Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Akibat Penambangan Batu, Warga di Tulungagung Nyaris Bentrok

Sabtu, 14 Agustus 2010 | 04.28.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG - Dua kelompok warga di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), Jumat (13/8/2010) siang, nyaris bentrok massal.

Keributan bermula dari aksi sabotase sekelompok warga Desa Keboireng yang memprotes aktivitas penambangan batu di salah satu bukit yang ada di desa mereka.

“Konflik antarkelompok warga ini dipicu oleh sabotase kelompok warga yang kontra penambangan dengan mencegat truk pengangkut hasil tambang (AG 9345 RE) yang dikemudikan Toiran,” kata Kapolsek Besuki AKP Heru Suyatno, Jumat.

Berawal dari insiden itulah puluhan penambang yang tidak terima aksi pencegatan sepihak itu balik menyerang warga untuk mengambil kembali truk yang disita. Beruntung konflik antarkelompok warga ini bisa dilerai polisi. Pihak kepolisian akhirnya memproses dugaan aktivitas penambangan ilegal tersebut serta menyita barang bukti truk serta lima bongkahan batu andesit di atasnya.

Menanggapi putusan tersebut, kelompok warga yang propenambangan terlihat kecewa. Namun, mereka memilih bersikap pasrah setelah polisi memastikan truk milik Toiran diamankan di halaman mapolsek. Tak berapa lama setelah dicapai kesepakatan, warga yang pro maupun kontra bersedia untuk pulang.

Para penambang juga menyetujui arahan polisi agar menghentikan aktivitas pertambangan mereka sampai ada keputusan resmi dari pemerintah serta proses hukum atas kasus tersebut.

“Bagaimanapun proses hukum atas kasus ini akan tetap jalan terus. Tindakan tegas ini penting agar konflik antarkelompok warga tersebut tidak terus berlanjut,” tegas Kapolsek.

Dikonfirmasi di halaman mapolsek, sejumlah warga yang kontrapenambangan batu di Desa Keboireng menyatakan aksi mereka dilatarbelakangi oleh kerusakan lingkungan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.

“Aktivitas penambangan mereka telah menyebabkan lingkungan di sekitar desa kami rusak dan menyebabkan banjir lumpur setiap kali musim hujan,” kata Wakidi (45) salah seorang warga Desa Keboireng yang kontrapenambangan.

Namun tidak demikian halnya dengan kubu yang mendukung penambangan. Mereka berdalih, kelompoknya hanya memprotes aksi sewenang-wenang yang menghentikan aktivitas penambangan.

Ratusan warga tersebut telanjur menggantungkan penghidupannya dari aktivitas penambangan ini. Meski demikian, warga yang propenambangan mengakui, aktivitas yang mereka lakukan di tanah perhutani tersebut adalah ilegal.

“Kami mau saja menghentikan aktivitas penambangan asal ada solusi pekerjaan lain,” kata Tamar, salah seorang penambang dengan nada kecewa.

Sumber : surya.co.id

Posting Komentar