TULUNGAGUNG – Sebuah truk pengangkut getah pinus, kemarin (31/5) nyungsep ke jurang dengan kedalaman kurang lebih 25 meter. Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Palgading, Desa Gondanggunung, Kecamatan Pagerwojo, tepatnya di jalan alternatif menuju Trenggalek.
Truk dengan Nopol AG 8569 RC tersebut ditumpangi tiga orang, yakni Maryoto, 35 (pengemudi), Suryani, 43, dan Sutrisno,30, ketiganya warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Pagerwojo. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Hanya Sutrisno harus mendapat perawatan di puskesmas setempat, karena mengalami luka di kepala.
Diungkapkan oleh Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wijayanto melalu Kasi Humas Polsek Pagerwojo, Aiptu Widarto, bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30. Yakni, di kawasan perlintasan jalan alternatif ke Trenggalek. Truk yang ditumpangi oleh tiga orang dengan mengangkut 13 tong yang berisi getah pinus dan tujuh tong masih kosong tersebut, nyungsep masuk jurang. “Mereka adalah pekerja perhutani yang mengambil getah pinus,”katanya
Aiptu Widarto melanjutkan, dari keterangan korban, truk tersebut habis mengambil getah pinus dari Dusun Takroto Desa Gondanggunung, Kecamatan Pagerwojo, sebanyak 13 tong. Kemudian, mereka berencana hendak menuju ke Dusun Patuk Sengon, Desa Kradingan, Kecamatan Pagerwojo, untuk mengambil getah pinus di sana, dengan membawa tujuh tong masih kosong.
Namun, saat melewati tikungan tajam sekitar Dusun Palgading, sopir tidak bisa mengendalikan kemudi. Diduga karena lokasi kejadian tersebut medannya sangat licin, dengan tikungan yang tajam. Sehingga saat sopir ingin mengerem tidak sampai hingga akhirnya truk tersebut masuk jurang. “Saat dicek tidak ada kejadian rem blong, ini murni karena tidak bisa menguasai setir, apalagi muatan drum terlalu berat,”terang dia.
Pada saat masuk jurang, truk terguling tiga kali sampai akhirnya berhenti setelah menabrak pohon pinus di bawah jurang. Peristiwa tersebut membuat warga sekitar langsung datang. Mereka penasaran dan melihat dari dekat truk yang nyungsep ke jurang itu. Tak pelak, lokasi tersebut dipenuhi warga dan kendaraan yang mereka bawa. Akibatnya, akses jalan tertutup. “Padahal ketiga korban tersebut sudah sering melintas di jalan itu hampir seminggu dua kali. Tetapi memang medannya sangat berbahaya, harus lebih hati-hati khususnya orang yang tidak pernah lewat lokasi tersebut,” ungkap dia.
Sementara itu, Marlan, 46, warga Dusun Palgading, Desa Gondanggunung, saksi mata seorang pengambil getah pinus yang saat itu sedang bekerja tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, sempat melihat truk tersebut terguling tiga kali, sampai tong berisi getah pinus berjatuhan dan isinya berceceran di sekitarnya. Kata dia, satu tong biasanya berisi sekitar 130 kilogram, jika dijual per kilo sebesar Rp 1900. Sedangkan per kuintal sebesar Rp 200.000. “Tadi melihat langsung saat truk tidak mampu belok,” tambah dia. (c2/ris)
Sumber: radartulungagung.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar