Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Lahan Pertanian di Tulungagung Terus Menyusut

Kamis, 27 Oktober 2011 | 01.34.00 | 0 komentar

Tulungagung - Lahan pertanian di Kabupaten Tulungagung terus mengalami penyusutan, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya instabilitas ketahanan pangan daerah tersebut.

"Hampir setiap tahun lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi permukiman ataupun bangunan pabrik mencapai 5-10 hektare," kata Kabid Sanitasi dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Yuss Bero, Rabu.

Ia tak memerinci berapa total luas lahan pertanian yang telah beralih fungsi, setidaknya selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Alasannya, perubahan atau pengalihfungsian lahan produktif menjadi permukiman biasanya tidak pernah dilaporkan ke Dinas Pertanian.

Tidak adanya prosedur baku yang mengatur proses perubahan fungsi lahan pertanian serta rendahnya kesadaran warga/petani untuk proaktif mengoordinasikan status lahan pertanian mereka itulah yang membuat pemerintah daerah kesulitan melakukan pendataan.

Yuss Bero hanya memberi gambaran atau kisaran angka penyusutan berdasar hasil penelitian secara sampling, sesuai pemantauan lapangan yang dilakukan tim pengawas di sejumlah areal pertanian, terutama di kawasan perkotaan serta permukiman padat lainnya.

"Kalau dibiarkan terus, ini tentu sangat membahayakan karena bisa memengaruhi ketahanan pangan daerah," ujarnya.

Luas lahan pertanian di Kabupaten Tulungagung saat ini tercatat 27.516 hektare, yakni terdiri dari 24.870 hektare lahan baku, 912 hektare lahan cadangan tidak resmi, serta 1.734 hektare lahan tadah hujan.

Untuk mengatasi penyusutan yang terjadi secara terus-menerus, Dinas Pertanian berencana melakukan penambahan lahan baku pertanian sekitar 300 hektare pada tahun anggaran 2012.

"Kami akan menggandeng Dinas Pengairan untuk membantu pembuatan jaringan irigasi ke sejumlah lahan cadangan maupun sawah tadah hujan yang masih bisa ditingkatkan kapasitasnya sehingga menjadi lahan baku pertanian sekitar 100 hektare, dan selebihnya yang 200 hektare akan kami upayakan sendiri," kata Yuss Bero.

Berdasarkan catatan dinas pertanian, produksi pertanian, khususnya padi di Kabupaten Tulungagung mencapai 148.000 ton per tahun, sementara kebutuhan pangan bagi 1.036.800 jiwa warga Tulungagung mencapai 97.000 ton per tahun.

"Secara kuantitas dan kwalitas memang saat ini kita masih surplus, artinya penyusutan lahan belum sampai berakibat pada menurunnya hasil produksi," tuturnya. (Destyan)

Sumber: antarajatim.com | 26 Okt 2011

Posting Komentar