponen itu adalah lembaga pendidikan yang anti korupsi, badan publik yang anti korusi serta komunitas seperti di antarnya BEM, ormas, dan organisasi kepemudaan yang juga anti korupsi. “Tetapi kami dari BEM STAIN Tulungagung sudah bertekad bulat untuk membentuk zona integritas anti korupsi. Karena itu, kami berkomitmen mendukung segala upaya anti korupsi,” tandasnya.
Ketua STAIN Tulungagung, Dr Maftuki saat membuka acara dialog menegaskan saat ini diperlukan pendidikan anti korupsi secara intensif. Terlebih praktik korupsi sudah merajalela ke semua sendi kehidupan di negeri ini. “Seperti dalam pemilu katanya pemberian uang itu untuk tasyakuran atau dalih apa pun namanya. Padahal itu bagian korupsi karena memberi untuk memilih,” kata Maftuki.
Karena itu, sebagai lembaga pendidikan tinggi, lanjutnya, STAIN Tulungagung akan mendukung segala upaya anti korupsi. “Bahkan kami akan masukkan pendidikan anti korupsi sebagai mata kuliah di STAIN Tulungagung,” janjinya. (zonaberita.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar