Tulungagung - Adanya dua siswa SMAN 1 Boyolangu yang gagal lulus UN tahun 2010 menuai kritikan. Masalahnya, citra SMAN 1 Boyolangu sebagai SMA terfavorit di Kota Marmer bisa turun.
“Nilai UN tentu merupakan salah satu indikator apakah sekolah itu favorit atau tidak. Kalau ternyata kemudian ada siswanya yang gagal UN tentu perlu dipertanyakan ke-favoritannya,” ujar Ketua DPRD Tulungagung, Drs Isman, Selasa (27/4/2010).
Diakui Isman, suatu sekolah disebut favorit atau tidak merupakan hasil penilaian masyarakat. Tetapi paling tidak dengan disebut sebagai favorit lembaga sekolah yang bersangkutan mempunyai tanggungjawab moral untuk mencetak siswa-siswinya sebagai yang terbaik.
“Kami di DPRD kecewa juga jika ada siswa SMAN 1 Boyolangu yang gagal UN. Ini harus menjadi catatan Dinas Pendidikan. Apalagi SMAN 1 Boyolangu merupakan sekolah RSBI,” paparnya.
Seperti diketahui, dari 126 siswa SMA/SMK se-Tulungagung yang tak lulus UN 2010, dua siswa diantaranya berasal dari SMAN 1 Boyolangu. Sementara SMAN yang siswanya lulus 100% hanya ada tiga lembaga. Yakni SMAN 1 Kedungwaru, SMAN 1 Kauman dan SMAN 1 Gondang.
Kepala SMAN 1 Boyolangu, Subandi, ketika dikonfirmasi mengaku tak menyangka jika dua siswanya gagal UN. “Nilai yang didapat siswa itu (yang tak lulus UN) hampir semuanya baik. Hanya Bahasa Indonesia yang jelek dan itu merupakan soal hari pertama. Karena itu, kami sedang mempelajari apakah ada faktor lain yang menyebabkan dia mendapat nilai jelek di hari pertama tersebut,” katanya.
Soal citra SMAN 1 Boyolangu sebagai SMA favorit bisa menurun dengan gagalnya dua siswanya dalam UN 2010, Subandi tidak sepakat. Menurutnya, siswa yang mengikuti UN 2010 semuanya bukan merupakan siswa produk RSBI. “Status RSBI kan baru disandang SMAN Boyolangu sejak dua tahun lalu,” elaknya.
Saat ini, lanjut Subandi, SMAN 1 Boyolangu sedang menyeleksi calon siswa RSBI untuk tahun ke-2. Dari 600 calon siswa yang mendaftar hanya akan diterima 288 siswa saja atau 9 kelas. “Bahkan kami akan pula buka kelas akselerasi jika ada siswa yang diterima mempunyai IQ diatas 125 relatif banyak dan memenuhi satu kelas,” terangnya.
Disinggung kemungkinan adanya siswa yang diterima di SMAN 1 Boyolangu berpindah sekolah akibat penurunan citra, Subandi memperkirakan hal itu kecil kemungkinannya. “Tetapi kami akan antisipasi saat wawancara dengan orangtua. Selain kalau ada yang melakukan hal itu, biaya yang telah dikeluarkan saat masuk sekolah kami tidak bisa diganti sepenuhnya,” tandasnya.
Untuk masuk RSBI SMAN 1 Boyolangu sudah dipatok uang seleksinya yakni Rp 150 ribu percalon siswa. Dan jika sudah diterima diharuskan membayar sumbangan insidental sebesar Rp 2,5 juta dan harus dibayar saat daftar ulang.
Rencananya, masa belajar di SMAN 1 Boyolangu akan dimulai sebulan sebelum penerimaan siswa baru reguler di SMAN lainnya di Tulungagung. Karena itu, siswa yang sudah diterima di SMAN Boyolangu masih bisa berkesempatan mendaftar di SMAN lainnya, seperti SMAN 1 Kedungwaru yang disebut-sebut sebagai rival SMAN 1 Boyolangu. (Zona Berita)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar