Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Belum Sebulan Mengelupas | Jalan Rusak, Klaim Rp 600 Juta

Senin, 31 Januari 2011 | 19.59.00 | 0 komentar

TULUNGAGUNG, Seputar Tulungagung - Proyek pengerjaan sejumlah jalan dengan cara di-subtender-kan di Kabupaten Tulungagung rusak parah. Padahal, proyek pengaspalan jalan ini belum berumur sebulan. Akibatnya, pelaksana harus mengembalikan uang ke kas negara.

Dana yang harus dikembalikan menurut Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah Rp 600 juta.

Menurut Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Tulungagung, Agus Wahyudi, secara total ada tujuh titik jalan yang dikerjakan. Proyek senilai Rp 5,2 miliar ini pengerjaannya dilakukan tujuh CV berbeda. Namun, dalam proses pengerjaannya sejumlah CV melakukan tindakan kurang terpuji dengan men-subtender-kan proyek tersebut kepada pihak ketiga.

Oleh pihak ketiga, proyek tersebut kembali disubkan kepada CV lainnya. Akibatnya CV pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut berusaha mengambil untung dengan cara mengurangi besaran teknik (bestek).

Hal yang tampak mata adalah kualitas aspal yang dipakai tidak homogen. Aspal yang dipakai berupa campuran aspal, pasir, abu batu, dan kerikil. Namun, ketiga campuran tersebut ternyata tidak bisa menyatu dengan baik, sehingga kualitas jalan yang dikerjakan juga jelek.

“Permasalahan timbul setelah disubkan sampai pihak ketiga, sehingga untuk mengejar keuntungan mengakali bahan yang dipakai,” terangnya.

Agus menambahkan, pihak BPKP telah melakukan audit terhadap proyek bermasalah ini. Hasilnya, sejumlah CV diwajibkan mengembalikan uang ke kas negara. “Saya hanya tahu satu proyek diwajibkan mengembalikan Rp 600 juta ke kas negara. Tetapi, berapa nilai total klaim BPKP dari seluruh proyek, saya tidak tahu,” imbuhnya.

Salah satu ruas jalan yang bermasalah tersebut adalah ruas Jalan Kauman-Karangrejo. Jalan sepanjang 5 kilometer tersebut menjadi penghubung dengan Kabupaten Kediri dari barat, kini kondisinya rusak parah, padahal belum ada sebulan dikerjakan.

Aspal jalan tampak terkelupas, dan di beberapa titik berlubang serta digenangi air. Kondisi diperparah, lantaran jalan ini kerap dilalui kendaraan berukuran besar, seperti truk maupun mobil boks. Sofi (35), pemilik bengkel mobil di sisi jalan ini mengatakan, kondisi jalan sebelum dikerjakan lebih baik daripada setelah terkena proyek perbaikan.

Jani, Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Tulungagung, yang mengerjakan ruas Jalan Kauman-Karangrejo membenarkan keterangan Agus Wahyudi. Namun, menurutnya, kewajiban mengembalikan uang ke kas negara sudah dilakukan pada Jumat (28/1).

Namun, jalan yang dalam kondisi rusak, hingga kini masih dalam tahap pemeliharaan. Proses pemeliharaan dijadwalkan dilakukan selama enam bulan ke depan. “Kami sudah menyetorkan uang ke kas negara hari Jumat. Sementara hingga enam bulan ke depan jalan tersebut masih dalam proses pemeliharaan,” katanya.st37

Sumber: surya.co.id

Posting Komentar