Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

GP Ansor Jatim Konsolidasi Anggota Waspadai Teror

Rabu, 16 Maret 2011 | 21.08.00 | 0 komentar

Tulungagung - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menginstruksikan kepada seluruh anggotanya di daerah agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman teror yang ditujukan ke sejumlah tokoh-tokoh Islam liberal dan para aktivis pluralisme lainnya.

"Kami sedang melakukan konsolidasi seluruh anggota GP Ansor di Jawa Timur untuk melakukan kesiagaan menghadapi segala bentuk ancaman teror yang disebar kaum ekstremis dengan mengatasnamakan Islam," kata Ketua GP Ansor Jatim, Alfa Isnaeni, di Tulungagung, Rabu.

Ia tidak memerinci bentuk kesiagaan dan kewaspadaan yang ia maksud. Alfa hanya menyebut bila saat ini dirinya tengah membahas konsolidasi tersebut bersama jajaran pengurus GP Ansor Jatim.

Hasil dari rapat terbatas tersebut rencananya akan disampaikan dalam Musyawarah Kerja Nasional (mukernas) GP Ansor di Jakarta yang rencananya digelar pada Kamis (17/3).

"Besok saya berangkat Mukernas. Salah satu agenda yang akan dibahas, selain konsolidasi internal tentu juga sikap GP Ansor atas serangan terorisme terhadap kelompok minoritas maupun aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal) maupun tokoh-tokoh pro-pluralisme lainnya," kata Alfa.

Secara khusus, mantan Ketua DPC PKB Tulungagung periode 2005-2010 ini mengatakan, GP Ansor Jatim mengutuk keras serangkaian aksi teror "bom buku" yang dialamatkan kepada aktivis JIL, Ulil Abshar Abdalla dan sejumlah tokoh pluralisme lainnya.

Ia menengarai aksi teror itu sebagai tindakan biadab. Menurut dia, Islam tidak membenarkan dan menghalalkan segala cara, apalagi menggunakan kekerasan, untuk menyikapi perbedaan keyakinan.

Karena itu perilaku ekstremis yang mengatasnamakan Islam tidak boleh dibiarkan tumbuh di Indonesia karena bisa merusak harmonisasi hubungan antarumat beragama sebagaimana diajarkan oleh tokoh besar NU, Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

"Apapun caranya dan siapapun sasarannya, tindakan teror-meneror semacam ini tidak bisa dibenarkan. GP Ansor akan menjadi garda depan dalam melawan gerakan ekstremis yang bisa merusak citra Islam Indonesia," tegasnya.

Selain GP Ansor, kecaman terhadap aksi pengeboman yang ditujukan kepada aktivis JIL, Ulil Abshar Abdala juga disampaikan kalangan muda nahdliyin yang tergabung dalam Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakspesdam) NU di Blitar, Tulunggagung, serta Trenggalek.

Dalam pernyataan sikap mereka, Lakspesdam NU mengutuk keras upaya pengeboman terhadap aktivis JIL di kantor raido KBR68H di kawasan Utan Kayu, Jakarta.

Mereka juga mendesak kepada pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas upaya teror yang juga ditujukan ke sejumlah tokoh pluralisme lain karena dianggap mengancam demokrasi serta kampanye penegakan HAM di Indonesia. (Sumber: Antara Jatim)

Posting Komentar