Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Goa Manusia Purba Ditemukan di Tulungagung

Senin, 03 Januari 2011 | 16.51.00 | 0 komentar

Seputar Tulungagung – Tim Kajian Sejarah Sosial dan Budaya (KS2B) Tulungagung kembali menemukan jejak manusia purba dari jaman Mesolitikum. Selain fosil makanan, dua buah goa yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba ditemukan di Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung.

Ketua KS2B, Triyono mengatakan dua goa yang saling berdekatan itu ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan 157 fosil purba akhir tahun 2009 lalu. Dalam sebuah ekspedisi yang dilakukan bersama Profesor Rusad dan DR Agus Tri Cahyono dari Fakultas Biopaleantropologi Universitas Gajah Mada beberapa waktu lalu, mereka menemukan goa yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba. “Tempat itu agak sulit dijangkau,” kata Triyono kepada Tempo, Senin (3/1).

Dua buah goa yang dimaksud adalah Goa Tata dan Goa Bonjong. Goa Tata sendiri berbentuk lorong panjang yang tembus ke ruang terbuka. Sedangkan Goa Bonjong tak begitu dalam dan memiliki ujung. Keduanya saling berdekatan dan terdapat di lereng bukit yang terjal.

Jejak manusia purba di tempat itu dikuatkan dengan penemuan sebuah ceruk yang menyimpan peralatan manusia purba. Sebanyak enam alat tersembul saat melakukan penggalian di sebuah ceruk sedalam dua meter. Sayang penggalian itu tak bisa dilanjutkan karena keterbatasan peralatan. “Kami kesulitan melakukan eskavasi karena tekstur tanahnya yang keras,” kata Triyono.

Triyono sendiri mengaku tidak bisa mengingat secara pasti jenis peralatan manusia purba yang ditemukan. Sebab kedua peneliti dari UGM itu langsung membungkus dan membawanya ke Yogyakarta untuk dilakukan penelitian. Mereka berjanji akan segera mengirimkan hasil riset tersebut secara tertulis kepada Triyono.

Penemuan goa tersebut semakin memperkuat keyakinan adanya manusia purba sebelum era Homo Wajakensis. Sebab berdasarkan ciri kehidupan manusia purba, mereka akan meninggalkan tiga jejak, yakni sampah purba atau makanan, tempat tinggal berupa goa, dan peralatan sehari-hari. “Jelas usianya lebih tua dari Homo Wajakensis yang hidup di tahun 20.000 Sebelum Masehi,” kata Triyono.

Saat ini Triyono masih berharap adanya lembaga riset yang membiayai eskavasi tersebut. Apalagi pemerintah melalui Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan sudah tidak tertarik dengan temuan tersebut.

Sebelumnya Triyono berhasil menemukan 157 fosil purba di tempat itu. Terdiri dari 41 fosil tulang, 24 fosil terumbu karang, dan 92 fosil gastropoda. Fosil terakhir adalah makanan manusia purba yang terdiri atas siput, cangkang kerang, keong, dan tiram. Lokasi tersebut hanya berjarak lima kilometer dari jejak Homo Wajakensis di Kecamatan Campurdarat. HARI TRI WASONO

Sumber: tempointeraktif.com

Posting Komentar