Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

DPRD Tulungagung Dirikan Posko Pengaduan DAK Pendidikan

Senin, 21 Maret 2011 | 19.54.00 | 0 komentar

Tulungagung - Komisi I DPRD Tulungagung berencana mendirikan posko pengaduan program Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010 dan 2011 untuk mengantisipasi molornya pengerjaan proyek maupun pencairan dana ke sekolah-sekolah.

"Yang terpenting untuk diawasi adalah bagaimana proyek-proyek itu bisa selesai tepat waktu," kata Ketua Komisi I DPRD Tulungagung, Suwito, Senin.

Dijelaskannya, inisiatif pendirian posko pengaduan tersebut berangkat dari pengalaman-pengalaman tahun lalu. Banyak proyek yang selesai di luar batas waktu yang telah direncanakan. Padahal, molornya proyek jelas akan mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

Lebih lanjut ia menjelaskan, posko tersebut juga dipersiapkan untuk menerima aduan jika ada penyimpangan dalam pengerjakan proyek DAK.

Karena itu dalam waktu dekat Komisi I akan meminta salinan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak dan juknis) DAK ke dinas pendidikan. Apabila proyek tersebut memang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, setiap temuan penyimpangan akan segera ditindaklanjuti ke ranah hukum.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Bambang Kardjono melalui juru bicaranya, Siswo mengatakan, molornya pengerjakan DAK disebabkan karena ada perubahan aturan dari sewa kelola (hibah) menjadi belanja modal atau harus dilelang.

"Petunjuk teknisnya baru turun dari pusat akhir Desember 2010, jadi wajar jika terlambat," ujarnya.

Menurut Siswo, DAK pendidikan hanya digunakan untuk membangun gedung perpustakaan,
mebeler, serta pengadaan buku khusus sekolah dasar negeri (SDN) dan sekolah dasar luar biasa (SDNLB).

Jumlah SDN yang mendapatkan kucuran dana DAK khusus pembangunan gedung dan pengadaan buku berjumlah 124 lembagas, sedangkan khusus penerima DAK untuk pengadaan buku hanya 108 lembaga.

"Sebagian hanya menerima DAK untuk pengadaan buku karena mereka sudah memiliki gedung perpustakaan yang representatif," terangnya.

Senada dengan Siswo, Kasi SDN Dinas Pendidikan Bagio Wahyudi menjelaskan, anggaran untuk paket gedung perpustakaan dan mebeler sebesar Rp78 juta, rinciannya untuk fisik sebesar Rp72 Juta dan mebeler Rp8 juta.

Sementara, satu paket pengadaan buku perpustakaan nilainya sebesar Rp108 juta. Jika dihitung secara keseluruhan, anggaran DAK untuk pengadaan buku di semua sekolah dasar negeri di Tulungagung nilainya ditaksir mencapai Rp22 miliar sementara untuk pembangunan fisik serta mebeler sebesar Rp2,8 miliar.

Total Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2010 dan 2011 menurut keterangan Siswo maupun Bagio Wahyudi mencapai Rp70 miliar, perinciannya DAK 2010 sebesar Rp28,1 miliar sedangkan DAK 2011 sebesar Rp 40,1 miliar. [Sumber: Antara Jatim]

Posting Komentar