Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Menyebut sang Ayah Sebagai Mentor yang Keras

Rabu, 01 September 2010 | 13.34.00 | 0 komentar

Penyelesaian akhir jadi masalah akut timnas Indonesia saat ini.Minimnya striker bertipe ”pembunuh” menambah persoalan.Namun,Yongki Aribowo disebut penyerang yang dapat prioritas.

KEMAMPUAN dan daya saing Yongki diakui Asisten Pelatih Timnas Wolfgang Pikal cukup bagus. Selain itu,semangat belajar dan kecepatan pemain berusia 20 tahun ini dinilai terus berkembang dan bisa jadi solusi bagi masalah lini depan skuad Merah Putihsekarang. Bagaimana sebenarnya sosok Yongki? Ternyata,pemuda kelahiran Tulungagung ini memiliki cerita harmonis di keluarganya sehingga dia mampu total berkarier di sepak bola seperti sekarang.

”Seluruh keluarga saya sangat mendukung. Ayah adalah orang yang selalu menerapkan disiplin keras dari segi apa pun terkait karier saya ini. Ketika mulai serius menekuni sepak bola pada 2005, beliau memiliki agenda tersendiri untuk saya,” kata Yongki kepada SINDO kemarin. Kala itu Yongki bermain untuk Perseta Tulungagung junior.Ayahnya memiliki feeling kalau putranya ini bakal memiliki karier gemilang, tentunya jika ditangani dengan disiplin dan serius.

H Gunarto pun langsung memproteksi Yongki dari segala hal,termasuk sesuatu yang dianggapnya sederhana. Tak hanya jam tidur pemain yang musim lalu membela Persik Kediri ini yang diatur, tapi juga kegiatan ringan Yongki sehari- hari. ”Karakter keras ayah kadang di luar batas kalau boleh saya sebutkan. Kalau tidur, maksimal jam sembilan malam mungkin bisa saya terima,tapi beberapa hal dulu sulit dijalankan.

Misalnya ayah melarang saya main telepon genggam dengan alasan mengganggu istirahat,” lanjut putra pasangan H Gunarno dan Hj Nur Fadillah ini. Setali tiga uang dengan pengakuan Yongki, H Gunarto juga mengamini. Pria yang sempat berbisnis konveksi dan jual-beli mobil ini menyebut penerapan aturan keras dan disiplin itu sengaja dilakukannya. Bahkan, hal itu juga diberlakukan kepada Yongki di luar kegiatan sepak bola.

”Kalau untuk sepak bola,keras dan disiplin itu penting.Jadi,kalau semua tak dipaksakan,tentu hasilnya beda.Apalagi, usia Yongki masih muda tentu butuh pengawasan lebih.Semua ini dilakukan untuk dia dan anak saya yang lain.Semua ini tentu demi kebaikan mereka,” kata H Gunarto. Namun, kerasnya H Gunarto bukan penerapan aturan yang membabi buta.

Pria ramah ini mengatakan memberikan kebebasan bagi putranya, termasuk untuk urusan asmara. ”Kalau mau pacaran, ya silakan.Dia tentu sudah tahu batasannya,”cetusnya. Kini, saat Yongki jadi harapan timnas untuk menuju Piala AFF 2010, sang ayah memberikan dukungan total. H Gunarto pun turut ke Jakarta mendampingi anak kesayangannya berlatih bersama pasukan Merah Putih.

”Saya tidak campur tangan soal urusannya bermain sepak bola atau saat latihan dengan timnas maupun klub. Saya hanya ingin memberikan suntikan semangat kepadanya. Apalagi,anak ini masih sering naik-turun sifat kekanakkanakannya,” tandas H Gunarto, yang sudah sepekan di Ibu Kota melihat perkembangan Yongki bersama timnas. (estu santoso)

Sumber : seputar-indonesia.com

Posting Komentar