Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Hindari Konflik, Ahmadiyah Wilayah Kediri Gandeng FKUB

Rabu, 09 Februari 2011 | 22.41.00 | 0 komentar

Jemaah Ahmadiyah Wilayah Kediri, Jawa Timur, diminta tidak takut terhadap ancaman kekerasan kelompok massa tertentu. Selain dengan pihak kepolisian, pengurus Ahmadiyah setempat juga telah menjalin komunikasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat untuk melindungi jemaahnya.

Mubaligh Ahmadiyah Wilayah Kediri Aminullah Yusuf mengatakan telah mendapat jaminan keamanan dari Kepolisian Resor Kediri paska terjadinya pembantaian kelompok Ahmadiyah di Kampung Pendeuy, Desa Umbulan, Kecamatan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Menurut Aminullah, polisi bahkan membuka saluran komunikasi khusus kepada jemaah Ahmadiyah jika sewaktu-waktu merasa terancam. “Polisi sudah pro aktif melindungi jemaah kami,” kata Aminullah kepada Tempo di kantor Ahmadiyah di Kelurahan Ngadisimo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (9/2).

Aminullah menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 100 jemaah Ahmadiyah di bawah koordinasinya. Mereka berada di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Tulungagung.

Meski sempat cemas akibat kerusuhan Pandeglang, namun tidak mempengaruhi kegiatan ibadah para jemaah Ahmadiyah di Wilayah Kediri.

Setiap Sabtu malam, jemaah Ahmadiyah di Kota Kediri tetap menggelar pengajian di Masjid At Taqwa. Kemudian setiap hari Minggu dilakukan pengajian khusus anak-anak di tempat yang sama. “Karena faktor keimanan, tak ada anggota kami yang takut,” ujar Aminullah.

Pengurus Ahmadiyah Pusat, menurut Aminullah, hingga kini juga tidak memberikan instruksi apapun paska tragedi berdarah yang menewaskan tiga pengikut Ahmadiyah beberapa hari lalu. Pengurus daerah tetap diminta menjalankan aktivitas keagamaan dengan tetap menjalin kerukunan dengan warga masyarakat sekitar.

Menurut pantauan Tempo, pengikut Ahmadiyah di Kota Kediri tak terlalu besar. Bahkan aktivitas sholat Dhuhur yang dilakukan di Masjid At Taqwa, masjid yang dibangun oleh jemaah Ahmadiyah, hanya diikuti empat orang. “Bagi kami, tiga empat orang saja tetap jemaah,” tutur Abdul Kudus, pengurus Ahmadiyah Kediri.

Abdul Kudus yang menggawangi kepengurusan Ahmadiyah di Kediri mengatakan kehidupan jemaahnya selama ini tak pernah berkonflik dengan kelompok lain. Bahkan jemaah Ahmadiyah hidup rukun dan saling menghormati dengan penganut agama manapun. “Apalagi kami juga diakomodir dalam FKUB,” ucapnya. HARI TRI WASONO.

Sumber: tempointeraktif.com

Posting Komentar