Aksi penjarahan toko emas kembali terjadi di wilayah Kediri. Namun, modus yang dilakukan kawanan perampok kali ini agak berbeda. Pelaku tidak datang dengan tiba-tiba lalu menodongkan senjata api kepada korbannya, melainkan dengan cara membobol tembok dan menggasak isi toko.
Kali ini yang menjadi sasaran kawanan perampok yakni Toko Emas Matahari di ruko Pasar Kras Kabupaten Kediri, milik Siti Khomariah, 60. Toko emas milik perempuan asal Jl Kapten Kasiin, Kelurahan Plandaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Tulungagung ini dibobol, Kamis (22/7) dini hari. Akibat aksi perampokan tersebut, berbagai macam perhiasan emas seperti kalung, cincin, dan gelang seberat 1,5 kilogram milik korban yang disimpan dalam brankas baja amblas digasak pelaku. Diperkirakan korban mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta.
Informasi yang diperoleh di lokasi, aksi perampokan tersebut baru diketahui sekitar pukul 07.30 WIB oleh anak korban, Leyin, 39. Seperti biasa, pagi itu, Leyin, dan pegawainya, Titin, 21, hendak membuka toko. Begitu masuk ke toko, korban terkejut melihat barang-barang dalam toko acak-acakan. “Begitu saya buka pintu, barang-barang di dalam toko sudah tidak karuan,” ujar Leyin ditemui di lokasi.
Leyin lebih terkejut lagi saat melihat brankas yang digunakan untuk menyimpan berbagai perhiasan milik ibunya sudah terbuka. Saat diperiksa, isi brankas tersebut sudah kosong. “Pelaku merusak brankas, dan menguras isinya,” jelas Leyin yang biasa membuka toko milik ibunya sekitar pukul 08.00 WIB dan tutup sekitar pukul 15.00 WIB itu.
Bagaimana pelaku masuk ke dalam toko? Diceritakan Leyin, pelaku masuk dengan cara membobol tembok belakang toko. Setelah berhasil menjebol tembok tersebut, diduga pelaku merayap masuk ke dalam toko. “Ukuran lubangnya kecil, hanya cukup untuk badan manusia saja,” cerita Leyin yang kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Setelah menerima laporan, petugas Polsek Kras dibantu petugas dari Polres Kediri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Petugas menemukan sebilah gergaji dan karung yang diduga milik pelaku. “Mungkin saja karung ini digunakan pelaku untuk membawa alat-alat yang dibawanya,” terang KBO Reskrim Polres Kediri Iptu Sukarman.
Sukarman menjelaskan, dari olah TKP sementara, diduga pelaku lebih dari dua orang. Pelaku masuk dengan cara membobol tembok toko bagian belakang. “Di belakang ruko ini kan pasar, jadi pelaku masuk, lalu membobol dinding toko. Kalau melihat lubangnya, sepertinya pelaku menggunakan linggis untuk melubangi tembok,” ujarnya.
Kok, pelaku bisa leluasa melubangi dinding toko? Dijelaskan Sukarman, kondisi ruko tersebut memang sepi. Biasanya, para pedangang di ruko tersebut setelah tutup, pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan satpam pasar hanya satu orang saja. “Kiri kanannya tidak ada orang, jadi saat pelaku menggangsir tembok tidak ada yang mendengarkan,” jelasnya.
Dalam olah TKP tersebut petugas juga mendatangkan dua ekor anjing pelacak (K9) milik Detasemen B Sat Brimob Polda Jatim. Hal itu untuk mengetahui jejak pelaku saat melakukan aksinya. Begitu dilepas, anjing pelacak tersebut berlari-lari mengitari lokasi, termasuk di dalam pasar. “Hanya untuk mengetahui, jejak pelaku saja. Mungkin mereka (pelaku) sempat berhenti di suatu tempat dan ada barang bukti lagi yang tertinggal,” ucap Sukarman.
Olah TKP dengan menggunakan anjing pelacak tersebut mengundang perhatian warga yang berada di sekitar. Puluhan warga berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan proses olah TKP.
Sumber : surya.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar