Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Weleh.. Warga Tulungagung Malah Berharap Kemarau Berlangsung Lebih Lama

Senin, 19 September 2011 | 07.55.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG-- Sebagian warga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, justru berharap kemarau atau musim kering yang telah berlangsung sejak pertengahan Juli lalu, berlangsung lebih lama, setidaknya hingga tiga-empat bulan ke depan.

"Kalau sampai hujan turun dalam waktu dekat, tanaman tembakau kami bisa rusak. Pada musim tanam sebelumnya, kami mengalami kerugian besar karena banyak tanaman padi yang gagal panen akibat terendam air hujan," ujar Sumiyah, salah seorang warga Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Ahad.

Sumiyah merupakan satu dari sekian petani di Desa Pelem yang saat ini menanam tembakau di lahan persawahan miliknya. Selain Sumiyah, masih ada ribuan keluarga petani di Desa Pelem maupun sekitarnya yang juga menanam jenis tanaman serupa.

Jika bukan tembakau, mayoritas petani di daerah ini lebih memilih jenis tanaman palawija, bukan lagi padi seperti beberapa musim tanam sebelumnya. Maklum, di saat kemarau seperti sekarang, menanam padi dianggap sebagai tindakan konyol. Sebab, area persawahan di Desa Pelem maupun desa-desa lain di Kecamatan Campurdarat tergolong sawah tadah hujan.

Jadi jika tidak ada hujan, para petani akan cenderung beralih ke jenis tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, salah satunya tembakau. Apalagi, harga hasil komoditas tanaman untuk bahan baku rokok kretek tersebut saat ini sangat tinggi.

"Lebih dari 80 persen petani di daerah sini menanam tembakau, sisanya palawija dan hanya sedikit yang nekat tetap menanam padi. Usia tanaman-tanaman itu (tembakau dan palawija, khususnya jagung) rata-rata adalah sekitar 3-4 bulan. Jadi, selama itu pula kami berharap cuaca (musim kering) tetap mendukung," ujar Nurkholis, petani tembakau lainnya.

Bencana kekeringan selama kemarau yang sudah berlangsung dua bulan lebih itu sebenarnya juga dirasakan oleh masyarakat Tulungagung yang tinggal di dataran, termasuk di Desa Pelem Kecamatan Campurdarat maupun desa-desa di kecamatan lain sekitarnya.

Akibat kondisi tersebut, banyak warga berharap hujan cepat turun kembali. Namun tak sedikit pula yang lebih suka kemarau berlangsung lebih panjang, setidaknya hingga kisaran bulan November atau Desember nanti, yakni setelah masa panen raya tanaman tembakau dan palawija.

Sumber: REPUBLIKA.CO.ID | Minggu, 18 September 2011

Posting Komentar