Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Sekitar 100 Rumah di Tulungagung Terendam Banjir

Senin, 20 September 2010 | 02.24.00 | 0 komentar

Tulungagung - Sedikitnya 100 rumah di Dusun Srigading, Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, terendam air. Banjir yang terjadi dini hari tadi sempat membuat warga panik.

Banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai besar yang mengalir di Dusun Srigading ini mulai menggenangi rumah warga pada pukul 00.30 WIB. Sejak sore, kawasan itu diguyur hujan deras hingga meningkatkan debit air sungai. “Sungainya tak mampu menampung air,” kata Sukirman, 45 tahun, salah satu warga kepada Tempo, Minggu (19/9).

Kepanikan warga mulai terjadi ketika air yang meluap tersebut semakin besar. Sebagian warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai bergegas mengemasi perabotan rumah tangga ketika ketinggian air mencapai setengah meter. Kondisi ini diperparah dengan minimnya alat penerangan di dusun itu hingga menyulitkan evakuasi.

Beruntung luapan air tersebut tak berlangsung lama. Memasuki azan Subuh air berangsur-angsur reda. Hingga saat ini ketinggian air masih mencapai mata kaki dan mennggalkan endapan lumpur di rumah-rumah warga. Dengan dibantu personel TNI dan Tim Tanggap Bencana (Tagana) Pemerintah Kabupaten Tulungagung, warga mulai membersihkan sisa-sisa banjir yang banyak membawa sampah dan potongan kayu hutan.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tulungagung Mariani mengatakan banjir tersebut merupakan dampak dari pendangkalan sungai. Akibatnya badan sungai tak lagi mampu menampung volume air saat hujan deras.

Sayang pemerintah daerah mengaku tak bisa berbuat banyak untuk menanggulangi banjir tersebut. Menurut Mariani, sungai yang menghubungkan beberapa daerah itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Propinsi, termasuk upaya pengerukannya. “Kami tak berwenang atas sungai ini,” katanya.

Saat ini pemerintah daerah hanya berupaya membantu para korban banjir dengan mengirimkan 600 kilogram beras. Logistik ini merupakan sumbangan dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja untuk korban musibah bencana alam.

Belum diketahui nilai kerugian materiil atas musibah ini. Warga hanya melaporkan adanya kerusakan perabotan rumah tangga seperti kasur, mebelair, dan alat elektronik tanpa korban jiwa. “Sejumlah lahan pertanian juga dipastikan rusak,” kata Mariani. HARI TRI WASONO
Sumber: TEMPO Interaktif

Posting Komentar