Seputar Tulungagung™  ~   Berita Tulungagung Hari Ini 

Jalur Mudik Lebaran: Dua Lusin Titik Macet Kepung Jatim

Senin, 08 Agustus 2011 | 19.08.00 | 0 komentar

SURABAYA-Tradisi mudik lebaran memang baru akan mencapai puncaknya tiga pekan lagi, tapi tak ada salahnya memelototi titik-titik mana yang rawan macet. Menurut Ditlantas Polda Jatim dan Dinas Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jatim sedikitnya ada dua lusin-- sekitar 24-- titik macet di Jatim. Pemicunya, pasar tumpah hingga persimpangan jalan baik antar jalan raya maupun jalan raya dengan rel kereta api.

Itu belum termasuk jalan rusak yang juga berpotensi menghambat lalu lintas dengan jumlah sekitar 48 titik. “Masyarakat sebenarnya mungkin sudah hafal dengan titik-titik macet di jalur mudik Jatim, oleh karena itu selain harap hati-hati bisa juga pemudik mencari jalur alternatif lain,” ujar Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Sam Budigusdian saat dihubungi terkait kesiapan Ditlantas Polda Jatim dalam rangka Operasi Ketupat Semeru (OKM) 2011, Senin (8/8).

Menurut data Ditlantas Polda Jatim jalur macet di Pantura bagian Barat atau Arah Tuban-Bojonegoro (dengan center Surabaya) diantaranya di Ds Sumarlan, Sukodadi; Ds Babat; Ds Paciran; Raya Turi-Kebonsari Sukodadi, Raya Banaran Babat/WBL yang smeuanya di wilayah Lamongan. Perlu diwaspadai juga kemcetan di perempatan Duduk Sampeyan, Gresik

Sementara di Jalur Tengah kemacetan sering terjadi di Raya Mojoagung dan Raya Mengkreng. Jalur mudik ke arah Malang dan sekitarnya akan menemui kemcetan di Penggal Jl Singosari, Malang dan Penggal Jl Lawang.

Selain itu Raya Porong, Sidoarjo masih menjadi titik macet yang parah. Apalgi jalan arterinya baru bis adifungsikan 3 Km. di Sidoarjo Bundaran Waru-Layang Waru dan Bandara Juanda-Aloha-Gedangan-Pasar Krian juga rawan macet di titik-titik pertemuan arus.

Sementara di Pasuruan atau Pantura arah Timur Pertigaan Pasar Nguling, Pertigaan Pasar Ngopak Rejoso, Alun-alun Timur Bangil, Pertigaan Pasar Godang Legi, Pertigaan Kejapanan, Pertigaan Gempol, Perempatan Pasar Pandaan, Pertigaan Pasar Purwosari dan Pertigaan Pasar Wonorejo juga menjadi titik kemecetan. Selanjutnya raya G Subroto KM 276-278 Surabaya-Banyuwangi.

Di perbatasan Surabaya simpul kemacetan selain di Bundara Waru juga akan terjadi di Jl Kedung Cowek sebagai pintu masuk jembatan Suramadu.

“Pengguna roda dua harus ekstra hati-hati. Sebab saat macet biasanya mereka akan mencari celah di anatraa kendaran lain dan itu bis berpoetnasi kecelakaan,” katanya. Menurut catatannya, dari kecelakaan (laka) lalu lintas periode Januari – Juni 2011, pengguna kendaraan bermotor roda dua menjadi bagian paling dominan sebagai korban laka.

Data tersebut menunjukkan, korban laka meninggal dunia sebanyak 1.867 orang. Sedangkan, yang paling banyak terlibat dalam laka tersebut adalah pemakai kendaraan roda dua yang mencapai 7.843 kendaraan dengan kerugian materi sebanyak Rp 8,9 miliar.“Jadi, data ini bisa menjadi acuan perlunya kehati-hatian dan waspada dalam setiap berkendara. Apalagi di musim mudik lebaran ini,” kata Sam.

Untuk mengantisipasinya, polis akan melibatkan 11.111 personel dari 16 ribu orang yang diterjunkan selama momen mudik dan arus balik. Dari keseluruhan jumlah pesonel tersebut, 670 diantaranya adalah personel yang khusus diturunkan dari Polda Jatim. Sedangkan, selebihnya berasal dari 7 satuan wilayah pada rayon masing-masing. Para personel tersebut akan menempati 357 pos yang tersebar di seluruh Jatim.

Jalur Selatan

Menurut pantauan Surabaya Post di lapangan, untuk jalur Tengah seperti biasa antrean kendaraan diprediksi akan terjadi Mengkreng Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Simpang tiga ini merupakan titik pertemuan kendaraan dari tiga arah yang sangat sibuk. Dari arah barat (Nganjuk), merupakan arus kendaraan dari berbagai daerah, Jawa Tengah maupun, Jawa Barat hingga Jakarta.

Kemudian dari arah selatan (Kediri), merupakan jalur kendaraan dari Tulungagung, Trenggalek, dan kota lainnya yang akan menuju arah Surabaya dan sekitranya. Kemudian dari timur (Surabaya), merupakan arus yang diyakini sangat padat kendaraan yang akan ke Kediri dan kota lain di bagian selatan maupun arus yang akan ke arah Nganjuk (barat).

Kemecetan makin parah, karena semua kendaraan mulai roda dua, mobil pribadi, angkutan umum, truk barang dan kereta api (saat melentas) bertemu di titik ini. Menurut prediksi puncak arus di Mengkreng tahun ini akan terjadi pada H-3 Lebaran.

Data di Polres Kediri menyebutkan, dalam satu jam sebanyak 2.000 kendaraan roda empat dan 4.000 kendaraan roda melintas di Mengkreng. Jika terjadi kepadatan atau kereta api sedang melintas, antrean panjang bisa mencapai 2 Km.

Jalur alternatif jika Mengkreng macet, kendaraan roda dua atau empat dari Surabaya bisa melalui Jombang (pertigaan bambu runcing) langsung lewat Pare, Gurah hingga Kekdiri. Dapat juga melalui Jombang (tikungan Sembung) kemudian mlewati Kunjang – Plemahan - Pagu hingga Kediri. Begitu juga arus dari Kediri, dibelokkan di ke timur menuju Plemahan dan terus menuju Jombang.

Namun perlu dicatat, saat ini jalur di Plemahan hingga Kunjang, kondisinya rusak parah dan sering menimbulkan kecelakaan, terutama malam hari. Kerusakaan jalan yang diperkirakan sejak setengah tahun lalu, hingga kini belum juga tersentuh perbaikan. Wargapun sempat jengkel dan Bahkan warga sempat memasang tulisan ‘WC UMUM’ kemudian ditancapkan di tengah jalan. Termasuk meletakkan pot bunga dari drum, sekaligus menjadi ‘rambu’ lalu lintas untuk menghindari kecelakaan.

Jalur utama Kediri – Nganjuk, biasanya melalui Bayakan, Grogol dan Tarokan. Namun pasar tumpah di Gringging sering memicu kemacetan. Jalur alternatifnya adalah lewat PG Mrican menuju Warungjayeng atau lewat Gampengrejo, Papar, Purwoasri, Kertosono.

Kemudian Kediri – Tulungagung, jalur utamanya melalui Ngadiluwih namun jika ada kepadatan, alternatifnya lewat Mojo dan alternatif kedua lewat Kandat dan Ringnrejo. Jalur ini dinilai rawan kecelakaan, karena pengendara sering memacu kendaraannya secara kencang. Jalannya lurus dan aspalnya halus.

Jalur utama Kediri – Blitar melalui Kandat, namun jika ada kemacetan, alternatifnya lewat Wates. Sementara jalur utama Kediri – Malang melalui Pare. Namun jika ada kemacetan, alternatifnya lewat Kandat, Ringinrejo, Blitar dan Malang.

Sementara di Nganjuk hati-hati jika memasuki jalur alternatif dari pertigaan Baron yang akan menuju Surabaya. Pertigaan ini sangat sibuk, karena merupakan pertemuan dari pengguna jalur alternatif yang masuk dari pasar Baron, dan pemudik yang masuk dari Kandangan menuju Surabaya dan arah sebalikya menuju Madiun. Hal yang paling membahayakan pada sekitar pertigaan itu adalah perlintasan kereta yang tidak dilengkapi palang pintu. sab,gim, md4
Source: surabayapost.co.id

Posting Komentar