Blitar - Ambrolnya tebing Sungai Jimbe di jalan utama penghubung Blitar-Tulungagung, mengakibatkan jembatan dan puluhan rumah warga terancam longsor, jika arus sungai deras.
Tebing yang ambrol berada di sebelah barat Jembatan Jimbe, Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Suwarno, 45, warga yang rumahnya dekat dengan tebing longsor itu mengatakan, ambrolnya tebing sepanjang sekitar 100 meter tersebut, terjadi sekitar seminggu lalu. “Namun tidak ada upaya perbaikan, bahkan kini kalau hujan deras aliran air menggerus tebing di tepi sungai,” ujar Suwarno, Senin (26/4).
Kini kondisi tebing setinggi sekitar 4 meter yang berada di sebelah barat sungai, semakin lebar tergerus arus. Akibatnya puluhan rumah warga yang berada di sepanjang tepi sungai, sewaktu-waktu bisa longsor. “Termasuk gudang milik saya juga bias longsor sewaktu-waktu, jika hujan deras dan airnya terus menggerus tebing yang jaraknya hanya sekitar 2 meter dari perumahan warga,” ungkapnya sambil menunjukkan kondisi tebing yang tergerus air.
Tebing yang ambrol tersebut, merupakan pemecah arus air yang berujung di kaki jembatan. Kini setelah ambrol, kaki jembatan juga ikut tergerus derasnya arus sungai. Bahkan jika diamati, kaki jembatan mulai retak-retak. Padahal jembatan tersebut merupakan jembatan di jalur utama Blitar-Tulungagung, yang setiap hari dilewati kendaraan termasuk bus dan truk.
Penyebab ambrolnya tebing sungai tersebut, menurut Suwarno akibat adanya penambangan pasir yang beroperasi sekitar 200 meter di sebelah utara jembatan dekat Sungai Brantas. “Karena pasirnya terus dikeruk, akibatnya ketika hujan, air dengan deras mengalir menghantam tebing sampai ambrol,” tandasnya.
Warga diungkapkan Suwarno sudah berulang kali melaporkan hal ini ke aparat desa, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan. Sampai akhirnya tebing sungai ambrol, mengancam puluhan rumah warga dan jembatan Jimbe.
Pemkab Blitar melalui Kabag Humas dan Protokol Totok Subihandono ketika dikonfirmasi tentang ancaman serius terhadap permukiman warga di Jimbe mengatakan, pihak Dinas PU Bina Marga dan Pengairan akan melakukan pengecekan ke lokasi. Kemudian secepatnya akan memperbaikinya. “Untuk sementara, mungkin akan dipasang bronjong (jaring kawat) dulu sampai dilakukan perbaikan, agar kondisi tebing yang tergerus tidak semakin parah,” kata Totok.
Sumber: Surya Online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar