Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Gagal Sikat 1 Kg Emas, Korban Dibacok, Warga Datang, Perampok Kabur

Sabtu, 04 Desember 2010 | 15.54.00 | 0 komentar

SEPUTAR TULUNGAGUNG – Empat perampok yang beraksi di jalan Raya Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, harus ngaplo kemarin (2/12). Mereka gagal menggondol sekilogram emas, bahkan lari terbirit-birit karena takut dihajar warga.

Kawanan penjahat jalanan itu menghadang Tantowi, 55, dan anaknya bernama Masitoh, 19, warga Jalan Basuki Rahmat Gang 2, Kota Tulungagung. Ayah dan anak ini berhasil menyelamatkan emas dagangan mereka meski si anak mengalami luka bacok.

Tantowi menjelaskan, dirinya bersama anaknya sekitar pukul 09.00 menutup toko emas miliknya di Pasar Desa Sumberdadi, Kecamatan Pucanglaban. Dirinya membonceng Masitoh pulang dengan menggunakan motor Honda Supra X AG 6442 TV miliknya.

“Karena ada urusan, sehingga toko tutup agak cepat. Saya membawa emas seberat 1 kilogram yang ditaruh di dalam jok motor,” jelasnya.

Saat melintas di Jalan Raya Desa Demuk, lanjut Tantowi, dari belakang muncul dua sepeda motor sport, yang masing-masing ditumpangi dua orang. Dirinya tidak menyangka jika para pengendara tersebut bermaksud jahat.

“Tiba-tiba dua motor langsung dipepetkan di sebelah kiri dan kanan motor saya. Saya melihat lelaki yang dibonceng di sebelah kanan mengeluarkan parang dan langsung dibacokkan ke tangan saya. Saya berusaha menangkis,” terangnya.

Beruntung Tantowi mengenakan jaket kulit yang tebal. Bacokan penjahat tidak sampai menyebabkan tangannya berdarah. Hanya memar-memar saja.

Sambil menangkis, dirinya lalu menghentikan motor. Sementara pria yang membawa parang terus menyerang. Setelah turun dari motor, terjadi duel yang tidak seimbang.

Di saat Tantowi berduel, pengendara motor satu mendekati motor korban. Dia menarik motor Tantowi. “Kebetulan anak saya yang dekat dengan motor langsung balas menarik motor. Si penjahat mengeluarkan clurit dan menyabetkannya ke tangan Masitoh hingga luka. Akibat merasa sakit, dia berteriak minta tolong, dan didengar warga,” ujarnya.

Melihat beberapa warga berdatangan, seorang dari penjahat berteriak ke temannya untuk mengambil langkah seribu. Mereka pun naik motor kemudian kabur ke arah Tulungagung.

Setelah beberapa warga mendekat, Tantowi dan Masitoh dilarikan ke seorang dokter praktek yang ada di Tulungagung. “Anak saya mendapatkan sembilan belas jahitan di tangan. Saat ini anak saya masih trauma dengan kejadian tersebut,” jelasnya.

Sementara polisi yang mendapatkan laporan, langsung melakukan penyelidikan dan olah TKP. Menurut KBO Reskrim Iptu Siswanto, di wilayah tersebut memang sering terjadi penghadangan motor, lalu merampas motor warga. “Lokasinya memang sepi, dan sangat mendukung para penjahat melakukan aksinya,” ujarnya. (c1/her)

Sumber : radartulungagung.co.id

Posting Komentar