Bus Khusus Juanda Lebih Mahal

SURABAYA - Tarif bus khusus dari Bandar Udara (Bandara) Juanda Surabaya menuju beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur dipastikan lebih mahal daripada tarif bus patas dengan trayek sama.

“Meskipun nanti trayeknya sama dengan patas, tarif bus bandara lebih mahal 100-150 persen,” kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Sumarsono di Surabaya, Senin (21/2/2011).

Meskipun demikian, tarif bus bandara itu tetap lebih murah daripada tarif taksi atau angkutan jemputan lainnya. Menurut dia, mahalnya tarif bus bandara itu karena beberapa faktor, di antaranya di dalam bus terdapat bagasi besar, sehingga mengurangi jumlah tempat duduk.

Selain itu, bus khusus tersebut tidak berhenti di sembarang tempat dan keberangkatannya tidak harus menunggu penumpang penuh. “Kalau jadwal keberangkatannya tidak menentu, maka tidak banyak diminati penumpang. Penumpang pesawat butuh kepastian jadwal keberangkatan bus ke bandara,” kata Sumarsono.

Sampai saat ini, pihak Dishub LLAJ masih membuka diri terhadap para pengelola perusahaan otobus (PO) untuk mengikuti lelang dalam pembukaan trayek baru itu. “Pemenang lelang akan kami tentukan berdasarkan penawaran tarif terendah di beberapa trayek,” katanya.

Kalau memang tidak ada PO yang bersedia mengikuti lelang trayek baru itu, Dishub LLAJ akan memberikan tugas pelayanan penumpang trayek khusus itu kepada Perum Damri. “Tapi kami tetap optimistis banyak peminat di trayek baru itu,” kata Sumarsono.

Dishub LLAJ sebelumnya telah berkirim surat kepada Dishub kabupaten/kota untuk mendirikan tempat-tempat pemberhentian bus khusus.

Bus khusus badara yang melayani enam trayek, yakni dari Bandara Juanda menuju Bangkalan, Juanda-Lamongan, Juanda-Malang-Blitar, dan Juanda-Madiun-Ponorogo.

Selain itu, Juanda-Probolinggo-Jember-Banyuwangi, dan Juanda-Kediri-Tulungagung diproyeksikan mulai beroperasi sebelum Lebaran tahun ini.

Sumber: surya