Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Ada yang Tidak Setuju Mahasiswa Demo dengan Parpol

Selasa, 27 Maret 2012 | 03.20.00 | 0 komentar

JAKARTA - Menyikapi aksi menolak kenaikan harga BBM yang akan digelar besok, Selasa (27/3/2012), berbagai tanggapan dari masyarakat bermunculan.

Di antaranya tanggapan dari Wignyo Suharto, Ketua Kelompok Masyarakat Hutan LESTARI Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Jawa Timur.

“Dengan menarik subsidi BBM, harapannya ada kenaikan dalam program yang berkaitan dengan masyarakat dan kelompok-kelompok di tingkat desa. " kata Wignyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/3/2012).

Menurutnya, melihat secara global kenaikan harga BBM sangat lah penting. Namun, kenaikan perlu juga dipertimbangkan dari berbagai aspek, seperti ekonomi.

Menanggapi rencana aksi demo mahasiswa dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P), Gerindra, dan Hanura untuk menolak kenaikan harga BBM, Wignyo menyatakan tidak setuju bila mahasiswa berdemo dengan partai politik. Alasannya, partai membawa kepentingan politik secara nasional.

Wignyo adalah salah satu masyarakat desa yang mendapatkan program KBR (Kebon Bibit Rakyat). Bersama kelompknya, ia mendapatkan program PUMP (pengembangan Usaha Mina Pedesaan), perikanan budidaya, dan Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP) pertanian.

Semuanya merupakan program pemerintah yg sangat terasa oleh kelompok-kelompok di Kauman, serta daerah lain. Jadi, kalau ada anggapan kebijakan politis terkait rencana kenaikan BBM, ia menyatakan itu merupakan isu yang tidak benar.

Disinggung tentang program bantuan langsung sementara (BLSM), Wignyo menilai itu sangat tepat, karena berdampak langsung bagi rakyat.

"Kompensasi dari kebijakan kenaikan harga BBM dalam bentuk BLT dirasakan oleh masyarakat miskin, yang saat ini tercatat ada 30 juta orang, atau 7,5 juta kepala keluarga," tukasnya. (*)

Sumber: Tribunnews.com | Senin, 26 Maret 2012

Posting Komentar