Tulungagung - Dinas Pertanian Tulungagung mendeteksi keberadaan hama ulat bulu di sejumlah pohon perdu di Jalan Wahid Hasyim, tak jauh dari wilayah pendapa kabupaten setempat, Rabu.
Jumlah ulat bulu yang mereka temukan cukup banyak. Selain berkembang-biak di sejumlah pohon perdu yang memiliki ketinggian hingga 7 meter, sebagian hama pengganggu tanaman ini juga telah menyebar ke sejumlah dinding pertokoan di sekitarnya.
Petugas dinas pertanian di bagian pengendalian hama atau organisme tanaman kemudian melakukan upaya pemberantasan dengan cara menyemprotkan cairan pestisida.
Namun hasilnya tidak bisa maksimal. Pantauan ANTARA, semburan pestisida yang telah dilarutkan ke dalam satu jerigen air bersih tersebut hanya mampu menjangkau bagian bawah pohon perdu hingga ketinggian tiga (3) meter.
Selebihnya, ulat bulu yang berada di ketinggian pohon sama sekali tidak terpengaruh dengan aktivitas penyemprotan sehinga berpotensi terus menyebar ke sejumlah pohon perdu lain di sekitarnya.
"Kalau tidak terkendali, ulat bulu bisa terus menyebar hingga alun-alun atau bahkan pendopo yang jaraknya dari sini hanya berkisar 200 meter," kata David, warga setempat.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tulungagung, Sugeng menyatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di sekitar lokasi temuan ulat bulu di jalan Wahid Hasyim.
Tindakan serupa juga akan mereka lakukan ke kawasan jalur hijau lain, terutama di alun-alun Tulungagung karena lokasinya cukup dekat. "Semhttp://www.blogger.com/img/blank.gifoga tidak terus menyebar," ujarnya.
Serangan ulat bulu sebelumnya sempat menyebar di tujuh desa atau enam kecamatan yang ada di daerah tersebut. Tujuh desa dimaksud masing-masing adalah Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo; Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru; Desa Kutoanyar dan Sembung, kecamatan Tulungagung; Desa Wajak Kidul Kecamatan Boyolangu; Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat; serta Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki.
Serangan ulat bulu paling banyak menyerang tanaman keras seperti jenis Mindi, Mangga, Alpokat, Salam, serta tanaman keras lain seperti pohon-pohon perdu yang ada di jalur hijau Kota Tulungagung.
Sumber: ANTARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar